banner

Review -Test Ride Triumph Bonneville T100

Kobayogas.com – Hola lads, salam geberrr.. Kayaknya udah lama gak bahas moge ya? hehe.. Beberapa waktu ke belakang, KBY berkesempatan mencoba satu moge model retro – cafe racer gitu deh, suatu model motor yang dua tahun ke belakang belum pernah dikasih suka. Tapi belakangan begitu liat Suzuki GT di Jepang, terus Kawasaki Z900RS di PRJ, kok jadi suka yak, faktor U atau faktor SPG-nya kah? 😀 Nah salah satu yang punya model itu adalah Triumph Boneville, inilah test ride Triumph Bonneville T100 lads.. Ternyata moge ini istimewaaa.. Mengapa demikian? Nah makanya geser ke bawah biar tau hehe..

Biasanya motor motor model retro gini – setidaknya menurut KBY – butuh dua hal untuk menjadi perhatian biker sekelilingnya, yaitu sosoknya manglingi alias bikin pangling – dalam arti kata bagus banget dan yang kedua pasti adalah suaranya hehe.. Soalnya motor kaya gini belakangan banyak bermunculan tapi rata rata hasil modifikasi dan kebanyakan masih kasar, jadi agak sulit buat jadi perhatian.. Belum lagi suaranya rata rata blup blup..maklum small block 1 silinder pula hehe.. Tapi tidak untuk Triumph Bonneville T100 ini lads..

Triumph Bonneville T100 YSS Thailand

ini loh yang bikin kepincut

Memang sih dari sisi desain wow effect-nya si Bonneville T100 masih kurang dibanding motor motor sport fairing yang langsung dapat atensi dari biker di sekelilingnya, apalagi motor Italia. Tapi cukup 2 kali liat untuk dapat mengetahui sosok Moge asal Inggris ini memang punya sesuatu, aura klasik modern yang sangat enak diliat!! Belum lagi suaranya gak bisa boong..Breettt Breett.. diselingi duar duar sedikit saat gas ditutup..

Review -Test Ride Triumph Bonneville T100 Kobay

Test Ride Triumph Bonneville T100

Karena sudah ada pengalaman sebelumnya dalam mengendarai moge moge Triumph yang asli asal Britania ini – KBY agak underestimate alias look down dengan kata lain menyepelekan si Bonneville ini lads.. Bukan dari sisi performa tapi dari sisi getaran mesin, dan kopling yang berat, ah paling sama aja dengan Triumph lainnya, batin KBY. (baca: Review Triumph Street Triple R 675, Review Triumph Speed Triple R 1050 dan First Impression Triumph Daytona 675R)

Review -Test Ride Triumph Bonneville T100 1

Nah moge Triumph Bonneville ini dipinjemin sama Vandra MMBlog, bukan punya dia juga sih, punya kenalannya, so thanks banget KBY dah diijinin nyoba meskipun cuma belasan kilometer hehe.. udah cukup banget tapi lah, sayang udahannya jadi nyesel juga ngetes, kan guweh jadi pengen, vangkeeee wkwkwk..

Ergonominya bisa dibilang bersahabat, jinjit dikit lah, sangat jarang KBY naek motor gak jinjit kecuali Vultus sama Rebel malah nekuk kakinya wkwkwk.. Setangnya agak sporty, lebar, gak terlalu tinggi tapi agak maju posisinya, kalau belum biasa jarak jauh pasti bakal sedikit pegel sih.

Begitu liat speedometernya, kaget juga KBY, kirain bakal sesederhana Kawasaki W175, ya kali Kobay, ini moge ratusan juga masa dikasih speedometer ala taun 70-an hehe.. Ternyata lengkap, ada gear position, jam digital, trip A, MID bahkan Traction Control.. Singkatnya, meskipun bentuknya jadul tapi kelengkapannya sih modern.. Kaya Royal Enfield Himalayan gitu lads..

speedometer Bonneville modern loh

TRIUMPH YANG BUKAN TRIUMPH!

Begitu mesin dinyalakan, wah kok suaranya kayak bukan Triumph? Kemana ciri khas zwing zwing ala Triumph? Selidik punya selidik, ternyata Bonneville T100 ini mesinnya cuma punya 2 silinder lads.. Wah sejauh yang KBY tau sih Triumph selalu menggunakan 3 silinder, regardless kapasitas mesinnya. Bahkan Triumph Rocket III yang 1200cc pun 3 silinder. Apakah karena Triumph ingin si T100 ini kental suara retro? Bisa jadi sih..

Review -Test Ride Triumph Bonneville T100 3

Begitu kopling ditarik sekuat tenaga buat masuk gigi 1, lah, KBY kaget lagi, bused ini Triump Bonneville T100 kok koplingnya enteng kaya sport 150cc? Ternyata meskipun belum hidraulis tapi karena koplingnya sudah menganut Slipper Clutch jadi bikin enteng.. Wah! Istimewaaa… Ceklek, gigi 1 masuk, minim hentakan! Istimevvaaaa…

Triumph Bonneville T100 warna cream ini punya jok yang empuk sehingga bikin nyaman ridernya, shock nya sih moderate, gak empuk, gak keras.. Tenaganya juga ternyata smoooothh alias halus power delivery-nya lads.. Jadi kalau kita mau cruising atau pelan pelan, gak bikin cemas rider, karena gada tuh gejala ndut ndutan.. Lagi lagi istimewaaa…

Meskipun Bonneville T100 terlihat bongsor, ternyata di kepadatan lalu lintas enteng aja selap selip, gak bikin kagok ternyata.. Handlingnya memang bukan yang terbaik, yaaaa gak jauh lah sama motor motor model begini.. Bagaimana dengan performa mesinnya kang?

Triumph Bonneville T100 ini diset sebagai motor cruising, jadi jambakannya tidaklah seperti moge sport fairing kebanyakan.. Tapi tetap aja lads, begitu gas yang udah throttle by wire tersebut diputar, mesin 900cc bertenaga 55hp dengan Torsi 80Nm melejitnya sih sangat terasa! Redline RPM hanya diset sampai 6500 RPM saja.. Untuk sebuah moge model gini sih masuk kategori istimewaaa.. Asik lah buat dibetot juga, controllable gak bikin cemas dan was was pengendara..

HARGA TRIUMPH BONNEVILLE T100 dan THE VERDICT

Moge 900cc 2 silinder berwarna New England White/ Intense Orange ini menurut Vandra punya harga – cmiiw – Rp. 240 jutaan, mahal juga yak? Yang unik sih meskipun punya kesan retro kental, namun Triumph Bonneville T100 punya fitur modern ala kekinian, sebut saja Traction Control dan bahkan USB Port aja ada! Sayang KBY gak menemukannya euy.

Yang jelas KBY sih suka sama Bonneville ini, karena easy to ride, fitur modern, powerful dan masih cukup irit untuk sebuah moge 900cc. Apalagi saat suspensinya sudah diubah ke YSS Full Suspension depan belakang kaya Boneville T100 hitam di Thailand kemarin, wah lebih mantap!

Triumph Bonneville T100 Indonesia

SPESIFIKASI TRIUMPH BONNEVILLE T100

Type Liquid cooled, 8 valve, SOHC, 270° crank angle parallel twin
Capacity 900cc
Bore Stroke 84.6 / 80 mm
Compression 10.55:1
Max Power EC 55Hp (40.5kW) @ 5,900rpm
Max Torque EC 59FT-lbs (80Nm) @ 3,230rpm
System Multipoint sequential electronic fuel injection
Exhaust Brushed stainless steel 2 into 2 exhaust system with twin silencers
Final drive Chain (DID 520 VP2)
Clutch Wet, multi-plate assist clutch
Gearbox 5-speed
Frame Tubular steel twin cradle
Swingarm Twin-sided, tubular steel
Front Wheels 32-spoke, 18 x 2.75in
Rear Wheels 32-spoke, 18 x 4.25in
Front Tires 100/90-18
Rear Tires 150/70-R17
Front Suspension KYB 41 mm forks, 120 mm travel
Rear Suspension KYB twin shocks with adjustable preload, 120 mm rear wheel travel
Brakes Front Single 310 mm floating disc, Nissin 2-piston floating caliper, ABS
Brakes Rear Single 255 mm disc, Nissin 2-piston floating caliper, ABS
Instrument Display and Functions LCD multi-functional instrument pack with analogue speedometer, analogue tachometer, odometer, gear position indicator, fuel gauge, range to empty indication, service indicator, clock, 2x trip, average & current fuel consumption display, traction control status display, throttle mode status display, heated grip status (accessory) and cruise control ready – controlled by a handlebar mounted scroll button (accessory).
Width Handlebars 28.1in (715mm)
Height Without Mirror 43.3in (1100mm)
Seat Height 31.1in (790mm)
Wheelbase 57.1in (1450mm)
Rake 25.5º
Trail 4.1in (104mm)
Dry Weight 470lb (213kg)
Tank Capacity 3.8gal

Review -Test Ride Triumph Bonneville T100 4

Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article…

Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com

  • Email me: [email protected]
  • Facebook : @kobayogas
  • Twitter : @kobayogasblog
  • Instagram: Kobayogasblog
  • YouTube channel: Yogas Kobayogas
  • Path: Yogas Kobayogas.com

<

23 KOMENTAR

  1. Bener mang setuju klo ketemu motor build-an yg seliweran dijalan kasar finishingnya keliatan monoton blm dpt wow efeknya bahkan 2silinder jg masih biasa, btw keren bgt mang….
    Jaketnya.

  2. Setahu saya, Triumph model lama itu 2 silinder.

    Waktu saya kelas 2 SMA tahun 1968, tetangga Bapak saya di perumahan perkebunan punya Triumph twin 650cc tahun 1956.
    Saya juga pernah test ride motor tsb.

    Seingat saya, kalo dibanding motor dinas Bapak saya BMW R27 tahun1966, Triumph ini lebih susah diajak belok. Tapi suaranya merdu banget dibanding R27 yg nyaris tak terdengar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini