si Aness saat dyno test
banner

Kobayogas.com – Hola lads Salam geberrrr… Pada suatu hari di jalan tol, jalan yang lurus terlihat kosong, ada kesempatan untuk menyalip mobil yang berada di depan, dengan tuas persneling berada di posisi D, injak gas agak dalam, loh mobil kok akselerasinya lambat amat?? Injak gas lagi lebih dalam sampai mentok.. mobil seakan bergerak di tempat dan 1-2 detik kemudian barulah melesat.. wusss.. Kenapa bisa begitu ya? Ada jeda atau delay sesaat ketika gas dibejek lebih dalam sebelum sang mobil meluncur deras.. Itu adalah pengaruh dari yang namanya teknologi Drive by Wire, ini adalah cara menghilangkan delay Drive by Wire, salah satunya memasang alat ini..

TEKNOLOGI DRIVE BY WIRE

Wah kok teknologi drive by wire jelek gitu kang, bahaya dong kalau lagi mau nyalip terus telat keburu ada mobil di depan, bisa tabrakan.. hiii amit amit ya lads.. Sebelum membahas lebih lanjut, lebih baik kita ketahui dulu si teknologi Drive by wire (DBW) dulu yes, DBW adalah salah satu teknologi canggih, sederhana namun efektif di dunia otomotif modern.

Melalui DBW, fungsi mekanis kabel gas digantikan dengan input komputer untuk membuka throttle body yang mengatur besar kecilnya volume udara yang masuk ke ruang bakar. Secara praktis, DBW memungkinkan komputer mesin melakukan banyak hal untuk mengoptimalkan pengendaraan.

Mobil dengan DBW yang beredar di pasaran saat ini antara lain Jazz, BRV, HRV, All New Ertiga, All New Rush, Xpander, Avanza Veloz dlsb.

LEBIH KEPADA EFISIENSI ATAU KEIRITAN BBM

Misalnya untuk efisiensi konsumsi bbm, dengan DBW, komputer bisa merekayasa input dari injakan pedal gas agar tercapai pengendaraan yang lebih hemat. Caranya, jika pada sistem mekanis injakan 50% pada pedal gas langsung diterjemahkan dengan bukaan 50% juga pada throttle body, maka via DBW, atas nama efisiensi, injakan 50% itu bisa menjadi hanya 20-30% di throttle body sebelum pada akhirnya menyesuaikan sebesar 50%.

Mesin memang jadi lebih lambat merespons, tapi berkonsekuensi positif pada kehematan bahan bakar. Jadi si DBW ini seakan akan memiliki pertimbangan, ini driver beneran mau 30% atau gasnya cuma keinjek lebih dalam doang? Contoh gas keinjek misal di polisi tidur atau jalan jelek, kalau tanpa DBW, akibat guncangan jalan kaki yang menempel pada pedal gas bisa saja menginjak gas tanpa sadar, akibatnya bisa ndut ndutan, bbm pun relatif boros.

REKAYASA DBW MELALUI DRIVING MODE

Di mobil-mobil modern biasanya tersedia mode berkendara. Umumnya memiliki pilihan Normal, Eco dan Sports. Nah, prinsip Eco dan Sports atau dinamis juga bisa diberlakukan salah satunya melalui rekayasa DBW. Pada mode sports, agar tercipta reaksi mesin yang lebih responsif, pada injakan 20% pedal gas, misalnya, throttle body sudah membuka sampai 50% sehingga lebih galak. Mode Eco sebaliknya.

Pada motor lads akan bisa menemukannya di Honda CBR250RR dengan pilihan Comfort, Sport dan Sport Plus. Harap dicatat, driving atau riding mode ini tidak menambah tenaga, tenaganya sih tetap hanya responsifitas gasnya saja yang dirubah.

contoh driving mode di innova

SINERGI DENGAN SAFETY

Lebih jauh DBW ini juga terkait dengan safety. “Di mobil dengan fitur keselamatan seperti traction control atau stability control, komputer bahkan bisa secara otomatis menutup throttle body meski pedal gas diinjak penuh oleh pengemudi,” ucap Taqwa SS, punggawa Garden Speed, bengkel spesialis upgrade performa di bilangan Jakarta Selatan.

DBW GAK RESPONSIF BIKIN GAK KUAT NANJAK

Nah kalau urusan soal mobil terkesan tak kuat menanjak, salah satu faktornya memang dari settingan Drive by Wire lads. Sudah bukan rahasia lagi akibat harga bbm melambung tinggi membuat mobil-mobil modern saat ini kerap diorientasikan pada kehematan bahan bakar. Biasanya ini menjadi settingan standar bagi kebanyakan mobil-mobil massal, terutama yang sudah menggunakan DBW.

contoh video DBW bikin gak responsif:

So, menelaah penyebab mobil tak kuat menanjak tadi setidaknya diakibatkan oleh 3 hal sekaligus. Pertama beban berat oleh penuhnya muatan, faktor DBW yang sengaja diorientasikan hemat BBM oleh pabrik (less responsive), faktor lainnya adalah karakter tanjakan itu sendiri. Ada faktor keempat sebenarnya yaitu sistem penggerak roda, meskipun tidak terlalu signifikan pengaruhnya.

Seperti hukum fisika, start pertama pasti akan lebih berat karena menggerakkan benda dari diam total. Kombinasi ketiganya (atau 4) membuat mobil sangat susah untuk menanjak.

Menghilangkan Delay Alias Jeda Drive By Wire

Bagi mereka yang tidak terlalu peduli atau ambil pusing dengan responsifitas mesin mobilnya, mungkin akan terima aja kondisi tersebut. Tapi bagaimana kalau pemilik mobilnya gregetan dan ingin si mobil lebih responsif sesuai keinginannya sementara mobilnya tidak ada fitur Driving Mode? Nah KBY sharing ada 2 cara untuk menghilangkan jeda dari drive by wire lads.

contoh piggyback dan throttle module dastek

Yang pertama adalah memasang alat yang namanya throttle module (TM), di pasar banyak merek TM dari Pivot, Unichip by Dastek hingga buatan Cina atau Taiwan. Prinsip kerjanya sama dengan Driving Mode yang ada di beberapa mobil modern. Hanya saja biasanya pilihan modenya lebih banyak, dari 5 hingga 7 mode. Dari super eco (super lemot), hingga super sport (toel dikit ngacir). Harganya variatif, 1juta ke atas atau mungkin ada yang di bawahnya. TM tidak menambah tenaga, hanya mengatur respon gas saja.

Yang kedua memasang alat yang namanya piggyback, misal Unichip by Dastek. Tapi untuk mobil dengan Drive by Wire wajib pasang TM di atas untuk digabungkan kinerjanya. Pemasangan piggyback + TM dapat menambah power dari 2 hingga 5 hp untuk mobil yang benar benar standar. Harga piggyback biasanya mulai dari 5jutaan sudah termasuk biaya pasang dan Dyno test.

si Aness saat dyno test

Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

59 KOMENTAR

  1. Brrti sbnrnya bukn pnyakit ya, tp masalah settingan aja, klo misal remap ecu bs gak ya?
    Trs untk AT yg udah ada manualnya msh prlu pasang ginian?

  2. pengalaman test drive baleno heran juga, pedal di injak kok rpm telat naik gak responsif mobilnya seperti telmi alias bloon….emang gitu ya mang????
    karena kebiasaan saya pake pajero sport sejak 2012 juga sudah DBW tanpa embel embel eco riding atau sport, gas dan rpm responsif juga alias injak langsung bruuummmm…. cuma klo pajero karena diesel turbo, ada yg namanya turbo lag, rpm dibawah 1400 mobil seperti kebo baru bangun tidur, begitu rpm diatas 1500 mobil seperti didorong orang sekampung

    • Piggyback nya bekas jazz lawas, TM nya beli baru, pasangnya di RS Tuning Lestari Motor tanah kusir.. atau bisa juga ke sigma speed di Gatot Subroto

  3. Nah, klo buat mobil AT yg pake DBW tp ada paddle shift nya kayak jazz rs tu gmana tuh mang?? Perlu g pasang gini?? Bikin ulasannya dong mang sekalian
    Request hehehehe

  4. So, menelaah penyebab mobil tak kuat menanjak tadi setidaknya diakibatkan oleh 3 hal sekaligus.

    Say to sorry Kang K0bay, inyong mandan ora sependapat.
    Penyebab mobil tak kuat menanjak setidaknya diakibatkan oleh 4 hal sekaligus.
    Dan yang keempat adalah faktor Ghoib, wakakaka

    (bdk. Merinding series: Misteri pocong keenam ditanjakan kembar)

    • Nah ini, mau gw bahas tapi masih bingung, tar deh gw bikin sekalian ajang diskusi.. masalah nya angka standar aja udah jauh lebih tinggi dari brosur pabrikan.

      Saking penasarannya gw jadi pengen dyno ulang di tempat lain…

  5. pakai dulu O2 sensor manipulator biar bensin lebih banyak dgn biaya tak sampai 200rb. kalo masih kurang, baru lanjut ke tahap berikutnya seperti pasang piggyback ato sekalian upgrade saja BPKBnya. mobil yg harga bekasnya tak sampai 80juta mana mau pake piggyback 10juta.

  6. Drive by wire untuk irit bahan bakar,untuk irit bahan bakar throttle gas agak lemot,intinya kalo mau irit jangan ngebut lari kisaran 60 – 70 km/jam ngga usah ada embel embel Drive by wire cuma biar terkesan mewah aja mobil di hargain mahal padahal nyusahin ?

    • Ngebut si ga papa, kalo mau irit jangan bejek gas lebih dari 3000rpm (atau berapapun, intinya jangan sampai VVT/VTEC aktif), kecuali di gear paling atas

  7. Bengkel recommended yg mana mang? biar eike klo ada waktu bisa masang begituan, biasanya klo mudik barang penuh klo tanjakan kelenger jg itu kaleng2…

  8. DBW di mobil manual menurut saya pribadi kurang enak mang, pengalaman waktu nyetir apansa dual-vvti pas ngerayap ditanjakan, gas diinjek dikit mesin ga respon, mesin stall terus mati. diinjek dalem dikit mesin meraung, ngeri kopling gosong. padahal kalo saya nyetir grenmek walau muatan 7 orang plus barang anteng2 aja ngerayap ditanjakn.

  9. Yg istimewa fitur VSC itu safety banget. Pengalaman pas hujan deras malam2 lari 120 kph. Pedal gas diinjak konstan, pas lewat jalur kiri nerabas genangan air, respon mesin malah melambat, padahal gas diinjek terus serasa kosong.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini