Kobayogas.Com – Hola lads, salam geber.. Melanjutkan cerita kemarin seputar hasil dyno test CBR250RR dalam keadaan standar milik konsumen, kini KBY akan memberikan hasilnya termasuk ketika sudah dipasang piggyback! Bagaimana hasilnya?
Kali ini karena si empunya CBR250RR sudah membuat artikelnya, KBY gakan pakai nama samaran lagi, tapi pakai inisial saja, sebut saja dia Leopold Sudaryono 😀 Melihat langsung aksi dyno test milik sahabat satu ini membuat KBY tahu persis bagaimana jalan ceritanya dan tentunya tenaga yang dihasilkan oleh CBR250RR di tahap 1 dan 2.. Sebut saja begitu.
artikel sebelumnya di sini: Rahasia hasil Dyno Test CBR250RR versi Konsumen Segera Terungkap
Sebut saja tahap 1 merupakan versi mesin standar, hanya mengandalkan isi bbm jenis Ron 95, sementara tahap 2 adalah ketika CBR250RR dilarikan di atas mesin dyno milik Sportisi Motorsport Rawamangun dengan tambahan piggyback dari Power Commander V (PCV). Honda CBR250RR berwarna Red Racing pun langsung dihela ke atas treadmill dan diajak lari menuju puncak RPM pada gigi 4.
Dilakukan run sampai 6 kali. Untuk memastikan suhu terjaga, radiator didinginkan dengan 3 cara: 1) Disemprot dengan sprinkled water, 2) dua fan berkecepatan tinggi diarahkan ke ruang radiator dan air ram, serta 3) satu kipas besar standard industri yang ditanamkan di dinding mengarah ke motor. Hasil yang terbaik adalah 30.38 HP dan 18.51 NM. (Leopold)
Hasil dyno test tersebut hanya berselisih sedikit dengan unit milik pabrikan knalpot R9 yaitu sebesar 30.40 HP dan Torsi 18.57 Nm dengan menggunakan tipe mesin dyno yang sama yaitu dynojet 250i. Jika dibandingkan dengan hasil unit test milik AHM, karakter tenaga dan kurvanya identik. (baca: Dyno test CBR250RR milik produsen Knalpot R9)
Naik dan turun persis di titik RPM yang saya miliki. Memang besaran tenaganya berbeda. Milik AHM terlihat sekitar 0.7 HP lebih tinggi. (Leopold)
baca juga: Hasil Dyno Test CBR250RR versi Media
Artinya apa lads? Artinya, output CBR250RR versi unit test Pabrikan dengan milik konsumen tidak jomplang! Ada perbedaan namun tidak signifikan.. What you pay is what you get! Tidak ada “diskon besar” tenaga antara unit bawaan pabrikan dengan milik konsumen.. Bahkan dapat dikatakan konsisten mengingat hasil dyno test banyak faktornya seperti pagi, siang atau malam berpengaruh pada kelembaban udara.. Ini dengan catatan mesin dyno-nya sama semua ya..
Mungkin saja jika bro Leopold datang pagi hasilnya bisa lebih baik karena siang itu luar biadab panasnya, sumuk dan hareudang kalau orang jerman bilang mah, jelas kurang afdol untuk melakukan dyno test meskipun sudah dibantu dengan kipas sekalipun. Tapi namanya udah gak sabar ya hajar bleh, wkwkw.. kilometernya pun baru 30km lebih ketika naik mesin dyno Sportisi, ibaratnya masih peret dan keset kek perawan 😀
TAHAP KEDUA
Nah seperti yang KBY sebut di artikel kemarin, tahap kedua merupakan hasil dyno test CBR250RR dengan adanya tambahan piggyback PC-V. Karena PC-V khusus CBR250RR belum ada maka digunakan lah milik Ninja 250FI dengan kekurangan hanya bisa disetel AFR-nya saja tanpa adanya settingan pada ignition.. Ini merupakan pilot project juga bagi PC-V ke depannya.. Bagaimana hasilnya?
Tuning dilakukan per derajat putaran throttle mulai dari 5 derajat hingga 100 derajat. Mulai dari RPM 2000 hingga limiter. Aplikasi merekam data AFR yang ada sekarang (default dari pabrik).
Melalui komputer kemudian besaran AFR disesuaikan untuk mendapatkan campuran yang lebih basah, agar mesin lebih bertenaga dan tetap dingin. Setelah kelar proses ini, pun kemudian perubahan AFR disimpan di dalam modul PCV. Tuning selesai. (Leopold)
Ternyata dengan settingan terbatas yakni hanya dengan merubah AFR saja, hasil dyno menyebutkan output CBR250RR menyentuh angka 31.65 HP dan torsi naik 0.75 menjadi 19.26 NM.. beuh mayan! Artinya ada kenaikan sebanyak 1,5hp di sana lads.. Ini bisa dikatakan masih hasil riset dari PC-V, kalau modul PCV khusus untuk CBR250RR sudah siap ya bisa dikatakan tenaganya masih bisa naik lumayan banyak..
Hasil test jalanan menurut Leopold tenaga CBR250RR terasa lebih padat dan galak. Tapi karakter tenaga bawah yang kurang masih tetap terasa, dua silinder ya gitu deh…
Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂
Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article…
Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com
- Email me: kobayogasblog@gmail.com
- Facebook : @kobayogas
- Twitter : @kobayogasblog
- Instagram: Kobayogas
- YouTube channel: Yogas Kobayogas
- Path: Yogas Kobayogas.com
Petromaaxx
lain kali, fan pemasok Ram Air mesti diatur kecepatannya (debit udara) menyesuaikan kondisi perjalanan , coz tdk mngkin dijalan kondisi kecepatan angin konstan, shg simualsi kecepatan angin mendekati kondisi aktual
Ngopi sejenak sambil nggu komen ngawurnya Honda hater sejati, roy sempak operpret… ??
Kalo ada artikel kaya gini pasti muncul…
tak ada lawan…
“Diskon besar” wkwkwk
Cbr 250 motore wong sugih.
om Leo itu ganteng juga ya kang?
jadi naksir.
idih cynnnn
Yg kmaren blg om leo bakal nyesel dan bakar ni motor mana nih suaranya? Jiahahahhaa….
eh iya, ada ya?
ekekekek…
CBR karo Ninjung Katrokkkk….
sunat’nya nggak ampe abis ya mang ? masih nyisa anu nya
Yg di test pertama milik ahm oleh otomotif sama om leo, katanya juragan dia ada juga..
Tapi potonya ga pernag nongol ya..??
Apa buat nyenengin fby aja…
Wkkwkwkwkwkwkk
Positive thinking aja, mungkin dia mantau dr jauh
Mantau dr parkiran.