banner

Benelli TNT 250

Kobayogas.com – Hola lads, ternyata banyak juga yang menginginkan Kobayogas.com segera membahas Benelli TNT 250.. Kini kesempatan hadir di depan mata, bagaimana review singkatnya pada sesi First Ride? Sesi first ride Benelli TNT 250 seharga rp. 45.8 juta ini dilakukan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS), KBY kesana karena mendengar lebih banyak roda dua yang hadir plus sesi test ridenya.. Karena passion lebih membara pada roda dua, akhirnya pilihan jatuh pada IIMS instead of GIIAS hehehe.. Cekidot review singkat akan TNT 250 2 silinder ini lads…

DESAIN

Tak dapat dipungkiri, desain Benelli TNT 250 2 silinder ini gagah dan macho meski tidak sempurna. Apalagi kalau bukan akibat penerapan shock upside down di depan yang membuat sosoknya terlihat kokoh dan kekar, begitu pula dengan sasisnya.

Sasis Benelli TNT yang menyerupai Kawasaki ER6N (sebenarnya secara keseluruhan juga mirip sih dengan motor Pandragade itu) memperlihatkan sosok motor yang padat dan kokoh, bahkan shock yang disisi kanan bodi juga mirip dengan ER6N, termasuk lagi, head lamp dan dual disc brake di depan.

Kualitas buatan menurut KBY sih ada perbaikan, meskipun belum menjadi yang terbaik.. Sementara kualitas materialnya pada beberapa titik biasa saja jika tidak ingin disebut murahan.. Sesuai dengan harga yang disandingnya.

Sektor speedometer bentuknya sudah lumayan namun masih kurang mewah, masih terlihat seperti mainan, meski labih baik dari milik Benelli Zafferano yang tempo hari KBY ulas

Benelli TNT 250 Speedometer

ERGONOMI

Kurang lebih mirip dengan Kawasaki Z250 FI dan Yamaha MT 25 serta Suzuki Inazuma, jika dari sisi ketinggian pijakan kaki ke tanah sehingga cukup aman bagi pengendara dengan tinggi 160 cm. Segitiga ergonomi Benelli TNT 250 ini lebih santai dibandingkan dua rivalnya, posisi setangnya memang lebih tinggi. Alas dan busa joknya masuk kategori sangat baik, empuk dan nyaman, sekali lagi mirip dengan Kawasaki ER6N.

baca juga: Long Terms Test Kawasaki Z250 FI 2013

Bobotnya setali tiga uang dengan Kawasaki Z250 FI, tidak membebani pengendaranya. Meminjam istilah om Leopold, saat melakukan swivel, keseimbangannya Benelli TNT 250 ini cukup baik…

jarak pijak aman

PERFORMA dan HANDLING

Suara mesinnya? Ini dia poin utama yang membuat orang tertarik karena benar-benar merdu bagaikan 4 silinder lads!! Geraman dan sahut-sahutannya di telinga KBY terdengar padat.. Tentu membuat kita berpikiran wah pasti tarikannya si Benelli TNT 250 mantap nih..benarkah demikian?

Ternyata silahkan kecewa, Benelli TNT 250 ini hanya menang di suara saja lads.. di awal KBY sengaja perlahan untuk mengetahui keseimbangannya dan kenyamanannya saat simulasi di jalan padat/ macet.. Dan di dua lap terakhir dari 5 lap yang dihabiskan, KBY sengaja betot gasnya sekaligus dan siap-siap tersenyum…

Sayang, performa mesin Benelli TNT 250 ini boro-boro membuat tersenyum, yang ada malah hadir pertanyaan di kepala..”Lah? Begini aja nih? New CB150 dan New Vixion bahkan dapat sedikit lebih baik..” KBY berlebihan? Mungkin, tapi tiga orang yang tes (KBY, Novan dan Dimas) mengamini yang dialami KBY..tarikannya lemot!

baca juga: Test ride dan review All New Honda CB 150R – Ibarat Honda CB500 versi mini

Ketika KBY post foto Benelli TNT 250 di FB, sahabat di facebook pun, bro Muis MN bilang “tarikan bawah berat, istilah kota sini “gleyeran e abot”, masih enteng vixion, haha. ibarat kata di adu jarak 20 meter mungkin menang vixion…begitu katanya. See? hehe

Jika dikomparasikan antara Benelli TNT 250 vs Kawasaki Z250 FI vs Yamaha MT 25 serta Suzuki Inazuma, KBY pegang TNT 250 ini sebagai posisi juru kunci pada sektor akselerasi. Sementara kecepatan menengah hingga maksimum, KBY belum tahu karena area tes yang terbatas lads..

baca juga: Test Ride Suzuki Inazuma 250 2 Silinder SOHC, For Pleasure Seekers

Handlingnya Benelli TNT 250 ini lebih kaku dibandingkan Yamaha MT 25 dan Suzuki Inazuma, namun tidak sesulit Kawasaki ER6N ketika berbelok, lebih mirip dengan handlingnya Kawasaki Z250 FI, if you ask me..

handlingnya lumayan

PENGEREMAN dan KENYAMANAN

Seperti yang sudah disebutkan di atas, alas jok serta busa jok milik Benelli TNT 250 2 silinder patut diberikan apresiasi, empuk ketika ditekan dan nyaman ketika dikendarai. Hanya saja bantingan suspensi depan yang upside down cukup keras dan kaku, sedangkan suspensi belakang lagi lagi lebih mirip dengan Kawasaki Z250 FI, tidak selembut milik Yamaha MT 25.

baca juga: First Ride Yamaha MT25 250 2 Silinder, Dua Lima Memang Istimewa

Sementara di sektor pengereman, rem depan masuk kategori payah, perlu berkali-kali sebelum cakramnya bereaksi, padahal kilometernya sudah hampir 1000 km dimana kanvas rem harusnya sudah bedding in. Padahal dibandingkan Yamaha MT 25 dan Kawasaki Z250 FI, dengan dual cakram di depan, harapan KBY sekali-dua tarik brake lever maka Benelli TNT 250 siap berhenti.. Kasus ini mirip juga dengan Benelli Zafferano, sama-sama dual cakram di depan tapi under-performed..

Buat yang penasaran suaranya bisa baca artikel selanjutnya: Video Suara mesin dan Knalpot Benelli TNT 250 Memang Menggairahkan

THE VERDICT

Setelah melihat langsung dan mencoba Benelli TNT 250 ini di trek terbatas, KBY jadi mengetahui performanya, baik mesin, pengereman serta kenyamanannya. Desainnya tak pelak sangat moge sekali, terbaik lah dibandingkan Yamaha MT 25 yang acap kali disebut Byson modif, begitu pula dengan Kawasaki Z250 FI dan Suzuki Inazuma.

Tapi bicara performa? Sangat tidak mewakili sebuah mesin dua silinder lads.. Benelli TNT 250 ini lambat dan kurang responsif. Oke mari berpikir positif, mungkin performanya baru akan keluar ketika di trek lurus panjang, sementara area tes sangat tidak memungkinkan untuk menggeber pol.. mungkin juga belum dilakukan servis setelah berkali kali dijadikan ajang test ride, who knows?

Menurut KBY, dengan harga Rp. 45.8 juta, Benelli TNT cocok bagi mereka yang tidak terlalu memperdulikan performa, yang penting desainnya moge dan suaranya keren, performa bisa dikesampingkan karena digunakan pelan pelan sahaje, yah asal gak gondok aja kalau sering disalip sport 150 cc.. hehehe.. Videonya nyusul yaaaa

Thanks to: Dimas buat foto-fotonya

Terima kasih sudah bantu sharing.. Baca juga yang menarik lainya dan kunjungi blog mang saka www.sakahayangna.com :

Kontak kobayogas.com :

  • Email me: [email protected]
  • Facebook : @kobayogas
  • Twitter : @kobayogasblog
  • Instagram: Kobayogasblog
  • YouTube Channel: Yogas Erlangga
  • Path: Yogas Kobayogas.com

<

170 KOMENTAR

  1. Apa ?? Hanya u/ membuat ‘nyaman’ telinga butuh duit keluar 45jutaan ? Gak jd dwegh …

    Untung udah dishare dimari

  2. ya mungkin seperti 2silinder 250 lainnya tarikan bawah lemot (tapi saya asumsikan lebih lemot drpd mt25 karena kang kobay ga bilang mirip mt25).
    btw kata blog fenomenal sebelah, remnya pakem bingit tuh… -.-

  3. kalo diliat dr ergonomi enak buat turing kayaknya.not for speed freak…kurang sreg ma desainnya,kayak copas motor jepang gak eksotis ala desain italia

  4. Mengacu lah ke barat dalam hal review krn mereka resourcefull atau punya sumber daya atau lebih objective

    Blogger ini blogger ekonomi lemah jadi cuma mengandalkan test ride gratisan di pameran udah bisa ksh kesimpulan, sangat dangkal pikiriannya

    Tonton “cagerontwowheels” di youtube utk review jauh lebih bisa diandalkan, termasuk utk benelli TnT

    • Mantaaaappp… Nah gimana kalau om yang lakuin review pasti bisa sebaik cagerontwowheels nih bahkan lebih…pasti pembaca blog ini akan sangat setuju… Gimana om? Ditunggu reviewnya yah… ?

      • setuju, 1 x 24 jam ga nongol berarti LOOSEERRRRR…. bibir aja digedein, komen aja gaya, padahal nyali ciut kalah gede sama jarum pentul, paling nonton youtube juga wifi gratisan nyolong punya fasilitas umum, mendingan mang Kobay lah identitas jelas ngoahahahaaaaaaaaaaaa

      • Huahahaha…blogger ekonomi lemah..lha wong Mas bro Yogas ini blogger ekonomi pas-pasan kok ya.. Pas mau nyoba Nmax ya beli. Pas mau nyoba Battlax ya bayar. Pas mau naik Camry ya setor cash..

    • Melihatlah dari kacamata konsumen bro Alex. Dengan memberikan unit demo tes sebenarnya juga memberikan impresi kepada pengunjung bagaimana itu motor seharusnya. Dalam hal ini, om Yogas (mirip2 namanya) melihat dari sisi konsumen. Kalau konsumen bilang demikian, ya begitulah. Kalau ternyata unit demo yang diberikan pada konsumen memanh produk yang bermasalah, misalnya karena sering diadu dan dites, ya berarti kesalahan pemilik merk karena ga ada perhatian ke unit demo.

      Blog barat juga demikian kok. Kalau unit demo yang dikasi jelek, dan dirasa jelek mereka akan bilang itu jelek. Cobalah nonton Top Gear. Bagus ya bagus, jelek ya jelek. Kebakaran kendaraannya ya kebakaran ga ditutupi. Dan itu kendaraan pinjaman bro, bukan beli.

      Saya sependapat kok dengan om Yogas, karena saya juga nyobain disana dan sependapat kok. Entah kalau nanti Benelli kasi unit demo baru khusus, beda hasil ya beda.

      Blogger ekonomi lemah? Absurd banget sampeyan hahaha

    • Ini orang goblok kalo komen Kayak jagoan bener.. Baca judul blog.. Judulnya “First ride” alias ngasih tau first impression pake Benelli. Klo dikasih pinjem unit buat di test mendalam baru sebutanny review.. Kuliah teknik online gratisan via youtube nebeng wifi aja kebanyakan bacot

  5. walah. baru 1000km an udah beda performa sama yg baru. padahal pas ane nyoba kok rem depan pakem banget pake bingit lho. trus tarikan alus sih. cuman ga selemot itu ampe bisa di salip vixion. well. semoga benelli mau berbenah.. 1000 km an wes jembret. ojo di tuku lek wkwkwkkwk

  6. remnya kata sebelah pakem bingit…
    apa unitnya beda yo mang?
    kl mesin piston sejajar biasanya ya akselerasi kurang…berbanding terbalik dgn putaran atas…cmiiw

    • kalau ditarik abis ya berenti alias pakem. Semua rem juga keknya gitu hehehe..
      Harapan ay kan dengan dual disc betot sekali atau dua kali kerasa hentakan remnya, lah ini gak..

        • wkwkwkw, bukan seperti itu yang ay maksud, tapi respon si remnya.. saat ditarik sedikit kita bisa tau ini rem sepakem apa, apa butuh tarikan smooth, atau harus lebih kencang lagi nariknya agar dia mau merespon lebih hehehe

  7. Sempet test ride juga kang. Ni motor emang lebih nikmat dibawa nyantai n denger suara pas akselerasi tengah-atas. Suspensi belakang juga keras, lebih keras daripada suspensi standar NVL. Build quality lumayan lah, cuma las-lasan rangka aja masih kasar.

    • Shock usd depan bisa diatur boss reboundnya ada sebelah kanan, dan shock belakang juga bisa diatur, mungkin waktu situ test ride asal pake aja dan gk tau kalo shock dpn blkg bisa diatur kekerasannya

  8. gak usah ngebut lah …denger suaranya aja udh me ngintimidasi …
    atw duit sgitu beliin bandit400 seken .. ngoooong …

  9. banyak tuh bang video aduan di india tentang motor ini. memang lelet abizz. monggo ke youtube wes.

  10. wah mengecewakan ternyata perfornanya. sayang sih cm menang suaranya aja… kok ya menurut ay design agak kurang ya? ngga sesuai design motor eropa kebanyakan hehe

    • waktu punya ivan vanzmotoblog masih standar juga pernah saya test, memang tidak seresponsif 2 silinder lainnya di bawah, tapi tetep aja digas pol ya jambak.. hehehe… lari 140 di pasupati malah cepet juga dapetnya

  11. Pakai tuh motor nya setidaknya 20 menit, lalui berbagai situasi kayak jalanan aspal/beton situasi lengang/macet baru lah objective pendapat kau,

    Baru test ride gratisan, jalanan konblok, ter buru2 krn antrian yg lain mau test ride dan pendek laju nya masa’ hampir semua yg disimpulkan yg jelek2nya … berimbang lah …

    • hahahah makasih om alex, saya tunggu reviewnya…

      Btw saya sudah jelaskan panjang lebar disertai kondisi area test ride plus positive thinking segala sesuatu yang bisa menjadi alasan kenapa hasil first ridenya seperti itu, jadi harusnya pertanyaan atau komen seperti ini sih gak muncul lagi…

      atau masih kurang jelas?

    • sampe lupa, “hampir semua yang disimpulkan yang jelek-jeleknya..” itu artinya si om negative thinking, yang dibaca kalimat yang jelek2nya aja, silakan baca lagi… pelan pelan dari awal, apa iya yang jeleknya lebih banyak atau berimbang? Kalau jeleknya lebih banyak saya gak bisa sembunyikan, karena ini bukan produk yang sempurna dan memang tidak ada yang sempurna hehehe…

  12. mungkin dilain kesempatan mang bakal d ulas lebih dalam dan mendetail
    kalau mang kobay dapet pinjeman 1minggu full 😀

  13. kek ny berbanding terbalik sama warung sebelah…

    klo d penilaian dengan angka 1-10 dr tiap sisi….kek ny nilai ny ancur ni motor ekekekekekek

  14. tenang mang, jangan kebawa2 sama tu orang. Maklumlah ini bukan review, tapi baru first ride, tu orang ga bisa cerna makna apa yang tertulis, tapi lebih mencerna apa yg tersirat (yg tersirat dalam pikirannya sendiri). So..jadilah yg terbaca itu yg negatif2nya. Atau jangan2 dia sales tu motor kali, sakit hati takut motornya ga laku.. lah jual aja baru start, ada yg review ga bagus, gimana mau jualan.. mungkin itu yg dipikirnya.. 😀

  15. lanjutkan mang
    paling enak baca” d sini
    walau kadang telat dbanding warungnya kang iwan
    jadi udah baca disana, tetep penasaran sama yg dsini

  16. ato mungkin mesinnya baru nampol ketika teriak di 10k rpm masbro? secara dari spec strokenya cm 42mm, dimana piston speednya masih aman main sampe 14K rpm…cmiiw… D

  17. kalau 20-80 g ngebut kan mang
    mungkin cocok kalau d pakek d jalan tol atau luar kota
    tp buat stop n go
    kurang
    mungkin begitu kira”

  18. mwahahahaha. efek keeway kayaknya. buat negri tirai bambu rata2 menang fisik doang tapi penyaluran tenaganya busuk. biar awet mungkin. beli ini langsung bawa ke usr trus dioprek aja kayaknya

  19. Speknya mirip z250, stroke 42,mm torsi bawah lemot, short muffler.
    Kang kobay puntir 1/2-3/4 grip saat gear netral, takometer sampai Limiter gak? Atau dapet berapa rb rpm?

  20. Performa lemot apa mungkin karena tnt250 di downgrade? Krna ane prnah baca dr pihak benelli memang turunin cc mesin krna faktor pajak moge. Dluar tnt 250 itu BN302 kn?

    Klo torsi mungkin itu kriteria mesin 2 cyl big bang, soalnya tmn punya regal raptor sama kyk gt performanya galak awal ksononya mendem.hehehe

  21. suaranya berat banget sama kayak tarikannya wkwkwkwk…

    bannya samurai swallow lagih ati-ati ndlosor wkwkwkw 😆

  22. Kang mohon pencerahan nya untuk pemakaian kota yang macet dan sesekali di bawa touring yg handling nya lebih enak dan ringan juga tidak membuat cepat lelah.. diantara ini
    1. Kawak z800
    2. Kawak er6n
    3. Cbr 600rr
    4. Kawak vulcan
    Hatur nuhun…

    • handling ya? keseringan di kota? vote Vulcan…

      1. Z800 oke tapi berat, kalau tinggi 175 up oke
      2. ER6N handling gitu deh kek badak, susah belok, tp kalau sudah terbiasa gak masalah
      3. CBR 600, ribet buat di kota yang macet karena biar gimana juga dia pure sport yang merunduk. radius putarnya juga besar alias susah putar balik n parkir

  23. Nuhun kang kobay.. iya nich lago nabung pengen naik kelas saat ini saya pakai z250 sama juga kata orang sunda “ngabagong” alias susah belok.. saya butuh motor yg bosa diajak turing dan dijalanan kota yg macet.. sempet saya mikir2 vulcan.. nuhun pisan kang atas pencerahannya.. btw eta si alex orang mana jiga hayang dibabuk hahaha kataborang cadas mah ” logay”

  24. Ane juga ikut test ride di IIMS hari sbtu kang, klo situ jam 11 brarti barengan donk kita, cuma ane gag ngeh ada yg pake baju merah,,hahaha
    Kirain ane doank yang ngerasa motor ini ga ngejambak, hehe, soalnya ane lom pernah cobain mtr 250 cc yg lain sih.. buat pemula sih cucok bgt ni motor… tapi waktu cobain duke 200 juga lbh responsif duke di banding ini, terlalu kalem.. keluar tikungan ane coba betot tapi loyo aja kaya mtr 150cc biasa, kebetulan ane bawa NMP ksanah nya… klo liat di yutub sih kata nya tenaga keluar di atas 7000RPM.. sedangkan suara memang spertinya terbaik di kelasnya..
    klo jok n ergonomi sih oke, gag terasa berat juga utk motor yg hampir 200 kg… kalo rem, wak Taufik bilang pakem banget, tp pas kita tes kurang,, apa mungkin settingan lever rem nya di ubah? krn seinget ane dia adjustable gituh, mugnkin sengaja di kendorin lagi supaya org yg nyoba ga pada kaget sama dual disc nya?

    BTW klo di bandingin sama CBR250 2014 gimana kang? ane lagi menimbang2 mau beli yg mana ni…

  25. akang kobay bantu dong heheh, mohon maaf sebelumnya bantu vote dong heheh ane mau minang motor 200-250 cc dengan kriteria USD,lumayan irit ,tangguh,lomayan irit, kencang dan eksklusif :p (buat pake perkotaan, setiap hari, keluar kota jarang paling pas lebaran doang :p)

    1.Dtacker – X 250
    2. Duke 200
    3.Benelli TNT 260
    4. MT-25
    5.Z250Sl

    ane sih demen motor supermoto Dtracker kang wkwk, tapi tangkinya cuman 7,7 liter wkwkwk trus gak ada indikator bensin yang jelas gitu wkwk, menurut bang kobay ane harus milih mana yah bang heheh makasih bang sebelumnya 😀

    • USD ya? MT 25 coret, ZSL coret, D Tracker coret krn tangki dikit…

      sisa tinggal Duke sama TNT.. soal irit keduanya gak apal, keknya sama borosnya, udah kelas segitu mah. Tp krn duke 1 silinder dengan torsi besar keknya soal irit menang duke..

      tangguh? Duke banyak trouble, TNT lom tau.. kencang? 200 cc duke lumayan mirip PNS, TNT? Gak tau, butuh trek lurus panjang keknya buat tau kenceng apa gak nya.. yg jelas di bawah mah lemot

      eklusif? dua duanya dapet… hehe

  26. TNT karakter mesinnya “high revs” jadi wajar tarikan bawah emang lemot banget bahkan dari rival sekelasnya,soalnya ini dikarenakan berat motor yang terberat dikelasnya bahkan lebih berat dari ninja 250fi, jadinya power to weight ratio nya gak bagus. kalau ada yang mau minang ini motor harus rela buat ganti pelk ninja atau r25 soalnya material pelknya berat punya wkwk dan dijejali ban 140 atau 150 dan knalpot kudu ganti soalnya bobot knalpot bawaan berat wkwk mirip sama cbr 250 lawas yang knalpotnya berat (ini menurut review MotoUSA di utube 😛 ). ane berharap banget review nya bisa lebih dikembangkan oleh para blogger wkwkwk mungki9n bang kobay nih request reviewnya kang wkwkw first ride aja kuarang kang wkwkwk, 😀 😛 (maaf yah jika ada kata2 yang salah)

  27. oh iyah guys tambahan nih kata bang kobay suspensinya keras hehehe ini bisa di setel kok kayak kakaknya yang 300 cc, suspensi depannya bisa disetel rebound nya dan suspensi belakangnya bisa disetel preload dan reboundnya jadi karakter suspensi sebenarnya bisa diatur sesuai selera :D,

    kalau Mt-25 pake USD dan harga kayak TNT behhh pasti mantep yah wkwkwk 😀

  28. maaf om saya mau mengkritik judul ulasan…haduh om gimana nih pengertian lemot, kok bisa ambil kesimpulan lemot.selemot apa nih om. bahasanya sangat menjatuhkan dan menjelekan. lemot bisa dijelaskan dengan deno test jadi keluar hasil kecepatan, torsi max, dll. sedangkan om hanya test ride yang jaraknya -+ 50 m. perbandingan ninja 250 vs cbr 150 kalo cuma jarak 100 m juga masih sebanding. atau moge 4 selender vs ninja 250 dijarak 100m juga masih berani pegang ninja 250. jadi pengertian lemot yang seperti apa. atau kah performa nya sebanding dengan megelli 250, thanks om

    • Begini loh gan maksud om kobay lemot itu
      Tarikannya berat jarum rpm lama naiknya
      Ga sebanding sama ccnya yg 250 dua cyl.
      Diatas juga udah ada yg jelasin power to weight ratio nya kurang bagus berat ini motor
      Dan dikarenakan juga aslinya dari pertama lahir ini motor 300cc lihat saja ukuran motornya tergolong sangat besar untuk sebuah motor 250 cc.
      Om kobay kan bicara apa adanya yg dia rasakan pertama mencoba tnt ini, tidak di kurangi maupun di lebih” kan bukan berarti menjelekan. Kalau memang situ suka ya belilah gan dan coba sendiri.

  29. Om saya puny tnt250. Di akui emang tarikan rpm sampe 7.000 kurang. Kalo udh di atas 8.000 rpm nya nendang. Baru keluat tenaganya. Nnti kalo kebandung coba aja pake tnt250 saya. Cuma harus rpm tinggi supaya kerasa tenaganya. Jadi ini motor bukan karakter stop n go.. tp galo dragrace sama z250 jarak 500meter bisa menang walaupun startnya kalah. Cius deh.hehhe

  30. Mantaff reviewnya. Saya setuju dengan kang koba. Bener tarikan bawah nya lemot. Tp setelah menggali lagi. Ternyata powernya baru keluar di rpm 8.000 keatas. Cuma yah jadi harus kebut baru kerasa powernya. Kalo bicara suspensi dan ergonomi. Tnt top markotop. Enakeun.. saya bandingin dengan z250 yang udah saya pake juga. Kalo dragrace 50meter tnt kalah cuma kalo tracknya di perpanjang 200meteran. Tnt sepertinya.menang. toh powenya baru keluar di rpm 8.000 keatas.hehehe

    Kang koba kalo mau pake coba aja tnt ane. Tuker pinjem 1 hari. Ane konsumen lowh yah bukan dari pihak benelli. Semangat terus kang. Saya suka baca2 blog akang mantap. Kalo liat baca sih akang pernah nyoba mv agusta dragster juga yah. Mantaf

  31. Mantaff reviewnya. Saya setuju dengan kang koba. Bener tarikan bawah nya lemot. Tp setelah menggali lagi. Ternyata powernya baru keluar di rpm 8.000 keatas. Cuma yah jadi harus kebut baru kerasa powernya. Kalo bicara suspensi dan ergonomi. Tnt top markotop. Enakeun.. saya bandingin dengan z250 yang udah saya pake juga. Kalo dragrace 50meter tnt kalah cuma kalo tracknya di perpanjang 200meteran. Tnt sepertinya.menang. toh powenya baru keluar di rpm 8.000 keatas.hehehe

    Seru nya motor antimainstream. Maen rpm atas. Orang pada.minggir.hahahaha secara tampilanya gahar. Cuma yg lemot rpm bawah aja sih. Cuma rpm atas menurut ane lumayan jambak.

    Kang koba kalo mau pake coba aja tnt ane. Tuker pinjem 1 hari. Ane konsumen lowh yah bukan dari pihak benelli. Semangat terus kang. Saya suka baca2 blog akang mantap. Kalo liat baca sih akang pernah nyoba mv agusta dragster juga yah. Mantaf

  32. Tunggu dulu……!!

    Mesti tarikan bawah lemot, tapi kan belum coba tarikan atasnya, bisa ajha tarikan atasnya nampoll bangetz!! siapa tahu ajha top speednya unggul di trex panjang meski tarikan bawahnya lemot

    hehehehe

  33. ngejelekin bangat sih. Bisa buat nggak lu blog? Cuma bisa naikin aja ngejelekin segitunya. Konsumen bodoh

    Ane sebagai pengguna tnt250 sangat tersinggung. Ya bener lah kalau disandingin sama ninja atau r25. Harga aja laen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini