banner

Kobayogas.com – Hola lads, salam geberrr.. Baru kemarin ini, Gubernur Jakarta mengeluarkan Pergub Nomor 80 tahun 2020 dimana di dalamnya ada disebutkan bahwa kendaraan berjenis sepeda motor terkena aturan ganjil-genap pada masa PSBB transisi. Hal ini tentu mengejutkan banyak pihak terutama masyarakat yang kegiatan sehari harinya menggunakan sepeda motor. Diskusi yuk, opini masing masing, bagaimana jika peraturan ganjil genap tersebut jadi diterapkan untuk sepeda motor..

Sebagai pengguna sepeda motor untuk kegiatan sehari hari yaitu bekerja, KBY pribadi terkejut saat mengetahui Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengeluarkan peraturan yang menurut KBY pribadi tidak berpihak pada masyarakat/ penduduk Jakarta kebanyakan.

Definisi kebanyakan di sini adalah mereka yang aktivitas hari harinya menggunakan sepeda motor, terutama pengguna yang bekerja di bidang ekspedisi/ kurir yang memang mengharuskan dirinya beraktifitas menggunakan motor kemana mana ke hampir seluruh pelosok kota.

Pelosok kota di sini artinya, ya dari jalan protokol atau utama yang terkena peraturan ganjil genap hingga ke gang maupun jalan tikus.

Dibilang gak ngefek bagi KBY pribadi, bisa dikatakan demikian, karena memiliki beberapa sepeda motor dengan nomor di belakang ganjil dan juga genap. Rute juga bisa ngambil yang gak kena gage. Singkatnya, bisa diatur pemakaiannya, tapi bukan itu yang ingin didiskusikan..

KBY mensimulasikan salah satu contoh, atasan langsung di kantor yang biasa menggunakan transportasi umum dari rumah ke kantor (karena sangat tidak ekonomis dan efisien jika menggunakan roda empat miliknya) sehari hari, beralih menggunakan sepeda motor satu satunya sejak PSBB. Itu karena transportasi dari lokasi tempat tinggalnya hingga ke kantor tidak beroperasi selama pandemi Covid19.

Jika ganjil genal sepeda motor jadi diberlakukan, pasti kebingungan, ini saja sudah diskusi di grup wasap. Itu baru satu contoh, banyak lagi rekan kerja KBY yang sehari hari menggunakan motor ke kantor dan pasti lewat jalan yang terkena peraturan ganjil genap karena lokasi kantor di daerah tersebut.

Untuk kalangan pribadi mungkin masih ada cara, seperti roda empat, bisa datang lebih pagi sebelum waktu atau jam gage (ganjil genap) berlaku, atau siang sekalian setelah jam gage selesai. Karena saat PSBB ini diberlakukan juga Work From Home (WFH), bisa juga hari kerja diatur sesuai peraturan gage. Tapi bagaimana dengan yang lain? Iya kalau perusahaannya bisa sefleksibel itu. Kalau tidak?

KBY melihat peraturan Gage Sepeda Motor ini seperti yang agak dipaksakan. Agak sulit mencerna tujuannya terutama di era PSBB yang beberapa trayek Transportasi Umum bahkan tidak dioperasikan. Jika berpikir singkat, yang ada malah menyusahkan loh.. Sebenarnya dengan diberlakukannya pembagian WFH di cukup banyak perusahaan sudah sangat menekan peredaran kendaraan di Jakarta loh. Terus mau ditambah lagi? Mobil kena gage sudah cukup banget, dimensinya aja besar besar diisi satu dua orang, signifikan hasilnya.

GANJIL GENAP SEPEDA MOTOR BELUM DIBERLAKUKAN

Bagusnya, saat ini PerGub Nomor 80 tahun 2020 yang disebutkan sepeda motor terkena aturan ganjil-genap pada masa PSBB transisi tersebut belum diberlakukan. Itu yang ditegaskan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat menyebut aturan ganjil-genap belum diberlakukan untuk sepeda motor.

Syafrin mengatakan pihaknya saat ini terus melakukan evaluasi apakah perlu memberlakukan aturan ganjil-genap untuk sepeda motor. Dia mengaku Pemprov DKI belum membahas hal tersebut

“Belum tentu (aturan ganjil-genap diberlakukan untuk sepeda motor). Kita akan mengevaluasi pelaksanaan ganjil-genap. Saat ini kita akan terus melaksanakan evaluasi. Jika memang dibutuhkan, tentu memang dilakukan pembahasan intens dan akan dilaporkan ke Pak Gubernur sebagai gugus tugas,” ucapnya.

Semoga batal, please deh Pak Gubernur, tolong dipikirkan masyarakat yang kecil dan mengandalkan motor untuk kegiatan mereka sehari hari, apalagi kerjanya harus lewat rute yang kena gage.. Kasian kan..

Semoga bermanfaat lads. Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article… Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com

Email me: [email protected]
Facebook : @kobayogas
Twitter : @kobayogasblog
Instagram: Kobayogasblog

18 KOMENTAR

  1. sekilas info, jaman dulu Pak Sutiyoso sudah pernah ditanya media kenapa tidak memberlakukan ganjil-genap. inti dari jawabannya adalah “ganjil-genap hanya berdampak pada kaum ekonomi bawah yang mana jika punya kendaraan, mayoritas/pada umum hanya ada 1 unit”. kesimpulannya adalah “tidak tepat sasaran”

    sudah tahu kenapa gubernur yang sekarang itu selalu dipertanyakan kualifikasinya? dan tidak jarang dibanding-bandingkan dengan gubernur-gubernur sebelumnya (khususnya yang fenomenal itu).

  2. Walaupun tidak terdampak gage, saya menilai ini (wacana) kebijakan yg berbahaya. Saya biasa tidur pulas di bis jemputan skrg terpaksa pakai motor utk menghindari berada di bis tertutup ber-AC. Kasihan yg cuma punya satu kendaraan. Pekerja naik angkutan umum jelas beresiko, belum lagi dampaknya terhadap kurir, driver online dll pekerja “jalanan”. Apakah pembuat kebijakan perlu terlebih dulu merasakan kena, nyaris kena atau kehilangan?

  3. Kalau peraturan ini berlaku bagi semua kendaraan (orang) tanpa pandang bulu kecuali kendaraan prioritas saya kira masyarakat pun akan setuju

    Para pejabat juga harus ikut patuhi peraturan yg mereka buat sendiri biar bisa merasakan apa yg juga dirasakan warganya

  4. …..blunder menehmbikin aturan tanpa ditelah lbh dalam ….ntar yg disalahin dllajr dkinya krn tergesa gesah kagetan bingung……apa dgn membatasi yakin ngk makin naik warga yg sakit covid dan tewas ? ….dilain pihak pemda dki dah angkat tangan utk pembagian sembako gratis (duitnya dah kaga ada?), mau usaha ekonomi rakyat kecil di korbankan langsung ….

  5. Semoga batal, please deh Pak Gubernur, tolong dipikirkan masyarakat yang kecil dan mengandalkanmotor untuk kegiatan mereka sehari hari, apalagi kerjanya harus lewat rute yang kena gage. …





    – pemerintah: emg lu siapa …..

    wkwkwkwk

  6. Gubernur wajib mematuhi permen kemenhub jadi diterbitkan pergub ini cuma meneruskan kebijakan kementrian perhubungan.fix bukan kebijakan gubernur.gorengan politik receh wkwk 😀

  7. Betul itu permenhub tahun 2018 lalu dan memang saat itu utk angkutan online sementara diberikan pengecualian. Entah sekarang, apakah ada produk hukum baru saya tidak tahu

  8. Sekalian kalo ada aturan hari ini khusus untuk motor 200 CC ke bawah, besok untuk motor 200 CC ke atas ??

  9. Gage motor TIDAK tepat dgn banyak alasan dan bukti:
    – Motor tidak pernah bikin macet walau jumlahnya banyak, semerawut iya tp gak bikin macet. Motor dimensinya kecil, sifatnya seperti air mengisi celah kosong.
    – Motor salah manuver, mudah putar balik atau memperbaiki posisi jd tidak menghambat yg lain. (Bandingkan dgn mobil: saat antri lampu merah/antri kemacetan ada 1 saja pengemudi yg tidak lurus dgn mobil depannya langsung menghambat ratusan motor utk lewat. Lewat gang sempit apalagi salah manuver langsung mampet jalan)
    – Motor penggerak roda ekonomi, semua industri/bisnis di jakarta ditopang motor: pegawai, kurir, makan/minun, dan jasa lain penunjang

    Naik transport umun? Hmmm.. (anggap trans jakarta):
    – CAPEK BERDIRI (dari TMII-Srmanggi pagi bisa 1,5-2jam). Kurang tempat duduk. Kalo duduk asik santai bisa dinyinyirin kaum hawa yg berdiri (pdhal minta emansipasi)
    – Rumah jauh dari pool transjkt. Ga semua orang rumahnya dekat pool/halte trans. Bisa 1-2x naik angkot ke pool/halte: ya gak efektif. Naik grab/gojek dulu ya boncos

    Gw dukung anies di politik, tapi utk pemimpin dan seluruh jajaran pembuat kebijakan publik ttg motor, apa mereka udah tes turun ke jalan lihat situasi sebenarnya?

  10. Gw termasuk yg kena dampak gage motor kalo jadi diberlakukan peraturannya mang, rute hari2 : pramuka – kramat – gambir – harmoni (koridor gage semua wkwk..)

    Jadi sederhananya, buat motor jangan diberlakukan lah, cukup mobil aja.. gitu mang

  11. healah . . . pengalihan isu nih mang, bola sengaja di lempar ke kubu gudbener anies, ujung2nya juga dimentahin ini,
    yang penting buat mereka kita2 ada obrolan dan lupa sama yang kemaren rame.

    dari kemaren banyak banget jokesnya, mulai dari kelepon sampe tanda salib di graphic kemerdekaan. dan sengaja digoreng lagi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini