Kobayogas.com – Hola lads, salam geberrr… Artikel perilisan motor listrik terbaru dari Honda yaitu EM1 termasuk harga resminya sudah pada baca kan ya?? Nah kali ini KBY mau bahas hasil test ride-nya nih. Lengkapnya sih review Honda EM1, ya meskipun di arena terbatas tapi tempatnya sudah cukup mampu menuntaskan rasa penasaran terkait performa keseluruhan dari motor listrik Honda ini. Ada akselerasi, top speed, kelincahan bermanuver, kenyamanan jok serta suspensi hingga dites berboncengan di tanjakan. Yak arena test ride memang ada jembatan yang nanjak dan turun. Ini dia hasil reviewnya.

REVIEW HONDA EM1 e

KBY tidak akan mengulang dari sisi penampilan serta desain dan juga baterainya, nanti terkait baterai dan daya daya lainnya akan dibahas terpisah sesuai informasi dari AHM sendiri. KBY akan fokus ke beberapa hal pada review Honda EM1 ini dari sisi performa serta beberapa hal pendukung seperti bagasinya bisa nyimpan apa saja..

SPESIFIKASI

Sebagai pembuka kita intip dulu spesifikasi motor listrik ini yang disadur dari website Astra Honda Motor, biar kita semua tau, ya termasuk KBY dong ya hehe..

test ride honda EM1

Motor yang dites adalah Honda EM1 standar tanpa carrier di belakang, jadi bobot kosongnya itu 94 kilogram. Tinggi tempat duduk hanya 740mm, sangat pendek atau rendah, kaki KBY pun menekuk, aman untuk semua kalangan singkatnya.

Untuk mesin (dinamo) dan penggeraknya langsung dari roda, yak model yang ada di dalam velg ya lads.. istilahnya In-wheel brushless motor. Bertenaga 1.7kw alias 2.27 hp, sangat kecil tentunya, namun torsinya sebesar 90Nm yang bisa dibilang raksasa sih. Tipe baterainya Lithium Ion, berkapasitas 29.4 Ah dengan bobot 10.2kg. Top speed diklaim 45km/jam dan jarak tempuh 41.1 kilometer.

Ukuran ban cukup besar untuk motor seukuran Honda Beat, depan 90 dan belakang 100. Tipe rangkanya underbone, rem depan cakram, belakang teromol bersistem CBS dan istimewa karena diberikan suspensi ganda. Biar pas kali ya karena menggendong baterai yang lumayan berat.

TEST RIDE

Di awal KBY melakukan sesi test ride sendirian dulu yang bisa dibilang hanya dalam dua putaran, karena putaran ke tiga udah masuk PIT. Pada sesi sendirian ini KBY fokus ke faktor kenyamanan, seperti ayunan suspensi, ergonomi, kenyamanan jok serta kelincahan. Hingga lupa meraih top speed wkwkwk.. Tapi akselerasi sih dapat ya.

review honda EM1

AKSELERASI

Ketika sendirian dan melewati simulasi kubangan/ parit, semuanya aman, tidak ada gejala mentok. Keluar kubangan ngetes akselerasi, ya tarikan sih ada ya khas motor listrik, hentakan awalnya boleh juga, tapi cuma sebentar, serius sebentar banget!! Karena setelah itu semuanya landai… lama sekali mencapai kecepatan 40km/jam.

review honda EM1

Sempat mikir juga, kemana larinya ya torsi raksasa 90Nm itu, kok bisa dikatakan tidak terasa, kalaupun mau dibilang terasa ya di awal aja terus seperti hilang. So dari sisi akselerasi bisa dikatakan B aja.. alias Biasa.

KELINCAHAN dan KENYAMANAN

Motor kecil bobot ringan, sudah pasti lincah, meliuk liuk sih gampang banget. Nah kembali ke akselerasi, memang torsinya tersebut bekerja di momen momen seperti ini, selesai nikung, digas narik, cekatan jadinya sih untuk trek trek “gang” seperti ini.

review honda EM1

Jok-nya cukup nyaman, lebih baik dari Beat, Genio, Scoopy bahkan Vario series hehe.. Ayunan suspensi gandanya nyaman dan stabil di tikungan, tapi ya karena performanya juga biasa saja jadi tidak bisa dibilang istimewa juga, kan nikungnya juga pelan jatuhnya.

PENGEREMAN

Saat rem depan saja yang ditarik, tidak terlalu baik respon dan kepakemannya, berpikir positif mungkin masih bedding in. Tapi ketika dikombinasikan dengan belakang yang memang keseluruhan rem ini sudah CBS, jadi jauh lebih responsif dan pakem.

REVIEW HONDA EM1 – BONCENGAN

Kelar sendirian, KBY masuk trek lagi dengan mengajak mang Heru TB (terasbiker) sebagai penumpang. Bobot total kami itu 70kg + 78kg, jadinya 148 kilogram ya.

Sebelum mulai, Den Dimas menghampiri KBY dan bilang, “nanti pas di jembatan (tanjakan), review Honda EM1 cobain start dari berhenti ya”. Wah iya bener juga, kan kondisi seperti itu cukup sering kita jumpai ya.. Sip lah..

Di awal alias putaran pertama, pada review Honda EM1 ini kita pakai mode STD dulu, semua berjalan lancar saat start. Begitu masuk parit, ternyata mentok euy boncengan, terasa dek-nya terkena ujung parit, baik masuk maupun keluar..

review honda EM1 honda EM1
simulasi boncengan pakai Honda EM1

Keluar dari parit mode adalah jalur lurus (lihat video di atas), kita coba gas pol, ternyata hanya lebih lambat 4 kilometer dari klaim AHM yang 45 km/jam. Feels like forever!! Alias lama banget kwkwkwk..

Dalam kecepatan rolling melewati tanjakan dan jembatan, tidak ada masalah untuk kondisi berboncengan, lancar jaya dilewati. Nah ketika melewati parit yang kedua kali, mode berkendaranya kita rubah ke ECON. Wah langsung berasa ketika gas diputar, lemot! Wkwkwk..

Melewati gundukan parit aja sempat ngeden lads, tapi terbantu karena dalam keadaan berjalan si Honda EM1 ini. Lurusan lagi, kita tes betot dalam kondisi mode ECON. Wkwkwk lawak sih jadi gada larinya wkwkkw.. Speed alias kecepatan pun terpangkas habis jadi hanya 29 kilometer per jam saja.

TANJAKAN DARI STOP

Ini dia moment of truth-nya.. Menuju jembatan, mode kita pindah lagi ke STD karena kan mau simulasi berhenti di tanjakan ya – seakan akan kena macet stop and go gitu. Di eco sih udah yakin gakan bergerak lah, so mode STD ya paling pas.

Ternyata… gak naik!!! Heru bahkan harus turun dan membantu dorong sang motor! Pada speedometer pun berkedip indikator HOT.. yang artinya dinamo-nya kepanasan karena dipaksa untuk bergerak.. Setelah mesin dimatikan dan kontak kembali dinyalakan, indikator HOT hilang dan skutik listrik Honda EM1 pun berjalan normal..

test ride honda EM1

TOP SPEED HONDA EM1

Setelah menurunkan Mang Heru, KBY lanjut satu putaran lagi. Kali ini tidak melewati parit karena mau start dan tes akselerasi dari berhenti dan akan dimulai dari ujung trek (lihat video).

Gasssss… awalan sih baik tapi langsung flat hingga akhirnya top speed Honda EM1 ini mampu diraih adalah 49km/jam (sesuai mata ya, kalau speedometer sih terekam 48). Ya setidaknya lebih baik 4 kilometer dari klaim AHM ya. Mungkin kalau dari rolling speed dan trek lebih panjang bakal mentok di 51-52km/jam sih prediksi KBY

KESIMPULAN

KBY memperhatikan komentar-komentar dari netizen, baik di sosmed maupun blog, kebanyakan mereka mempertanyakan NIAT dari Honda dalam membuat Honda EM1 ini. Seakan akan nama Honda itu kok jadi kaya nubie kalau di sektor motor listrik, padahal membuat sepeda motor listrik yang kompeten bagi pabrikan sayap kepak itu dapat dikatakan semudah membalikan telapak tangan.

Kompeten di sini yang KBY tangkap adalah secara keseluruhan performa itu ya kencang dengan kecepatan di atas 80km/jam dan mampu menjelajah jauh.. setidaknya mendekati jarak 100km..

Tidak bisa disalahkan sih komentar-komentarnya, apalagi ternyata harga dari Honda EM1 ini dengan spesifikasi dan performa yang ada masih dianggap terlampau tinggi, yaitu 33 juta setelah subsidi pemerintah. Kalau spek yang ada saat ini ya pilihan yang jauh lebih murah banyak banget.. semoga review Honda EM1 ini bisa bermanfaat.

Semoga bermanfaat. Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article… Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com

Email me: [email protected]
Facebook : @kobayogas
Twitter : @kobayogasblog
Instagram: Kobayogasblog
YT: Kobayogas Sena Learn To Vlog

14 KOMENTAR

  1. Torsi 90NM tapi langsung ke roda

    Sedangkan motor biasa torsi 15NM di mesin, tapi kan ada gear reduksi, di roda bisa jauh lebih besar

      • Engga lah kalo salah ketik
        Contoh aja supra 125, rasio gigi primer 1:3, rasio gigi 1 1:3, rasio akhir 1:3,
        Total rasio gigi 1 sekitar 1:27 (3x3x3)

        Anggap lah torsi di mesin 10NM, maka torsi di roda belakang gigi 1 sekitar 10×27= 270NM

        Nah kelihatan kan torsi 90NM kalo tanpa gigi reduksi hasilnya seberapa

        Kalo mau tau real nya torsi berapa di roda, pake dyno tes tapi ga usah masukin perbandingan rasio giginya

          • Tangan manusia itu power nya sama, tapi kalo pegang kunci inggris yang panjangnya 10x lipat, torsi nya bisa bikin baut dol

            Dimana2 gunanya gear itu buat naikin torsi, dengan mengorbankan kecepatan. Power nya tetap sama

  2. Pada intinya masih enak ICE ya, apalagi 2 tak klo mau ngomongin torsi. Saya ada crystal tune dirumah udah garapan sih, tapi mesin standarnya aja 12,5 hp + 12,5 Nm bobot 84kg. Gak tau punya saya powernya seberapa tapi sekali ditarik gasnya itu udah liar aja ditambah suara merdu bener dengan top speed isa 137 kpj. Ini 90 Nm tapi mentok di 48 kpj, harganya 10x lipat pula daripada crystal tune bekas. Yg beli EV ini rasanya cuman technology nerd doang, atau yang pingin coba2. Buat orang biasa beat / revo masih lebih bijak. Buat petrol head spt saya ya masih milih 2 tak nya.

  3. Sultan menghadirkan entry level ginian memang buat bikin bingung.
    Bingungnya para pemirsa juga bingungnya para pabrikan lain 😂

  4. Teori jarak tempuh 50 km akan berkurang sigifikan tinggal 25 km jika nyetirnya ugal2alan dan sering nanjak…. Artinya ini motor sampah, lebih baik bilang seoeda listrik dr pd motor listrik

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini