banner

leak

Kobayogas.com – Hola lads, cepat sekali waktu berlalu, tak terasa sudah malam Jumat lagi, sudah tahu kan apa yang akan KBY suguhkan setiap malam Jumat? Kali ini cerita datang dari pedesaan di Pulau Dewata, Bali. Brace yourself lads…

Kontributor: Jonathan Budi Santoso (www.bikerkampung86.wordpress.com). Editor: Kobayogas.com

Cerita ini terjadi saat saya sedang melakukan baksos kuliah di desa selemadeg timur-tabanan desanya bernama busung yeh yang lokasinya jauh dari hingar bingar kota. Tugas kami ketika baksos adalah memperbaiki saluran irigasi dan ikut membantu membangun penyengkar/pagar pura desa. Kami disana selama 5 hari 4 malam. Saat hari pertama disana kami membuat tenda dan ada tenda yang sengaja dibuat terpisah di khususkan untuk para wanita yang sedang datang bulan, karena pantang bagi wanita datang bulan untuk berada dekat area pura.

Malam itu karena baru tiba, kami langsung diarahkan ke balai desa untuk diberikan arahan oleh kepala desa dan pemuka adat di balai desa. Pihak panitia sudah antisipasi menginfokan kepada para anggota untuk membawa alas tidur masing-masing karena ditakutkan kemalaman sedangkan lokasinya lumayan jauh antara tenda dengan balai desa. Benar saja begitu acara selesai, jam telah menunjukkan pukul 1 malam dan kami diharuskan menginap dulu di balai desa serta tidak diijinkan utk balik ke tenda masing2.

Rasa lelah dan penat membuat kami tidak banyak berbicara menjelang tidur dan segera masuk ke dalam sleeping bag masing masing. Ketika itu saya sudah mencium harum wangi bunga melati dan sedap malam yang amat menyengat dan hal tersebut juga diamini oleh teman-teman yang lain. Tapi kami tidak curiga apa-apa dan merasa aman karena ada beberapa penduduk desa dan panitia serta dosen ada yang berjaga malam, jadi buat apa takut?

Ketika sudah setengah terlelap, temen saya yang tidur bareng dalam 1 sleeping bag, membangunkan dan berbisik

“Jo, bangun… acaranya baru dimulai..”

“Hah? Apaan sih? Acara apa? tanyaku setengah bergumam.

“Ssstt udah perhatiin aja…” ujarnya lagi

Bersamaan dengan selesainya ucapan sahabat, tiba-tiba terdengar suara lolongan anjing yang amat lirih dan panjang…disertai dengan bau busuk yang amat sangat menyengat! Seperti bau bangkai tikus bahkan lebih parah!!

“Ya ampun!! Bau apaan ini?! Bau sekali..!! tanyaku ke sahabat.

“Sudah, diam saja, perhatikan saja, ini bisa berbahaya Jo. Ikuti apa yang gw bilang ya, tetap dalam posisi seperti ini, jangan sampai bangun dari tidur!! jawabnya.

 Setengah bingung, saya hanya bisa melakukan apa yang diperintahkan sahabat saya. Mencoba melihat sekeliling, beberapa kawan sudah tertidur lelap, namun para penjaga terlihat terjaga dan aware dengan situasi yang mendadak tersebut. Tak lama kemudian terdengar seperti suara bendera berkibar yang tertiup angin bersamaan dengan munculnya suara itu tiba-tiba saja lolongan anjing pun hilang! Dan tiba tiba saja entah dari mana datangnya muncul 4 buah kain mori/kain kafan berterbangan diatas kami semua!

Sontak saja para peserta berteriak histeris, suasana jadi mendadak mencekam tapi terdengar pula suara teriakan panitia dan para warga yg masih terjaga yang meneriakkan agar jangan sampai terbangun dari tidur karena kain kafan tersebut adalah perwujudan dari leak/makhluk gaib yang akan menarik siapa saja yang berani bangkit dari tidur untuk dibawa ke alam gaib dijadikan budak!! Leak tersebut berterbangan mencari korban!!

Cukup lama kain kafan/kain mori tersebut berterbangan diatas kami hingga paling rendah kain tersebut turun kurang dari semeter diatas tanah hingga sangat sangat dekat dengan kami. Saya dapat melihat dengan jelas kain tersebut, kumuh dan menebarkan bau busuk yang amat menyengat! Saya benar-benar sesak nafas dibuatnya saat itu. Kain kafan yang mengerikan dan menebar bau busuk tersebut benar-benar menguras adrenalin serta nyali para peserta.

Waktu terasa sangat lama sekali dimana intimidasi dari mahkluk gaib tersebut terus menerus sambil sesekali terdengar suara tertawa lirih yang menyeramkan dan menggidikan bulu kuduk. Bahkan Pedanda/pemuka adat setempat pun tidak sanggup utk menetralisir keadaan karena saking kuatnya energi dari mahkluk gaib tersebut. Hingga jalan satu-satunya adalah tetap tidur/tiarap agar tidak ditarik dan menunggu sampai makhluk gaib tersebut pergi.

Saya, di balik sleeping bag sudah gemeteran nggak karuan dan baju basah oleh keringat dingin akibat suasana menegangkan tersebut… tapi teman disebelah tetep tenang saja seperti sudah terbiasa dengan hal tersebut. Sampai akhirnya drama mengerikan selama lebih dari sejam itu akhirnya berakhir juga. Mahkluk tersebut akhirnya pergi dengan sendirinya bukan karna suara kokokan ayam atau apapun tapi karena tidak mendapatkan korban untuk dibawa ke alam gaib untuk dijadikan budaknya. Saat kejadian tersebut gak sedikit dari kami yang saking takutnya sampai ngompol di celana!

Setelah mahkluk gaib tersebut pergi,  saya akhirnya bisa terduduk dan mengamati sekitar, ada yang menangis gemeteran karena saking shocknya, karena bisa saja nyawanya melayang bahkan ada juga yang diketawain karena ngompol di celana dan ternyata tidak sedikit yang mengalami hal tersebut. Teman saya bercerita kalau di pedesaan masih banyak penganut ilmu beginian mulai dari yang sekedar malih rupa jadi wujud binatang hingga yang paling sakti seperti kejadian yang dialami.

Dalam kasus ini, para leak datang karena merasa terusik oleh orang luar yang melakukan baksos, dan mereka menunjukkan kekuatan dan kekuasaannya. Jika saat itu ada yang berani melawan, maka bisa jadi akan terjadi adu ilmu. Adu sakti calon arang ada juga diadakan pada acara tertentu, dimana para penonton tidak boleh datang telat dan tidak boleh pulang sebelum selesai, jika masih sayang nyawa…

wallahualam bil sawab…

bonus penampakan di PAPUMA dari lek gesang potretbikers.com

90 KOMENTAR

  1. Widih, lagi tes ilmu ?
    Tp memang acara calon arang / bangkai”an memang sering diadakan di pura” waktu piodalan besar di pura” di bali..
    Tp yg nonton biasanya berbanyak & gak ada korban sih..

    • betul bgt bro kan sdh diberi pagar agar tdk sampe makan korban. Cman beberapa kali ane nonton pasti dtg ontime dan pulang setelah acara selesai mau pulang duluan sblm acara selesai pasti gak dibolehin ama pecalang/satuan pengamanan desa dan selalu dikasih tau klo pulang duluan gak ditanggung klo sampe “ketarik” ama yg adu ilmu atau yg nunggu diluar

  2. aseem……gara2 rebutan buka bagian meries nie mlh lemot jd gak bisa pertamax
    makasih kang ceritanya udh diangkat ke warungnya blogger kondang akang kobay
    mohon maaf bila ada kesalahan atau kekurangan sapa tau pembaca dimari bisa nambahin 🙂

  3. Itu ritualnya memang sengaja diadakan dengan sepengetahuan para peserta baksos atau tanpa sepengetahuan? Kalau tanpa sepengetahuan serem juga berarti, gak tau apa2 tapi bisa2 jadi korban…

  4. Ini beneran yak? Serem amir??
    Kalo tetangga ane yg agak2 fanatik, pas ke Bali nyampar2/nendang2 sesajen di pura krn ga percaya yg begituan, eh sampe rumah/jawa jadi agak2 linglung…

      • Nah itu dia…
        Kalo ane si diem aja, lewat t4 sesajen aja kalo ga kepepet ga mau… mana t4 nya di tungguin guk2 gede lagi, walopun ga ngegonggong tp keliatan seremm…

  5. Persiiiis sama kejadian ane waktu tugas survey di Budakeling Tabanan Bali… rata2 di Bali yg desanya masih pegang teguh adat istiadat lama banyak begitu… pokoknya tiap malem selalu di ingetin sama bapak yg punya rumah tinggal “Bli, kalau kerjain tugas, jangan malem2 banget tidurnya… apalagi kalau sudah denger lolongan lirih cicing (guk-guk),cepet2 aja tidur, matiin cahaya… bapak takut bli kenapa2 nanti”

  6. wuiihhh,,bonusnya foto papuma,,deket rumah saya tuh..
    banyak kisah mistisnya di sana,ada banyak pula foto penampakan tp dah d hapus krn kalo gk d hapus sering di ikutin..

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini