banner

Kobayogas.com – Hola lads, salam geberrr.. Ban Vulkanisir gak aman? Ah yang bener.. Nah makanya kita kupas bareng bareng.. Meskipun sangat tidak direkomendasikan tapi bukan berarti tidak boleh sama sekali lads.. Ada terms and conditions tertentu juga. So, jangan anggap remeh bahaya ban vulkanisir. Meski berharga murah dan sepintas bentuknya normal laiknya ban baru, namun sebaiknya jangan dipakai ya. Kuy kenali bahaya ban vulkanisir. Bagi yang belum paham, ban vulkanisir sebenarnya adalah ban bekas yang dilapisi dengan karet agar terlihat seperti ban baru. Lanjut..

Mengapa pengemudi dan pengendara perlu tahu bahaya ban vulkanisir? Yak KBY juga menyebut pengendara karena ban vulkanisir ini gak cuma beredar dan digunakan di mobil lads, motorpun ada juga loh. Mau apapun merek motornya, Honda, Vespa, Suzuki, Yamaha dll..

Mengapa bahaya? Pasalnya yang digunakan pada ban jenis ini merupakan ban orisinil yang alur atau kembangnya sudah gundul atau menipis.Jika tetap dipakai maka ban jenis ini rentan alami pecah ban, selip dan berujung kecelakaan.

Menurut info yang KBY dapatkan dari beberapa sumber, ban vulkanisir sendiri terbagi menjadi dua jenis, ban vulkanisir panas dan ban vulkanisir dingin. Apa perbedaannya?

udah mulai botak, kebanyakan mikir keknya hehe

Ban Vulkanisir Panas

Ban vulkanisir panas adalah ban bekas pakai yang sudah dinyatakan siap untuk direkondisi alias semacam dibikin ulang tapi menggunakan ban yang sudah ada. Prosesnya ban tersebut akan dilapisi lem seperti semen, lalu ditempelkan karet kompon baru yang polos tanpa alur atau kembang.

Kemudian ban dipanaskan atau sering disebut istilah “dimasak” dengan mesin cetakan pada suhu yang lebih tinggi, di atas 115 derajat Celcius dalam waktu tertentu sebelum kemudian dianggap sudah matang alias selesai. Inilah yang membuat metode ini disebut dengan ban vulkanisir panas.

Ban Vulkanisir Dingin

Sementara ban vulkanisir dingin memiliki cara pembuatan yang berbeda dari proses panas di atas. Ban asli yang sudah habis pakai atau sudah botak akan diratakan kembali. Syaratnya tingkat kebotakan ban ini belum mencapai lapisan ply atau lapisan breaker. Sederhananya gak atau belum keliatan kawatnya kali ya.

Setelah itu akan dipasangi tapak pelapis ban sudah siap pakai karena sudah dibentuk sebelumnya. Proses pembuatan tanpa dipanaskan membuat orang mengenal sebagai jenis ban vulkanisir dingin.

Ada juga kalau di motor sistemnya “batik”, yaitu bikin kembangan atau pattern alias pola baru di ban, diukir ulang menggunakan satu alat sejenis obeng tajam yang bisa dengan mudah mengupas, menyobek dan memahat si karet bundar tersebut yang biasanya diukir sesuai dengan pola aslinya. Cuma nama tepatnya Vulkanisir jenis apa KBY kurang paham.

Tingkat Ketahanan

Seperti ban pada umumnya, tingkat ketahanan ban vulkanisir pun beragam. Namun secara rata-rata ban jenis ini memiliki usia sekitar 80% dari ban baru. Wah 80 persen? Bagus dong? Lanjut dulu yes.

Jadi misal ban baru memiliki usia pakai 100 ribu kilometer, maka tingkat ketahanan ban vulkanisir kira-kira setara dengan 80 ribu kilometer. Oleh sebab itu, tidaklah aneh kalau banyak pengemudi yang tergoda memakai ban jenis ini karena selain usia ketahanan ban vulkanisir yang cukup kuat juga karena tergiur harga murah.

Bahaya Ban Vulkanisir

Dibalik tingkat ketahanan dengan persentase lumayan di atas, tapi pasti ada juga kekurangan ban vulkanisir ini. Apa saja? Selain kemungkinan pecah dan selip ban, kenali risiko-risiko lain yang mengancam pengemudi pengguna ban vulkanisir. Cekidot di bawah ya lads..

Pertama, ban meledak. Risiko ini akibat kondisi tapak ban yang diukir kembali dapat menyebabkan permukaan ban akan semakin tipis dan rentan bocor bahkan sobek. Jika diberi tekanan angin yang tidak sesuai dikhawatirkan ban akan mudah meledak.

Kedua, traksi rendah. Ban vulkanisir diketahui memiliki daya cengkram pada permukaan aspal kering yang rendah, meski diukir ulang mengikuti pola asli si ban. Akibatnya, jika dipakai ban ini menimbulkan risiko rem menjadi tidak pakem, melorot di tanjakan dan potensi kecelakaan lalu lintas lainnya.

Ketiga, mudah tergelincir. Kondisi ini terjadi jika lem atau jahitan pada tapak ban terkelupas. Akibatnya, mobil atau motor akan sulit dikendalikan dalam kecepatan tertentu dan resiko terbesarnya adalah tergelincir utamanya saat melewati jalan menikung.

Meskipun punya sejumlah kekurangan, ada satu kelebihan ban vulkanisir. Apakah itu? Nah ini jadi anti teori juga lads wkwkw.. Ban jenis ini diketahui punya traksi bagus di permukaan jalanan yang licin alias basah. Mobil dengan ban vulkanisir akan terhindar dari risiko aquaplaning. Agak aneh juga, oh mungkin karena alurnya kembali tebal/ dalam ya? Beda dengan yang sudah mulai botak.

Melihat banyaknya bahaya ban vulkanisir yang bisa ditimbulkan, maka sebaiknya pengemudi tidak memaksakan memakai ban jenis ini untuk kendaraannya. Kalau KBY menyarankan sih yaaa klu kepepet ban botak lagi gada duit untuk sementara boleh lah.. Ada yang punya pengalaman dengan ban vulkanisir? Sharing dong lads. (sumber sevaid)

Semoga bermanfaat. Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article… Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com

Email me: [email protected]
Facebook : @kobayogas
Twitter : @kobayogasblog
Instagram: Kobayogasblog
YT: Kobayogas Sena Learn To Vlog

12 KOMENTAR

  1. kalo ga salah yang sistem panas lebih aman karena lebih nyatu. tapi mungkin memang ada speed limit untuk vulkanisiran dan salah satu alasan kenapa di luar negeri (jepang klo ga salah) metode ini sering dipakai

  2. Umumnya hanya dipakai di bis jarak pendek & truk buat ban belakang.
    Kalau buat ban depan,rawan terkelupas.

    Hanya orang yg sakti mandraguna yg pakai ban vulkanisir buat ban depan.

  3. Mobil dengan ban vulkanisir akan terhindar dari risiko aquaplaning. Agak aneh juga .

    Ga aneh lah mang… Kan kalo ban vulkanisir tekanan angin gak boleh kurang dari takaran ideal atau malah cenderung keras . Gak bisa d bikin lembut , kalau lembut / lunak lemnya bisa lepas dan bisa mangap kek sendal Vision tar
    Wkwkkwk

  4. itu yg bolgok sopirnya. ban vulkanisir kok di depan, ya jelas ancurlah. apalagi muatan berat. vulkanisir hanya untuk beban(di bawah max load standar) dan buat ‘nggelinding’ doang. kalo buat manuver mending ban ‘asli’ saja.

  5. Cara batik atau diukir ulang inilah yg paling berbahaya dan cocok dg penjelasan resiko diatas.

    Tapi kalo yg vulkanisir panas atau dingin, hanya cocok utk penggunaan komersil (truk atau pickup), lha wong kecepatan mereka juga udah mentok segitu-gitunya gegara muatan overload

  6. Aman kok, asal itu pake metode vulkanisir pana & ditujukan untuk kendaraan heavy duty bukan untuk passenger car
    Dengan catatan kondisi sidewall masih bagus & blm berumur terlalu tua

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini