banner

Kobayogas.com – Hola lads, salam geberrrr.. Review Suzuki GSR750.. Akhirnya moge bermesin 750cc 4 silinder itu sudah kembali ke pemiliknya yang sah. Yah setelah sekitar 3 minggu mencoba merasakan menjadi sultan pemilik moge, namanya barang titipan ya harus dikembalikan wkwkw.. Tapi alhamdulillah sudah puas banget sih make si GSR750 ini, dari nyuciin sampe isi bensin Pertamax Turbo sebanyak 4 kali full tank. So ini dia full reviewnya.. semoga bermanfaat lads..

Dihitung sejak diterima di Kobayogas Manor, Moge 4 silinder yang kilometer totalnya gak sampe 5,000km tersebut sudah KBY gunakan sejauh 576,3 kilometer, jika ditambah sudah dipakai Sena sebelum direset tripmeternya, maka digenapkan 580km, lumayan sudah melebihi dari afdol untuk dilakukan kesimpulan dari sebuah review.

Untuk mengenal sejarah keluarga Suzuki GSR, silakan lads bisa klik artikel Mengenal Sejarah Suzuki GSR Series, ada part 1 dan part 2-nya, jangan sampai ketinggalan. Sejatinya moge ini dijual resmi oleh Suzuki Indomobil Sales kedua kalinya pada tahun 2014 lalu, cekidot artikelnya Suzuki Jual Resmi Moge Di Indonesia.

DESAIN

Ini adalah hal pertama yang akan KBY ulas dari Suzuki GSR750 buatan tahun 2013 tersebut.. Mengingat sudah cukup berumur, yaitu 8 tahun, maka mungkin saja ada beberapa bagian yang tertinggal dari moge moge modern saat ini.

Bicara model nakedbike atau street fighter untuk sebuah moge, biasanya memang kalah set dari model fairing. Wajar karena sosok model fairing itu memikat mata banget sih ya, sementara model nakedbike sekilas dianggap sama saja dengan 125-250cc, kaya kurang spesial di mata. Itu juga yang terjadi pada GSR750 ini.

Sering dianggap Byson lah, CB150R lah, atau New Vixion, bahkan motor modif adalah hal yang kerap ditemui oleh GSR 750 wkwkw.. Ya karena bukan model fairing sih, terlihat B alias biasa saja jadinya.

Modelnya ada kemiripan dengan moge moge “seangkatannya”, sebut saja Honda CB650F lawas misalnya. Bahkan dari sisi spesifikasi kaki kaki, GSR750 masih kalah dengan swing arm kotak tahu sumedang yang berukuran besar. Bagusnya shock depan sudah upside down dari KYB ukuran 41mm, warna emas pula, jadi setidaknya bagian ini bisa bikin mata silau lah, wkwkw..

 

Untungnya sang pemilik sudah mengganti exhaust atau knalpot belakangnya dengan Yoshimura (asli dan original Jepang loh), sehingga bunyinya bisa terdengar lah oleh kendaraan sekitar wkwkkw.. Tapi suaranya terlalu adem euy.. karena gak full system.

Tampang alias rupa dari Suzuki GSR 750 ini identikal banget dengan Suzuki, bahkan dari depan teringat akan Suzuki Satria dari batok kepalanya.. Desainnya gak banyak neko neko, mengalir sederhana tapi long last.. Sudah 8 tahun masih tetap enak dilihat dari depan hingga belakang..

FITUR

Bicara fitur elektronik, GSR750 juga termasuk kaum dinosaurus alias purbakala, tanpa throttle by wire, tanpa Traction Control, power/ riding mode bahkan rem ABS pun gada! Konvensional banget deh ini moge. Versi ABS padahal sudah ada sejak tahun 2012 loh.

Belum lagi soal lampu lampu, ya maklum motor jadul, era LED belum lagi masuk. Lampu utama bohlam, sein juga bohlam. Tapi yang menarik, Suzuki gak pelit untuk memberikan speedometer campuran analog dan digital lads.. Bahkan untuk fitur speedometernya dapat dikatakan lengkap untuk eranya.

Misal tripmeter ada dua, dengan masing masing ada average BBM-nya. Tentu jam digital hadir dan setelan kontras LCD. Dari sisi ini mengasyikkan juga, sebuah moge memiliki average BBM yang notabene gak relevan dengan kapasitas mesinnya yang 750cc 4 silinder. Tapi menarik kan untuk menginfokan kepada pembaca, tanpa harus pakai metode full to full yang menguras kocek wkwkkw..

Lampu rem sudah LED, thanks God, bentuknya sederhana tapi enak dilihat. Selain itu, ada fitur ala moge Eropa yaitu lampu parkir (baca: Lampu Parkir Ducati Monster). Jadi kalau kita mengunci setang, geser sekali lagi maka lampu senja akan menyala. Fungsinya untuk memberi tau ada motor parkir di pinggir jalan. Ada lampu hazard juga tersedia.

TEKNOLOGI

Tapi dari sisi teknologi, tentu Suzuki sudah membekali moge GSR750 ini dengan ciri khas mereka, sebut saja:

  • SDTV (Suzuki Dual Throttle Valve)
  • Suzuki Exhaust Tuning (SET), di bagian knalpot tengah ada valve yang aktif secara elektronik gitu, sayang KBY lupa foto hiks..
  • Automatic Idle Speed Control (ISC)
  • Suzuki Pulse Secondary Air-Injection (PAIR)

KENYAMANAN – ERGONOMI

Seperti halnya motor motor non fairing, ergonomi yang cenderung santai adalah salah satu ciri khasnya. Setang panjang relatif rendah dan sedikit maju posisinya namun masih sangat nyaman untuk digunakan puluhan kilometer.

Saat dibawa riding sunmori ke BSD bareng teman teman, pulangnya tidak berasa lelah apalagi lemas (kaya habis ngapain aja wkkwwk), sangat jauh efeknya jika dibandingkan dengan si Zeref CBR250RR yang sama sama dibawa sunmori padahal hanya keliling Jakarta Selatan doang wkwkw. Sejauh itulah perbedaan motor setang under yoke dengan naked bike..

Kenyamanan juga hadir dari jok yang super empuk! Kaya lapisan latex namun lebih kenyal kenyal gimana gitu, ya jok khas moge street fighter lah. Sayangnya, jok-nya model pisah, bukan one piece, dan di bagian belakang meskipun sama empuknya tapi lebih tipis dan lebih kecil, sehingga ketika dicoba boncengan, kurang nyaman.

 

Jok-nya memang tinggi (815mm) tapi gak sampai nyusahin karena posisi duduk yang cenderung tegak, jinjit tapi gak sampai balet, jadi aman aman saja untuk rider yang punya tinggi 165cm.. Hanya namanya juga moge, kalau mundur jadi berat (211kg), mending turun dan dorong daripada kaki kepleset trus jatoh bego? Wkwkkw..

Kenyamanan juga hadir dari tidak panasnya mesin moge GSR 750 ini. Dan hal ini sekali lagi membuktikan bahwa mesin moge Suzuki itu gada yang panas! Bahkan Suzuki Hayabusa GSX-1300R saja panasnya sama dengan GSR ini, cuma lebih panas sedikit dari CBR250RR yang terkenal paling panas di kelasnya.

Saat dipakai riding menggunakan celana joger yang tidak menutupi mata kaki saja, pergelangan kaki hanya panas panas biasa. Cuma kalau riding siang panasnya ketambahan sinar matahari wkwkw.. Heat Management Suzuki memang pantas diacungi jempol.

HANDLING

Untuk handling, saat pertama kali datang dan dicoba ada keanehan, seharusnya mantap tapi ini kaya ngelawan, ternyata ada dua penyebabnya, nanti KBY bahas terpisah yes wkwkkw..

Setelah diperbaiki masalahnya, beuhhh, kembali ke seharusnya! Handling oke banget buat sebuah moge, anteng, nurut dan cukup gesit/ lincah. Selap selip diantara mobil juga gada masalah. Handlingnya mengingatkan KBY pada GSX-S1000F, CB650F dan Z1000 Sugomi. Masih bisa diprediksi dan controllable lads..

Suspensinya termasuk moderat dan mampu beradaptasi dengan berbagai kontur jalan. Dibilang keras gak, dibilang lembut juga tidak. Ada di tengah tengah lah, pas settingannya menurut KBY.

PERFORMA

Apa yang harus dibuktikan dari sebuah moge berkapasitas 750cc 4 silinder bertenaga 105PS di 10.000 rpm dan torsi 80Nm di 9.000 rpm? Kencang sudah jelas! Moge ini sesuai spesifikasi mampu berlari hingga 223,2km/jam!! Siapa juga yang mau buktiin lari segitu di jalan raya wkwkw.. Kalau di Sentul masih mungkin wkkww..

Berkat kapasitas mesinnya yang besar, torsi juga besar, jalan pakai gigi 3 dan 4 di lalu lintas cukup padat ya anteng.. tenaga selalu siap dibetot pada gigi 1 hingga 4, berani gak hormat sama moge ini, siap siap aja booking kamar di rumah sakit wkwkkw..

Torsi maksimal di 9,000 rpm, tapi pindah gigi di setiap RPM 6000 aja sudah lebih dari cukup, mau di 8,000 kepala udah serasa ditoyor, berani di 9,000 apalagi redline? Jalan umum kecuali kosong banget gakan cukup, udah keburu harus tutup dan ngerem lads wkkwkw..

KONSUMSI BBM

Nah berkat tenaga dan torsi yang besar pula lah kita gak perlu banyak betot gas untuk membuat si GSR 750 ini bergerak dan melesat. Alhasil dengan komposisi rasio kompresi 12,3:1 yang diisi Pertamax Turbo, konsumsi BBM moge Suzuki GSR 750 bisa dibilang cukup hemat, yaitu 1:15-18. Angka 15 pada foto adalah posisi terakhir sebelum dikembalikan. Pernah dapat 1:18 waktu jalan lengang..

PENGEREMAN

Sayang sektor ini jadi kekurangan Suzuki GSR750 Indonesia tersebut lads.. Spesifikasi rem-nya adalah depan dual disc dengan masing masing berukuran 310mm, axial, dual piston dari Tokico.

Sejauh KBY ngetes moge moge Suzuki yang pakai Tokico, pengeremannya gada yang yahud.. terbukti lagi di GSR750 ini, kurang responsif dan ada delay, pakem sih tapi karena delay jadi pas kita tarik lebih dalam tiba tiba pakem, mana belum ABS pula wkwkkw.. ngeri ngesot aja.

Nah tapi berbeda dengan belakang, dari nissin berukuran 240mm 1 piston, malah terasa lebih responsif, makanya selama pakai moge ini, KBY lebih sering menggunakan kombinasi depan belakang..

KESIMPULAN & HARGA SUZUKI GSR750 BEKAS

A very nice big bike to have!! Meski tampangnya mungkin sederhana, tapi bagi KBY masih bisa banget diterima lah, anggap aja moge sleeper wkwkw.. Sayangnya, karena unit jarang tapi ternyata peminatnya ternyata cukup banyak, harga Suzuki GSR750 bekas jadi melonjak!

Ditambah lagi efek harga moge baru belakangan ini naik dan makin tinggi. Harga bekas GSR750 untuk buatan tahun 2013 itu menurut Vandra ada di angka 190 jutaan!! Gokil kan lads.. 9 juta lagi sudah sama dengan harga baru di tahun 2014!!

Makin gak kebeli keknya nih moge.. sedih.. Ada yang ikhlas beliin gak nih?

Semoga bermanfaat lads. Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article… Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com

Email me: [email protected]
Facebook : @kobayogas
Twitter : @kobayogasblog
Instagram: Kobayogasblog
YT: Kobayogas Sena Learn To Vlog [KSLTV]

24 KOMENTAR

  1. indikasi ban kempes nih…

    klo pake moge gini di dalkot sengsara kali ya, mo ngebut banget ga bisa, mo pelan banget ga enak

  2. Ketika keluar Z250 lalu, yg saya iharapkan shroudnya seperti si GSR ini, bukan ala “kathok”, a k a half fairing. Head lamp masih lebih garang Z250.

  3. klo liat di fotonya
    itu bisa akur antara beye dan beha ….
    vario adv sm namex bersatu di dampingi ninja dan gsr ini … mang

  4. pengen beli kang, tapi masih bingung. cara ngetes top speednya gimana kang? pake standart tengah bisa?

  5. Ada sih , kaum yg pengen selalu buktiin KENTJANG di jalan raya walau cuma se icrit kentjangnya…

    #summon mentega euh..son wep ??

  6. Saya mau mang beliin,

    Beliin posternya hehe
    Harusnya sekelas mang charming punya minimal 1 moge loh, karna udah terbiasa mainan moge

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini