Kobayogas.com – Hola lads salam geberrr.. Waaah maaf ya review motor listrik Honda EM1 e Plus jadi tertunda meskipun sudah ada di draft dan videonya sudah tayang part 1 dan part 2 tapi versi blog-nya malah baru rilis hehe. Kepotong pula oleh perilisan motor baru bermesin ICE (Internal Combustion ENgine) Honda Stylo 160, makin tertunda lagi deh hehe. Oke kali ini sudah kelar semua, selama seminggu KBY menghabiskan waktu menggunakan motor listrik ini. So sudah dapat semuanya nih plus minusnya, stay tune cikibrot, Review Harian Honda EM1 e..
DAFTAR ISI
Review Harian Honda EM1 e
Di awal datang tadinya motor listrik Honda ini hanya akan fokus pada jarak rumah ke bengkel KBY Garage saja dengan tambahan ya dipake ke Masjid atau sama nyonya lah ke kantor RW atau jemput sekolah si bungsu.
Bukan tanpa alasan membatasi jangkauannya, mengingat dengan baterai kondisi 100 persen full pun, jarak yang diklaim sesuai spesifikasi oleh AHM selaku ATPM sepeda motor Honda di Indonesia ya hanya 41,1 kilometer. So kalau dibawa ke Bogor atau Cileungsi misalnya, bisa gawat andaikata batrenya abis.. Kecuali, ya kecuali, mau gendong baterai satu lagi hehe. Betul, Honda EM1 e Plus ini datang dengan bekal 2 buah baterai model swap/ detachable.
So dengan demikian jaraknya hanya bisa perkotaan saja itupun gak bisa lebih dari 35km – untuk amannya ya. Jadi target rumah bengkel dengan jarak total kurang lebih 20 km pulang pergi – berangkat kena 12 kilometer karena harus putar balik dulu di Galur, sedangkan pulang lebih dekat yaitu sekitar 8 kilometer. Artinya baterai hanya cukup untuk dua hari hehe..
PERFORMA
Eh hari pertama jaraknya sudah lebih dari 20 kilometer sendiri, karena harus ke daerah Otista dulu mengambil part pesanan untuk Yamaha MT25 di bengkel. Jarak dari rumah ke otista saja sudah hampir 8 kilometer.
Dari situ karena pasti akan menggunakan jalur jalan Pramuka melalui Jatinegara, maka KBY sempatkan mampir dulu ke rumah Vandra Monkeymotoblog di Bearland Matraman sekalian silaturahim deh.
Nah sepanjang perjalanan dari rumah hingga ke kediaman Vandra itu pada dasarnya sudah dapat diketahui secara menyeluruh performa dari review harian Honda EM1 e plus ini. Jadi sebenarnya cukup seharian ya sudah dapat semuanya hehe.. Oke lanjut ya.
GAK COCOK DI JALAN RAYA
Fix bisa KBY simpulkan demikian, ini motor listrik Honda ini terasa enak kalau kita pakai di seputaran komplek aja, torsinya terasa nendang di awal hingga di angka 30 km/jam.. cukup – bahkan terasa kencang kalau kita bicara di area tersebut.
Tapi begitu sudah ke arena jalan raya apalagi yang utama, barulah terasa bahwa performa Honda EM1 e ini sangatlah inferior.. Pasalnya kalau sudah ngomongin jalan raya, kecepatan rata rata kendaraan sudah di atas 40 km/jam, ada yang 50, 60 hingga 80-an.. Sementara EM1 e plus ini ingin mencapai 50km/jam aja penuh dengan perjuangan.
Alhasil KBY lebih banyak berada di sisi kiri daripada membahayakan kendaraan lainnya, ya gimana? Mau nyusul kendaraan lain di depan saja was was, dapat gak dapat gak wkkwkw.. Cekidot videonya di atas yes.
Tapi begitu bertemu kemacetan, kelincahannya patut diacungi jempol, karena ringan dan cenderung mungil maka urusan selap selip begitu mudahnya.
Begitu juga dengan ergonomi beserta dek yang luas, posisi kaki bisa banyak berubah, kecuali selonjoran ya, ya gak bisa hehe. Suspensinya ternyata nyaman ditambah busa jok yang keempukannya sangat memadai.
Ketika berboncengan, selama totalnya bobotnya tidak lebih dari 150 kilogram serta hanya digunakan dekat dekat seperti dari rumah KBY ke Buaran, tenaganya sudah lumayan cukup sih asal jangan pindah ke mode ECON saja, tobat wkwkw..
Motor ini ketika datang jarak tempuh odometernya ada di angka 470-an, sayangnya kinerja rem depan masih mirip seperti pada saat sesi test ride di Delta Mas, kurang gigit!! Tapi selama dikombinasikan dengan rem belakang maka baik baik saja.
PLUS MINUS REVIEW HARIAN HONDA EM1e
PLUS:
- Ringan, lincah
- Dek kaki yang luas
- Ergonomi
- Kenyamanan suspensi dan jok
- Jarak tempuh mendekati akurat sesuai spesifikasi (kilometer 40km++ baterai sisa 1 persen)
- Bongkar pasang baterai dan cara charging yang praktis
- Tipe PLUS memiliki rack kecil di belakang
MINUS
- Tenaga inferior untuk level jalan raya
- Jarak tempuh
- Pengisian baterai cukup lama, dari 1 persen ke 100 butuh kurang lebih jam, namun sudah sesuai informasi dari Honda alias akurat.
- Akomodasi (bagasi) yang kecil, untuk varian EM1 e Plus lumayan ada rack tambahan untuk simpan jas hujan misalnya
- Harga unit mahal termasuk untuk harga docking charger nya
KESIMPULAN
Jika kita hanya mengacu pada label “merek Jepang”, kok Honda (maupun lainnya) kaya gak niat untuk serius membuat motor listrik ya? Harga Honda EM1 e jelas gak murah, dengan spesifikasi yang kurang lebih sama – bahkan lebih baik – bisa dapat 3 unit lebih merek lain.
Tapi kita jangan terpaku ke sana, KBY sih berpendapat bagi Honda dan kawan kawan, membuat motor listrik dengan spek memadai apalagi powerful itu semudah membalikan telapak tangan lads, bahkan harga pun bisa dibikin kompetitif.. tapi ingat para merek Jepang ini sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia otomotif bermesin ICE.
Bisnis adalah bisnis, jika mereka membuat motor listrik yang kompetitif dari segala hal, maka sebagian besar konsumen bisa jadi berpindah ke kendaraan listrik. Kalau sudah gini maka siapa yang terancam? Bukan kompetitor merek-merek motor listrik yang baru ikutan dalam 3-5 tahun ke belakang kalau menurut KBY, tapi produk ICE mereka sendiri… !! Nah!
Semoga bermanfaat. Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂
- Review NMax Turbo, Top Speed, Boncengan, Tanjakan, Turunan.. Ajib!
- Review NMax Turbo Tech Max Ultimate, PD Dibawa Turing!
- Akhirnya! Test Ride Yamaha NMax “Turbo” dan Neo! [Video]
- Review Honda Stylo 160 Dipakai Harian, Plus dan Minus
- Review Lengkap Polytron FOX R Dipakai Harian
- Review Harian Honda EM1 e, Kurang Cocok Di Jalan Raya
- Honda Stylo 160 Plus Minus Menurut Kobayogas
- Motor Listrik Polytron FOX R Siap Dites Harian!
- Motor Listrik Honda EM1 e Plus Siap Diulas Harian
- Review Honda EM1, Top Speed, Boncengan Di Tanjakan [Video]
- Tes Pertamax Green 95 Di Yamaha Xmax 250 Connected 2023!!
- Mudik Lebaran Pake Yamaha Xmax 2023 Connected
- Review KLX 230SM SE 2023, Akselerasinya Ajib!! [Video]
- Suzuki S-Presso 2023 Baru, Ada 6 Keunggulan Baru!
- Konsumsi BBM Yamaha X-Max 250 2023, AVG vs Full To Full
Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article… Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com
Email me: [email protected]
Facebook : @kobayogas
Twitter : @kobayogasblog
Instagram: Kobayogasblog
YT: Kobayogas Sena Learn To Vlog
si EM1e ini emang bukan buat komuter jarak jauh ya Mang – kalau kata Lek Aripitstop sih cucok banget buat pemakaian area komplek
Coba Mang dikomparasi sama si Fox R … eh jangan deh, ntaran keliatan banget inferior nya si Em1e ini hehehehehe
Sama fazer 600 aja
Lebih tepatnya ngga cocok bikin motor listrik
mungkin lebih value untuk dipake muter2 dalem rumah aja mang.
Halaman Rumahnya kudu seluas arena safety riding AHM
nah ketebak kan target marketnya.
😂
Yang bikin khawatir baterainya habis atau ngedrop di perjalanan…..
Aslinya sepeda listrik cuma di tempel sayap jadi montor
Yahampass lagi susun acara penutupan pabrik 2 tahun kedepan 😂
Berarti cocoknya dia sbg sepeda listrik karena spesifikasinya sama dg sepeda listrik
Aslinya gen sepeda listrik,cuma konsumen di kibulin lagi sama sayap
Siap siap pajak ICE naik
Mending sepeda listrik kalo buat muter muter sekitaran komplek 😂😂😂 5 jutaan rusak jadi butut. Dari pada hampir 40 jutaan rusak kagak laku dijual jadi butut juga
Jangan pake mending 😂 ini d bikin bukan buat kita . Ini buat para sultan yang beli gak lihat harga.laku bagus , gak laku juga gak masalah.
Sept mang kobay bilang. Hnd pun bisa bikin yang kenceng , bikin jarak tempuh yang jauh juga bisa bikin harga 10 JT .
Yg jelas.. saat ini belum saatnya , sekarang saatnya Stylo unjuk gigi 😂
Sultan juga gak bodoh beli ne motor. Ada duit juga mikir buat apa beli beat pake dinamo. Gengsi juga kagak dapet.
Pabrikan juga mikir nasib karyawan yang bisa terdampak dg kehadiran motor listrik
Betul, mengingat yang terkait itu ada puluhan pabrik dengan puluhan ribu karyawan secara total
Akhirnya ada juga Sultan yg beli 😂 kita mingkem saja .
Sultan Hnd baru tes produk
Coba komparasi kan EM1 buatan ngahaem vs Yadea T9 dari Indomobil yang harganya separuh EM1
Sebenarnya gak perlu , bahkan dengan molis murahan merk ga jelas pun ada yg punya spek bahkan fitur tinggi.
Jadi , pertanyaan kita2 baiknya kita simpan saja. …karena motor ini dibuat dan dijual dg harga diluar nalar kita tentu dengan tujuan tertentu 😂
Hnd sudah punya 22 jenis molis
Yhmpass baru punya 8
Sekarang Hnd sudah punya mungkin 26
Yhmpass mungkin punya 10 atau 12
Entahlah , sudah gak rajin cari tau lagi …sebelah sudah semaput 😂