banner

Mobil super bongsor andalan Toyota ini memang sangat intimidatif di jalan raya, bodinya yang menghabiskan space jalanan terlihat mencolok. Saatnya membuktikan tagline The Road is Mine bersama Fortuner Diesel G AT D-4D

KBY – Agak kecewa sebenarnya dengan tes ini, idih belagu amat, kenapa memangnya? Yaaa berharapnya sih KBY bisa tes Fortuner D-4D VNTurbo AT TRD Sportivo milik si bos, karena beliau juga punya Fortuner versi TRD tersebut. However, yasudah lah hitung-hitung melakukan komparasi dengan Innova D-4D G AT milik teman tempo hari.

Tes ini kebetulan saat kami ada acara undangan dari klien di Plaza Senayan beberapa waktu lalu. Bagaimana impresi KBY terhadap performa secara keseluruhan si Fortie D-4D AT ini?

Desain
image

Sebenarnya, tidak ada yang spesial dari bentuk Fortuner ini, di mata KBY sih biasa saja, hanya menang gagah dan gede saja, apalagi dari tahun ke tahun tidak ada perubahan desain, hanya penambahan material aksesoris saja, plus tidak terlewat chrome berserakan dimana mana 😀 Toyota bingit lah pokoknya. Dari sisi bentuk masih lebih keren Mitsubishi Pajero Sport, tapi jika dibandingkan dengan Ford Everest, bentuknya masih lebih cakep Fortuner sih. Juga usianya yang sudah sliweran sejak lama dijalanan, membuat mata jenuh melihatnya. Untungnya posturnya yang masiv, bisa mengurangi kekurangannya, sehingga, ibarat prajurit veteran, badannya masih terlihat tegap dan gagah.

Interior, Fitur dan Akomodasi

image

Terlihat betapa Toyota mencoba membuat beda interior Fortuner dengan Innova, ya biar gak dibilang sama penumpang kok kabinnya mirip innova? Imo sih, gagal, tolong coba lagi ya Fortie hehe. Resiko satu platform ya gitu, apalagi rasa pengendaraannya juga mirip-mirip karena jenisnya sama sama mobil ground clearance tinggi. Perhatikan posisi kisi-kisi AC, mirip dengan produk dibawahnya, hanya bentuk saja sedikit berubah. Layout posisi tombol-tombol lainnya pun serupa.
image

image

Kabin lega sudah segarusnya menjadi nilai plus Fortuner, kalau gak lega ya ngapain juga bodinya sampe ngabisin parkiran coba? hehehe. Ceiling Air Conditioner membuat plafon terlihat resik dan rapi, mirip Innova? Memang. Beruntung Toyota kreatif memadukan warna pada interior, material plastik yang solid diberi tambahan kayu berwarna coklat cerah menaikkan harkat kemewahannya.

image

image

Tombol AC pada Fortuner ini sudah digital dan auto climate control, nice try though walau dengan Innova tipe V ya sami mawon jadinya. Airbags dua buah tersedia di depan, ABS ada tapi tanpa BA+EBD, wow… GOA chassis milik Toyota ada, Side Door Impact Beam hadir, Steering Collapsible Column ada.. apalagi? Sudah… wah bahkan Ertiga aja lebih lengkap dari ini fitur safetynya. Immobilizer dan audio steering switch tersedia, bah ini sih mobil yang lebih murah juga ada.
image

Tambahan fitur lainnya:

  • alarm
  • sensor parkir dengan camera
  • sensor sudut
  • HU dengan Bluetoooth, touch screen dan DVD

image

Performa & Handling

image

Mesin yang serupa dengan milik Kijang Innova disematkan ke dalam engine bay milik Fortuner. Mesin berkode 2KD-FTV Lo 2500 cc Inline 4 Silinder DOHC 16 Valve dengan teknologi Diesel Common Rail – Direct 4 Stroke Diesel Turbo Common Rail alias D-4D menghasilkan tenaga sebesar 102 PS@3600 dan torsi sebesar 260 Nm@1600-2400. Jika pada Innova saja KBY sudah mengeluh kurang responsif apalagi jika ditanam pada bodi berukuran masiv seberat 2380 kilogram?

Tenaganya berasa lemot dan bikin gregetan, mirip dengan panther, gas diinjek sedikit atau banyak responnya sama saja, kalem bingiittt, yah dimaklumi wong transmisinya juga AT sudah gitu AT-nya bukan yang mutakhir, masih mengandalkan 4 Speed. Untuk 0-100 km/jam akselerasinya berdasarkan data AutoBild adalah 20,1 detik, aje gileee kayaknya nenek-nenek bisa lari lebih kenceng deh (lebay).  Entahlah top speed nya, sepertinya 140 mah dapat.  Bagaimana dengan konsumsi BBM-nya? Menurut catatan MID yang terletak di atas dashboard tengah sih, bermain di angka 9,1 KM/L dengan pengisian solar subsidi aka busuk hehehe dengan trek kombinasi. Sedangkan info dari AutoBild untuk rute dalam kota dapat 10.2 km/L.

Handlingnya biasa saja kalau tidak mau disebut buruk, limbung saat bermanuver, feedback ke setir juga minim. Satu-satunya cara menikmati Fortuner ya melaju lurus disatu jalur, tidak usah pindah pindah posisi kalau peduli dengan penumpang. Oke, realistis saja lah, ini kan mobil jangkung, bukan mobil sedan, wajar dong kalau limbung.

Fun to Drive

Satu-satunya yang bikin Fun dari Fortie ini adalah kabinnya yang kedap, atau bolehlah kita tambahin, posisi duduk yang tinggi seakan akan kita memiliki jalanan. Sisanya, gada fun-funnya bawa si Fortie Non VNTurbo ini, tenaga pas-pasan, handling kacau, layout kabin membosankan dan tidak serasa menaiki mobil mahal karena ya itu tadi, kabinnya citarasa innova yang levelnya lebih rendah.

Namun bantingannya cukup nyaman, posisi duduk dan atau mengemudi cukup baik, setelannya pun bisa maksimal untuk mencari posisi mengemudi terbaik. Oia satu lagi, pengemudi atau pemilik akan sangat senang saat menemui jalanan banjir. Jadi, kalau orang lain gak suka banjir, bisa jadi pemilik Fortuner berpikiran sebaliknya.

Harga

Overprice atau tidak, silakan pemirsa blog saja yang menilai. Pun begitu, sialnya, nama Toyota memang sudah kadung menancap kuat dibenak masyarakat otomotif Indonesia. So who care with the price tag? harga jual kembalinya cukup bikin senyum kok. Harga jual saat ini untuk tipe 2.5 G AT Diesel adalah Rp. 415.700.000 (sumber toyota.co.id). DIkira-kira saja, dengan semua hal yang telah dijelaskan di atas, apakah cukup worthy harga segitu?

Opini KBY: KBY sih jelas akan berdiri dimana, Pajero Sport adalah pilihannya. Bukan karena Fortie ini barang yang buruk, lebih kepada model yang sudah mulai usang walau masih gagah, dan pengendalian yang biasa saja jika tidak mau dikatakan buruk, lebih kepada faktor jenuh dan Fortie bukanlah mobil spesial di mata KBY. Cita rasa yang plek sama dengan level di bawahnya yang membuat seperti itu. The Road is mine? Oh yes, from the size of its body only.

Fakta: Terdapat 6 pilihan warna dengan 7 varian termasuk tipe TRD

Mangga digeber … Thanks for reading and sharing lads..

KobaYogas from WordPress for Android

110 KOMENTAR

    • Karena apa hayo? Nama… mendapatkan nama sekuat sekarang ini gak mudah, dan Toyota (serta beberapa APM lain yang namanya sudah kuat) bisa dibilang beruntung sudah masuk pasar sejak lama dengan produk yang terkenal kehandalannya.
      Makanya skrg mereka tinggal memetik hasilnya aja, karena semua usaha (iklan/promo dll) sudah dilakukan sejak dulu, sudah banyak duit yang keluar untuk menancapkan kuku. Krn udah ada nama, seenaknya aja dah ngeluarin dan ngehargain produk hehhe.

      Untuk rival, yang sedang mereka lakukan ya persis Toyota dulu, produk yang dikeluarin kudu punya value lebih, harga juga dipepetin atau bahkan dibawahnya.
      Kalau harga sama, fitur sama, teknologi sama, mana ditengok, orang akan melihat yang sudah jelas aja deh hehehe…

  1. pilih pajero dakar kalo urusan standard, tapi kalo urusan oprek mengoprek pilih mesin 2kd karena lebih badak dan lebih disuka pengoprek

  2. rasanya lebih worth innova diesel dari pada vortuner. Mesin sama, sasis sama, fitur mirip, interios mirip, tapi harganya selisih 100jt lebih. Hahaha

  3. hahaha… the road is mine monggo silahkan abisin jalan raya sendiri aja EGP! dulu kepingin beli secondnya berhubung uda diulas blogger profesional jadi gak pengen nih apa mending crv aja y?

    • Wah udah pernah diulas juga toh dulu? Sama master boil yudakusuma?

      CRV Gen 3 saya rekomendasinya… Yg 2.4 ya. 2.0 MT ada masalah getar pada transmisinya… Aman sih tapi nyebelin aja.

  4. Ane pernah naik pajero sport punya temen yang tipe GLX, memang sih nyaman tapi interiornya biasa aja.. AC belum otomatis , udah gitu kagak ada blowernya untuk di baris 2..
    Dan yg buat ane illfeel tampilan depan pajero mirip strada :mrgreen:

    Kalo ane pribadi sih lebih suka fortuner tapi yang sudah VNTurbo..
    Sudah cinta pada pandangan pertama, model depannya mirip toyota land cruiser menurut ane 😀
    IMHO CMiiW

    • Om Aladin, ada kok blower AC, mirip Fortuner n innova, ceiling AC. Autonya juga ada, hanya tidak digital kaya fortie/ ipah V.

      Depan mirip Strada karena memang satu basis/ platform, wong Fortie juga mirip Hi-Lux hehehe. Kalau mirip LC memang bener juga, kan dibuat seakan akan baby LC.

      VNTurbo suka? Silakan panteng nanti malam ya hehehe

  5. Mana ada bikinan astra yg gak overprice. Mau toyota, daihatsu, isusu ya tetep operpret.
    Untung honda mobil gak dipegang astra, bisa jijik ntar andai odyssey dikasih bahan kaleng kerupuk .
    Untung aja indomobil berani bikin r3. Sekarang avaxen jadi keliatan nggilani

    • honda overprice ada kok, itu si sedan kecilnya “all new” waktu baru nongol..wiper masih pake frame, tampilan dahsboard jelek, spion lipet manual. eh harganya waktu itu 280 jutaan kalo ga salah. kalah ama si njezz fiturnya

      • honda menurut gw ga terlalu overprice tapi tegaan kekonsumen. contoh kasus freed dari kenop AC model kompor gas rinn*i ke otomatis trus ada diskon 10 jutaan kalo ga salah. apa konsumen yang udah punya ga panas tuh 😆
        sama kasus brio yang kalo ga salah juga turun harga gara2 udah dirakit disini
        CMIWW
        tapi enaknya honda ngasi diskonnya gede, kalo pinter PDKT sama salesnya 😆

        • Overpriced lah dia, selalu paling mahal dari kompetitor dengan fitur yg minim dan kadang kualitas material plastik dashboard downgrade.coba aja cek hehhee…

          Kalo soal diskon, itu fenomenal gara2 stok disini numpuk akibat thailand membatalkan pemesanan yg sdh siap ekspor gara2 ada kasus kaos merah tempo hari itu…. Gimana caranya agar stok ga numpuk? Ya diskon gede mau gak mau, sempet nyentuh 40jt diskonnya.

          Kalau brio karena downgrade jadi Satya, dan beda tipis dgn brio asli hehehhe…

  6. Emang sih rata2 produk Toyo*a itu Overprice & kalah fitur jika dibandingkan dengan rival sejenisnya, IMHO 😀
    Tapi satu sisi baiknya ya layanan 3S, kalo rusak spare part & bengkel dimana2 + kalo mau jual kembali harga nga meluncur bebas:D

  7. paling ga suka waktu nutup pintu..kaleng krupuk bgt..sama pandangan kaca ke depan..mobil tinggi..tp koq pilarnya agak gimana gitu…

  8. Ahhaaa.. ternyata satu pemikiran dgn saya kang Kobay… mending Pajero sport atuh di tingali dina segi naonna wae ge..

  9. liat foto selfienya bikin ngakak spe gulung-gulung, mlumah, mengkurep, ndlosor 😀 udah boilnya gedhe, orang2nya jg gedhe2 & serem2 pula 😀 itu versi macho dari CBelle kalo selfie di dalem city car 😀 😀 😀

  10. lebih suka pajero sih…cuma pajero knalpotnya jelek, gak kalah dengan colt diesel< asal nemplok aja…klau fortuner kan knalpotnya rapi

  11. lebih suka pajero sih…cuma pajero knalpotnya jelek, gak kalah dengan colt diesel, asal nemplok aja…klau fortuner kan knalpotnya rapi

  12. Memang dari fitur2 yg keliatan di mata kalah jauh.
    Tapi penggemar toyota, yg bbrp org jg pny merek lain, tetap memilih toyota karena ada fitur yg tak kasat mata.
    Misal sial bantingan suspensi stdnya yg gak hard tp gak soft jg.
    Atau mesinnya yg bandel jarang rewel.
    Pengembangan produknya berjalan perlahan. Maksudnya begini, model A dikembangkan terus. Gak lgs discontinue tiba2 dalam jangka wkt singkat. Ini berujung pada tersedianya sparepart yg melimpah dan ujung2nya harga sparepartnya terjangkau dan pny bnyk level mulai dr oem, kw1, sampe kelas ecek2.
    Saya bs bicara begini krn sudah icip2 merek2 lain. Merek lain sering kalo suatu model diganti dng model totaly change dlm wkt singkat. Ujung2nya spare part susah.
    Ya mungqn balik lg ke tipikal konsumennya. Kalo saya tipikal pemakai kendaraaan dlm jangka wkt lama.
    Mungqn beda kalo org itu pengennya sering gonta ganti mbl.

    • Gw pribadi merasa kalau yg senengnya cari aman gak peduli teknologi dan ga tau apa apa, belilah toyota.. Selesai. Gada yg dicari lagi selain mesinnya yg bandel dan perawatan yang (katanya) murah.

      Perkembangan yg lambat menurut gw juga bukan alasan, dengan nama Toyota seharusnya ecek lah pengadaan spare parts, bisa ditimbun dan diproduksi puluhan tahun utk beragam jenis mobil yg sudah mereka buat. Malah demi nama KW parts, it make even easier kan?

      Kalau dari parts slow moving gw percaya, bisa dijadikan alasan perkembangan knp lambat, misal parts2 bodi, tp sekali lagi ini Toyota… Hehehe… Bicara model/merk lain yg blm settled mungkin saja.

      Saya juga bukan tipe tukang gonta ganti mobil, bukan karena gak mau, dananya gada wakakakkaakka….

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini