banner

yamaha_rzr

Kobayogas.com – Hola lads, pernah ada pertanyaan yang terlintas di benak lads sekalian sebagaimana judul di atas? Kalau iya, memang begitulah faktanya yang terjadi di kalangan bisnis dalam hal ini otomotif, baik roda dua maupun roda empat… Artikel ini masih ada hubungannya dengan artikel Pengurangan Kualitas Material Suatu Produk perihal penurunan kualitas pada suatu produk…

Jika ada pertanyaan seperti itu, siapa yang disalahkan? Salahkan saja jaman lads hehehe… You got it damn right, jaman sudah berubah dan merubah segala sesuatunya menjadi lebih baik sekaligus buruk.

Yang baik, segala sesuatunya lebih modern, lebih canggih, teknologi mesin terus berkembang… yang buruknya, bahan baku material semakin mahal akibat inflasi, krisis moneter dan kawan-kawannya…

yamaha-rxz-07

Bahan baku mahal otomatis produk jadi mahal, mau yang bagus kualitas selangit tembus ya harganya pun selangit tembus lads, sudah hukumnya saat ini seperti itu. Produk-produk jaman dahulu memang lebih kuat, lebih tahan lama, tahan banting dan awet belasan bahkan puluhan tahun.

Sesuai dengan perkembangan teknologinya dalam hal ini mesin, mesin jadul itu berat karena pengolahan materialnya yang tidak secanggih sekarang, namun akibat berat dan tebalnya si logam, daya tahannya menjadi luar biasa, itu akibat kualitas logam yang bagus pula.

baca juga: perang produk terbaru supersport 250 cc 2 silinder di tahun 2016

Honda jadul

Ada juga yang menginfokan bahwa kendaraan lawas itu lebih kuat dan berkualitas karena mengantisipasi belum tersebarnya dengan merata bengkel resmi merek tersebut, misal produk Jepang ketika pertama kali disebar ke luar negeri, jadi dibikin kuat biar tidak ada trouble..Ya masuk akal juga sih..

Saat ini bisa saja menggunakan kualitas logam yang sama baiknya dengan jaman dulu, tapi harga pun akan melonjak drastis, dan hanya bisa hadir pada produk-produk kelas atas pula.

Pada kelas-kelas teri atau bawah, ya yang sejuta umat lah, cub, skutik, middle sport dan sejenisnya, material tidak bisa sebagus itu lads…karena pergerakan harga yang naik setiap tahunnya, sementara pabrikan meminta vendor mengurangi harganya, efeknya, untuk memenuhi harga yang diminta, kualitas material lah yang dipangkas, mau tidak mau.

honda-astrea-800

Oleh karena itu, jika kita lihat super cub yang masih berlari sehat, astea 800, astrea star, Astrea Prima, Suzuki Sprinter, RC 100, Yamaha Alfa II R, RX King, RX Z dan sejenisnya yang masih terlihat bugar, itu bukan hal yang aneh.

Contoh saja usia accu saat ini, jaman dulu accu bisa berumur 4-5 tahun lebih dengan perawatan memadai, saat ini? Kadang setahun saja sudah bagus…ya memang kualitas materialnya dikurangi lads otomatis life spannya pun berkurang… Begitu juga dengan low- mid car and motorcycle… nasibnya sama…

suzuki_sprinter100_51

Ada yang mempunyai pengalaman serupa? Atau ingin berbagi pendapat seputar metalurgi atas ketahanan dari sisi material? Mangga digeber mang, karena KBY pun bukan seorang ahli…

Mangga digeber..Baca juga artikel lainnya lads…

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article…

Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com

Contact me at…

email me: [email protected]
path me: Yogas Kobayogas.com
whatsapp me: 0812 180 44747
tweetme: @kobayogasblog
Instagram: Kobayogas
Line: yogaskobayogas.com

144 KOMENTAR

  1. metalurgi jaman dulu emang sedikit banyak beda sama jaman sekarang ya mang, , tapi (imho) yg paling mempengaruhi sih tiap taun keluar model baru, siapa yg gak kepincut… wakakakaa 😀

    Patut diapresiasi yg punya kesetiaan luar biasa sama kendaraannya… kalau kata temen di US sana, “Jangan pernah mengejek oldie, Karena jika tahu kehandalan & performa aslinya, Maka akan sadar betapa miskinnya inovasi engineer dimasa kini”. . . -translitan basa bule- hehehehee 😀

  2. “Saat ini bisa saja menggunakan kualitas logam yang sama baiknya dengan jaman dulu, tapi harga pun akan melonjak drastis, dan hanya bisa hadir pada produk-produk kelas atas pula. Pada kelas-kelas teri atau bawah, ya yang sejuta umat lah, cub, skutik, middle sport dan sejenisnya, material tidak bisa sebagus itu lads…karena pergerakan harga yang naik setiap tahunnya, di sisi lain pabrikan meminta vendor mengurangi harganya, efeknya, untuk memenuhi harga yang diminta, kualitas material lah yang dipangkas, mau tidak mau.”

    saia suka alinea ini …

  3. waktu di setiabudi (depan surabi enhai) mongstor vengspa 74″ simkirung nyrempet 2 mongsbil avansa . avansa rem ngedadak, alhasil si vengspa nrobos nyrempet ditengah tengah 2 avansa . .

    alhamdulillah, tuh body avansa 2nyanyah dekookkk n peang .. kesrempet body hulk vengspa .. kalo si venspa cuman sayapnya doang nilep dikit.. gkgkgk… hidup kalengg !!!

  4. material semakin mahal + semakin dikit juga di alam akibat eksplorasi besar2an…trus kualitas produk jadi menurun..waduh kalau di tarik semakin jauh ke depan ngerii ya bisa2 madesu go back to stone age..bahaya itu peradapan maju kayak star trek yg di idam2kan penghuni bumi jadi cuma mimpi…kata komentator2 blog ini yang lain : wadduuuhhh Massss jauuuh amat mikirnya!!

      • tergantung type, merk dan tahun pembuatan/perakitan …

        kalo sebelum kemerdekaan motor yang masuk dipastikan CBU dan didominasi motor Eropa macem Reading Standard, Excelsior, Matchless, Birmingham Small Army (BSA), Norton, Albert John Stevens (AJS), Ariel, Java, Ducati, BMW dll. dan Motor Amerika macem Harley Davidson dan Indian

        kalo pasca kemerdekaan sekitar th 1950 sudah ada importir resmi sepeda motor BMW type R25, R26 dan R27 yg pasti CBU… awal tahun 60an baru masuk motor Itali Vespa kemudian disusul Lambretta … motor Jepang baru masuk akhir tahun 60an yaitu Honda yang masih CBU disusul motor Jepang merk lain …
        khusus Honda setau saya pada pertengahan tahun 1971 sudah dalam bentuk CKD bukan CBU seiring didirikannya PT. Federal Motor pada tanggal 11 Juni 1971 (cikal bakal AHM)
        jd sepengetahuan saya motor Jepang sudah banyak yg CKD sekitar tahun 1971

        mohon koreksinya kalo salah …

  5. IMHO selain penurunan kualitas material juga kerja mesin modern lebih berat. mesin modern dituntut efisiensi tinggi, kalo bisa ya irit ya kenceng. alhasil kompresi diset tinggi, rpm juga semakin tinggi, ketemu sama material yang kualitasnya diturunkan ya hasilnya durabilitas berkurang

  6. Menurut analisa saya adalah positioning brand dari produsen itu sendiri om. Mungkin dahulu motor diposisikan untuk kalangan atas sehingga kualitas juga di set ke level terbaik, toch mereka juga mampu “to buy”. Namun masa sekarang positioning motor lebih banyak digunakan untuk segmen menengah dan bawah sehingga ada yang dikorbankan untuk cutting cost. Motor yang secara kwalitas di buat baik jg banyak namun karena majority adalah yang downgrade jd terkesan motor sekarang gampang rusak (IMHO)..

    • Suzuki Sprinter 2tak 100 cc basic mesinnya sama persis ama suzuki RC100 jetcooled … rival berat dari Yamaha Champ 2 tak 100 cc yang basic mesinnya sama persis ama Yamaha Alfa …
      kalo ga salah looo yaaa ….

  7. kalo dulu material part motor masih banyakan impor dari jepang (bagi motor jepang) jadi secara kualitas masih standart nippon. Kalo sekarang CKD lokal sampai 80% + dengan penyesuain metalurgi sesuai pesanan pabrikan. Jadi manajemen lah yang turut andil penurunan kualitas. Bagemanapun vendor buat sesuai pesanan dari grade dan campuran bahannya. contoh paling enak produk china ga smua produk dari sana jelek semua tergantung pesanan juga, ada gradenya dari S, A, B sampe ecek-ecek.

    • Ay setuju om, kwalitas ditentukan oleh manajemen (produsen) jadi jaman dahulu produsen maunya buat motor yg awet dan durability ok. But now market gak mau motor awet tapi mahal, market maunya motor yang bisa jalan dgn harga semurah mungkin.. then you know dech the rest of story…..

      • bisa juga GA disebut begitu … hehhee …

        tergantung Suzuki Satria yang mana dulu soalnya Satria ada 2 versi … Satria 120 ama Satria FU
        kalo ama Satria 120 cuma sekedar sama-sama 2 tak nya aja .. selebihnya beda jauh .. rangka suzuki sprinter masih monokok, belum pake kopling, belum monoshock … sementara Satria 120 R rangkanya dual crandle box, monoshock, kopling semi otomatis 5 percepatan untuk Satria 120 S dan kopling manual 6 percepatan untuk satria 120 RU

        kalo ama Satria FU ??? nurut saya sama persis cuma beda centilnya aja hehehehheh …. (yg terakhir ini murni becanda)

  8. kenyataannya mmg begitu,bang…
    tuntutan konsumen yg meminta barang murah ikut pula mendorong penurunan kualitas…

    mana ada barang murah kualitasnya sebagus kelas premium…
    😉

  9. tornado GS… 14 tahun menuju ke 15 tahun januari besok.
    3x bolak balik odo, baru kemaren di OS100, sekalian ganti smua part dalemannya. top speed on GPS tertera 127kpj (goyang dombret mesin teriak2 kek orang kesurupan).
    so far so good…

  10. secara material mmg beda… makanya saya pilih Sidekick 97 dari pada xenia 06 karena secara kualitas beda disamping itu masalah selera juga… mohon maaf pengguna xenia ini hanya pendapat pribadi…

  11. tapi karisma mesinnya juga ok lo om..ya hampir sebanding ama honda grand kok…
    jadi menurut ane untuk motor honda mesin masih ga parah2 bgt walaupun udah downgrade dr yg versi dulu2
    yang jelas di downgrade parah itu bodinya kalo honda..haha karismaku walo masih enak ditunggangi ke pasar/mudik, tapi gak enak buat kondangan..malu2in bodinya pada retak..heehe

  12. setuju kang,, dl wkt ak masih belajar motor,nunggangin rx-king seri lama kesayangan oom ku sampai skrg masih nampol tarikannya.mesin nya standar sih ga pernah di kotak katik.tiger ku jg awet ga pernah ad masalah.

  13. tahun ’96 bapake beli RX king, 1 bulan pertama ngga boleh buat boncengan, lari max 40-60 km saja… Kalo motor baru jaman sekarang hajar bleh…

  14. karena dulu mtor kompresinya rendah jd pke premium, skrg motor kompresi tinggi malah pake premium CMIIW

  15. saya pernah punya astrea 800 lads… 115 km/ltr ajibkan… saya pernah merasakan sensasi itu..
    gak nyangka bintang iklannya twrnyata cantik bingit…

  16. Tau ga om kalo harga honda c70 jaman dulu kalo dimasukin ke kurs rupiah sekarang bisa setara 30jt-an kalo ga salah, mungkin kalo motor sekarang pengen kualitas sama dengan motor jaman dulu harga motor sekelas matik sama bebek juga harus segitu
    Wew astrea 800 komsumsi bensinnya 115 kpl tanpa tanda bintang.

  17. Kl sy lihatnya dari teknologi casting dan moldingnya serta teknologi pendukung lainnya.
    Maka jika dikonversi dengan kurs saat ini, Motor Jadul itu akan berkali lipat lbh mahal karena
    1.Permintaan masih sedikit shg QC bs dilakukan dgn standar lbh bgus.
    2.Teknologi belum sampai untuk mencetak mesin dengan presisi tinggi sehingga dikompensasi dengan kualitas material.
    3.Proses produksinya masih melibatkan banyak tenaga manusia
    4.Part2 msh bnyk diproduksi sendiri

    Motor modern itu lbh murah krn
    1.Permintaan sangat tinggi, QC Umumny dilakukan dengan random sampling atau sebatas SOP minimal
    2.Teknologi pencetak mesin sdh sangat presisi shg rugi mekanis dapat direduksi scr signifikan shg kualitas materialnya jg dpt dikurangi.
    3.Lbh banyak menggunakan tenaga robot yang sulit mentolelir kesalahan dan robot juga tidak digaji hehehe…
    4.Part banyak yg di outsource. Rate Gaji karyawan vendor untuk part umumny dibawah Pabrik perakit motor. Poin ini yg plg bnyk mereduksi cost.

    Kl ad yg mau nambahin/koreksi silakan.

  18. grand 95 … pas barunya 4.5 jt ….., harga emas saat itu kl nga salah +/- 25rb /gram
    sekarang harga emas +/- 450rb /gram … harga motor bebek 16jt

    kalah sama harga kambing yang stabil dari zaman dahulu stabil di 1-2 dinar ….
    hihihi

  19. jujur aja, emank salut daahh sama produk lawas..
    Selain bahannya tebel”, mesinnya jg lumayan handal..
    Contoh mobil ku suzuki katana taun ’93 udh di modif offroad aja msih handal, itupun yg di modif cmn ban pacul, rasio gear mesin(menyesuaikan buat offroad), 4×4, sama anting aja msh isa di geber..
    Klo diliat dari kilometernya sih udah masuk 90rbu km, bntar lagi bkalan reyen niihh..
    Hahahaha..
    Sama satu lagi mobil mercy e320 masterpiece taun ’98 aja msh brani aku geber smpek speed 190kpj, gk cmn itu aja pernah parkir mundur gk tau klo udh mentok lgsg bemper blkg kena tembok parkiran mall..
    Bemper blkg cmn diem aja gk ada peyang sama sekali, coba klo mobil jaman skrg? Psti peyangnya bkalan lebay..
    Hehehehe..

  20. Ditempat ane skaligus tempat kerja ane di pertambangan di kalimantan, motor2 laki taon 80’an msih bnyk lo kang yg dipake buat angkut kayu2 ulin(kalo orng jawa biasa bilang kayu besi) gelondongan sm orng kampung situ, pdhl yg dibawa kayuX besar2 n berat, kalo dilihat sepintar gx sesuai n gx mampu kalo motor yg angkut, ehhh trnyata busyet tuh motor2 ky mbahnya RX-king, honda benly dll msih kuat lahir batin tenaganya, yg bwa nyantai az ky gx ad beban…

  21. tuntutan jaman.. serba mau murah (produksi dan harga jual), serba mau canggih..
    Supra 100, Vega R lama, shogun kebo,, mungkin bbrp bebek terakhir yg dari segi durabilitynya masih Oke banget

  22. BetoLL om Kobay yg ga lebay..!
    Selain itu rata-rata kendaraan jadul bukan Mesin berperforma tinggi alias mesin untuk penggunaaan harian yg normal speed bahkan mungkin dibuat untuk sarana transportasi sejati jadi wajar pula kalau daya tahannya lama…. 😀

  23. setahu saya material mesin tvs juga bagus, coba liat torsi terbesarnya rata2 di 5500-6500rpm overbore loh, mesin tormax ane idle di 1000rpm jd gas dikit udah ngacir. nah biasanya kalo torsi besar di rpm rendah kan material crackshalf+magnet+balancer berat, jd momen puntir kruk as nya besar makanya harus diimbangi material yang kuat spt kampas kopling, per kopling, gear primer sekunder, rasio gear, rantai keteng dan jeroan lainnya. jangan kaya motor sekarang jeroan serba enteng ngejar akselerasi doang mana boros lagi lah ngejar rpm tinggi terus supaya power dan torsinya ngak ngedrop. metalurginya juga gampang rompal* jd inget mesin…..ah sudahlah,

  24. tergantung rasa sayangnya ke motor, hehehe. saya masih punya binter merzy 81 dan 85, suzuki thunder 250 thn 2000 dan 2005, serta yamaha scorpio z 2004. semua masih layak jalan n dipake sehari-hari.

  25. Kalau menurut saya, mesin kendaraan jadul itu built for last (di buat untuk bertahan selama mungkin)
    Kalau sekarang itu dibuat untuk hancur atau rusak sekian tahun. Dgn cara lifetime & durability nya bisa di estimasi sekian tahun hanya akan bertahan. Supaya spare part laku, dan saat mulai rewel dan part mulai sulit, konsumen akan berpaling ke model baru, dgn fitur baru, tampilan baru, tagline baru, ego baru, dll.
    Tapi melupakan fungsi dan tujuan beli kendaraan itu sendiri.
    Pertimbangan lainnya, produsen akan rugi jika produk mereka punya durability mesin buatan mereka sangat bagus. Karena berkurangnya pemasukan bagi mereka dari sisi spare part, service, dll.
    Efeknya bagi alam ya, makin banyak sampah & limbah yang terbuang, dari part bekas, oli bekas, energi serta bahan yang terpakai untuk membuat & merawat mesin-mesin sekarang.

  26. Ini artikel bagus kan
    Motor sekarang bertahan 5 tahun gk ada kendala jg udh bagus
    Hehhe
    Mesinnya jauh kalah bandel sm yg lawas2

    Lagian skrg motor lawas yg kinyis2 jg diburu
    Ortu ane malaa nyari motor jaman kuliah dulu suzuki A100

  27. pendapat saya krna jmn dlu brand jepang blum punya nama dan terkenal( membangun image brand ) jd mungkin mreka sengaja membuat mesin dan yg lainnya sehandal dan seawt mungkin.. jd mreka memberikan material no.1 pda prodaknya,contohlah honda stelah berhasil membangun brand dan image bahwa honda itu awet dan irit toh mreka berhasil smpe sekarang pdahal untuk motor honda sekarang tak lebih baik dari pabrikan nippon yg lain

  28. Bukan cuma otomotif yang kualitasnya menurun mbah Yogas.. Percaya gak percaya, kualitas sp*rma orang-orang sekarang juga menurun. Coba lihat orang-orang dulu sampai yang lahir di era pertengahan 80-an, pada tahan banting, tahan sakit, meski gak tahan iman. Nah bandingkan sama yang lahir di era 95 ke atas, udah enak, udah canggih, gak perlu banyak susah. Meski kesamaannya sama-sama gak tahan iman. Hahahahaha

  29. ngak juga dulu boro boro lari 100kpj tiaphari,jalan sempit rusak,motor sekarang kecil tenaga besar hidup langsung lari.ban rem, ,komponen keja berat,diukur awet tidak relatif……..jangansalahkan jaman nikmatin aja perbandingan sih boleh…………….

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini