banner

New PCX

Kobayogas.com – Hola lads…pernah mendengar metode perhitungan konsumsi BBM ala RCE R40? Biasanya sih suka dicantumkan dalam brosur iklan kendaraan bermotor. Bagi yang belum tahu, yuks kita mengenal tentang metode ini…

Tentunya artikel ini bukan hasil KBY pribadi, KBY menemukannya dari motor.otomotif.net yang sudah membahasnya bulan Februari lalu, seperti apa sih katanya metode yang sebenarnya untuk menguji kadar emisi kendaraan ini?

Otomotif.net berkunjung ke Lab Motor Bakar dan Sistem Propulsi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang memberikan gambaran tentang klaim konsumsi bahan bakar dengan metode pengetesan ECE-R40. Ternyata ini adalah serangkaian tes di laboratorium yang beberapa output-nya adalah kadar emisi dan konsumsi bahan bakar.

“Ini biasa dilakukan ATPM saat uji tipe sebelum kendaraan dipasarkan adalah ECE-R40,” buka Dr.-Ing.Tri Yuswidjajanto, Lab Motor Bakar dan Sistem Propulsi ITB. Menurutnya, cara ini tidak akan bisa dilakukan di jalanan. Harus di dalam lab dengan kondisi lingkungan dan cara berkendara yang telah ditentukan dengan ketat. Bahkan pengendara (pengujinya) harus ditraining terlebih dahulu.

“Lebih jauh lagi sebelum dilakukan pengetesan, motor harus dikarantina. Suhu bahan bakarnya pun harus sama,” bebernya panjang lebar. Dengan parameter yang terukur wajar bila cara ini dijadikan standarisasi untuk pengetesan motor baru.

Meski ketat, pengetesan ini sebenarnya bukan dikhususkan untuk mengukur konsumsi bahan bakar. “Sebenarnya yang diukur pada ECE-40R adalah emisi gas buang untuk mendapatkan sertifikasi lolos uji emisi. Tapi dari emisi tersebut bisa diperoleh perhitungan konsumsi bahan bakar dengan melihat unsur carbon atau carbon balance,” jelasnya lagi.

KEKURANGAN METODE ECE R40

Tes ECE-40R ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah akurasi dan kemudahan untuk melakukan pengulangan tes serupa. “Tapi kelemahannya adalah hasil yang diperoleh bukan merupakan hasil konsumsi bahan bakar yang nyata di jalanan,” ungkapnya.

Menurutnya, ketika dilakukan tes jalan raya, maka konsumsi bahan bakarnya bisa lebih boros 10 sampai 15 persen. “Makanya banyak yang komplain, sulit untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar sesuai klaim tersebut. Karena di jalanan ada banyak faktor eksternal seperti kemacetan, kondisi jalanan, bobot, cara berkendara dan banyak faktor lainnya. Sedang ECE-R40 sudah dikondisikan,” terangnya.

akselerasi memukau tak perlu pembuktian lebih

Selain itu, Yus juga menegaskan jika fasilitas pengetesan dengan metode ini tidak bisa dilakukan oleh semua orang. “Biayanya mahal dan antriannya panjang. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengetesan ini juga cukup lama,” sambungnya.

Naahhh bagaimana lads? Sudah paham ya, sama, KBY juga baru paham 😀 Jadi untuk mendapatkan konsumsi BBM yang mendekati riil dengan kondisi jalanan, menurut KBY ini lah yang paling pas, faktor deviasinya dengan keseharian bisa dilakukan dengan mengurangi sekitar 10 – 15%. Paling juosss ya hitung saja sendiri dengan metode full to full yang sudah kerap kali KBY lakukan, atau kalau rela ribet, dapat menggunakan metode 1 liter seperti kang Taufik TMC sering lakukan.

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing…

email me: [email protected]
path me: Yogas Kobayogas.com

KobaYogas from WordPress for Android

50 KOMENTAR

  1. Halah blogger yg satu ini kalo ada berita tentang kelebihan yamaha pasti di cari titik lemahnya tp kalo honda cuek bebek.

    • anu… iya sih , ya gimana? faktanya saya bisa dapat 1:42 metode manual, kalau males itung tinggal liat MID, pernah nunjukkin 1:49.9… buat ay sih skutik segambot ini dapat segitu ya irit… jalaninnya juga normal2 aja gak dipirit2 biar irit.

      gak tau deh segitu irit pa gak menurut orang laen

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini