banner

ninih manis penjual getuk

Kobayogas – Kisah inspiratif memang dapat membuat kita semangat, dengan mengetahui bahwa ada yang taraf kehidupannya di bawah kita, membuat kita dapat lebih memanjatkan rasa syukur kepada Sang Pencipta dan bekerja, beristiqamah dengan giat lagi. Simak kisah Ninih, gadis berparas ayu asal Indramayu ini…

Ninih namanya, parasnya konon lebih ayu dari Nanik (sila liat foto lads), gadis tukang tambal ban yang sudah ‘nampang’ di acara hitam putih. Ninih berucap bahwa cita-citanya adalah menjadi dokter, namun akibat keterbatasan ekonomi maka menyambung hidup dan menopang ekonomi keluarga adalah pilihan gadis lulusan Sekolah Dasar ini.

Gadis berkulit coklat ini melalui penuturannya, ingin segera menjadi TKI di Taiwan… Asalkan halal Nih, silakan…Salut pada keputusanmu di saat gadis-gadis lain sebelia usiamu memilih jalan lain dengan alasan untuk menopang ekonomi keluarga… Semoga Allah SWT selalu bersamamu.. Oia simak kisah lengkap yang KBY dapatkan melalui viva.co.id info dari sahabat pengunjung blog Adi Wirjosoeparto (suwun lek)…

==================

Dream – Hari baru lewat tengah malam. Warga Ibukota sudah lelap di peraduan. Namun, di sudut permukiman padat Pejompongan, Jakarta Pusat, sekelompok perempuan muda baru memulai kehidupan. Mereka dengan tangkas mengupas singkong. Juga merajang aneka sayuran. Mengolahnya menjadi getuk dan pecel. Menu dari desa.

Satu di antara para perempuan itu adalah Ninih. Gadis belia asal Indramayu, yang tengah ramai dibincangkan di sosial media. Gadis cantik penjual getuk di Jantung Jakarta.

Bersama sang kakak, Lina, gadis berusia 18 tahun itu juga turut mempersiapkan menu dagangan itu. “Saya bantuin bikin juga, mengupas singkong dan marut kelapa buat dagangan nanti pagi,” kata Ninih kepada Dream, Rabu 26 November 2014.

Ninih dan kawan-kawannya beranjak dari kontrakan sempit itu kala hari masih remang-remang tanah. Dia harus sampai di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, sebelum matahari merekah. Sebuah keranjang dijinjing di pinggang. Berisi penuh dagangan yang telah disiapkan sejak tengah malam itu.

“Setelah salat Subuh saya berangkat. Kadang naik ojek, tapi kalau sudah nggak ada, ya naik taksi sama yang lain ramai-ramai,” ujar Ninih sambil tersipu.

 

wpid-664xauto-kisah-ninih-gadis-cantik-penjual-getuk-di-jakarta-141126l.jpg

Ninih dan rombongannya –yang sama-sama datang dari Indramayu, Jawa Barat itu– menggelar jajanannya di atas sebuah halte bus Transjakarta di Jalan HR Rasuna Said. Di atas jembatan penyeberangan orang itulah mereka membuka `booth`. Menunggu pelanggan yang kebanyakan merupakan pegawai di kawasan perkantoran itu.

Sebelum matahari di atas ubun-ubun, dagangan Ninih biasanya sudah ludes terjual. Bahkan terkadang dia sudah melenggang pulang sebelum pukul 09.00 WIB pagi. Maklum, orang yang lalu-lalang di kawasan Kuningan itu adalah orang-orang sibuk. Mereka tak sempat sarapan. apalagi memersiapkan bekal. Makanan yang dijajakan Ninih dan kawan-kawannya inilah yang menjadi harapan mereka untuk mengganjal perut.

Jika hari libur, Ninih tak berdagang di kawasan perkantoran ini. Dia berpindah lapak. Biasanya berjualan di kawasan Monas, tempat manusia menyemut di hari bebas kerja. Hari Sabtu dan Minggu, Ninih biasa berada di kawasan tugu berpuncak emas itu.

Meski berparas ayu, Ninih tak malu berdagang di jalanan. Dia tak peduli kulitnya akan menjadi kusam karena sengatan matahari. Dia juga tak risih kala tubuh dibanjiri peluh. Yang penting, pundi-pundi uang terus terisi. Masih ada uang untuk makan dan berkulakan bahan jajanan. Syukur-syukur jika ada sisa untuk ditabung. Untuk membantu ekonomi keluarga di kampung.

Sebelum mengadu nasib ke Jakarta, anak ke tiga dari empat bersaudara ini pernah menjadi pelayan warung Tegal di daerah Bekasi. “Tapi nggak lama. Habis itu saya pulang lagi ke kampung,” tutur Ninih kala menyiapkan dagangan itu.

Meski demikian, berjualan getuk bukanlah cita-cita gadis lulusan sekolah dasar ini. Ninih merasa masih perlu meningkatkan pendapatan untuk menopang perekonomian keluarga. Sehingga berniat menjadi tenaga kerja Indonesia ke Taiwan. Dan sebuah pabrik plastik di sana telah siap menampungnya.

“Pengen cari pengalaman saja. Nggak mau kalah sama yang lain. Kalau kakak dan temen-temen saya lainnya bisa, kenapa saya nggak. Mau jadi dokter kan nggak bisa. Ingin cari pengalamanlah pokoknya, sekalian bantu orangtua,” kata Ninih.

(Ism, Laporan: Indra Komara)

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing…

email me: [email protected]
path me: Yogas Kobayogas.com

KobaYogas from WordPress for Android

112 KOMENTAR

  1. kaum hawa lagih nih…
    ntar sy sengaja ke bandung ah, ada tuh penjual cingcau dkt jembatan perbatasan.. Langganan, psti mampir ksitu klo lewat (dan klo gak sama istri) 😀

  2. taiwan negara yang kejam dalam iman,,, sangat berat melawan arus kekafiran… ibadah susah, saya lebih 6 bulan tidak shalat jum’at, semoga Allah mengampuni saya.
    semoga indonesia makmur, aman, mandiri.

  3. ninih oh ninih..kau membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama, ninih oh ninih..maukah kau jadi pengisi lubang kosong yg ada dihati ku :v

  4. Para pangeran Kalo ad yg brani ngelamar pasti pahalanya buesar bingitz tuh… Ga rugi dah… Diajak kondangan pasti banyak yg mengagumi…… hehehe

    • oalah yang bunyi itu foto Nanik toh, tar liat deh… Wah kalau beneran kek gitu sih kacau nih hitam putih, kirain 5 juta doang mah diberi… payah deh…
      Masa doi boong yah

  5. Buat Dik Ninih…saya beritahu ya, gaji dokter muda (dokter umum) yang baru lulus setelah 6 tahun kuliah dan menjalani internship (wajib kerja di puskesmas) cuma 2.500.000, dua juta lima ratus ribu rupiah perbulan, itupun baru naik ditahun 2014 ini karena sebelumnya cuma 1.250.000, satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah…
    .so lebih kecil kan dari gaji buruh di Jakarta, Bekasi, Tangerang, apalagi gaji buruh di Hongkong atau Taiwan….Jadi masih niat jadi dokter ?…….semoga Allah SWT memberi berkah dan rezeki… Amin…..salam untuk biker sekalian…dr.Jaya

  6. wahai mata” diatas singgasana yg melek tp buta.inilah potret rkyatmu mencri penghidupan bkn dr hasil korupsi.pnuh smngt tnp mengeluh

  7. neng hidup hanyalah sebuah cerita yg didalam cerita itu kita harus jalanin dg sebaik2nya n sungguh2 insyaallah kita berhasil dan masa depan akan cerah jika kita lakukan itu, yg sabar ya neng tetap semangat. ane kok jd melo gini ya 🙁

  8. sabtu minggu ane mau sweping pedagang gethuk d monas ahhhh…siapa tau ktemu ninih, ane borong gethuknya skalian orangnya kalo mau wkwkwkwk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini