banner

hantu danau

Kobayogas.com – Lads… kadang kita merasa hidup sendirian di dunia ini, hanya ada manusia, padahal jika mata batin atau indera keenam kita dibuka, konon dimensi kita ini penuh sesak… so.. dalam ber-attitude kita harus sadar bahwa ada makhluk lain juga yang hidup berdampingan dengan kita walau berbeda dimensi. Kejadian mang Peys di bawah mungkin beruntung karena hanya ‘ditegur’ saja… Kalau sampai kerasukan?

Kontributor: Mang Pey’s Blog pemilik warung peysblog.wordpress.com. Editor: Kobayogas.com

Seperti halnya acara liburan keluarga, hari itu (Minggu 07 Sept 2014) saya mengajak anak dan istri saya riding tanpa tujuan yang jelas dan hanya mengitari kawasan Bogor yang sudah tidak asing lagi kecuali satu yaitu sebuah objek wisata danau. Sering sekali melintas di sana tapi hari ini saya tertarik masuk ke kawasan wisata itu.

Suasana sangat tenang, berteduh lesehan di bawah pepohonan rindang tidak ada perasaan merinding sama sekali akibat canda tawa dan berbagai aktifitas keluarga kecil. Tak lupa camera saya fokuskan ke sana kemari untuk mengabadikan momen, sama sekali tidak sadar bahwa ada sesuatu yang tertangkap pada foto itu.

Singkat cerita kami pulang sekitar pukul 15.00 dan masih tidak ada perasaan aneh. Barulah malam harinya tubuh saya terasa panas, awalnya dikira demam akibat dehidrasi namun setelah minum obat tidak ada reaksi, tubuh saya tetap terasa panas sampai tidak bisa tidur.

Setelah TV dan lampu dimatikan saya berusaha memejamkan mata dan tiduran di ruang tengah untuk mendinginkan badan, namun yang terjadi pikiran saya malah terus melayang-layang ke danau tadi, “ada apa ini” pikir saya.

Sekitar 1 jam saya mulai gelisah terbayang pemandangan danau itu, berniat pindah ke kamar tapi ketika hendak bangun saya tidak bisa bergerak, jangankan mengangkat kepala, mata saja tak bisa dibuka, di tengah jiwa yang sedang berontak itu tiba-tiba sesuatu yang dingin pelan-pelan menyentuh dan menutupi bagian kening sampai mata saya…

Ingin menjerit tapi tapi tak bisa, hanya hati memanjatkan do’a sebisanya, beberapa detik kemudian sentuhan dingin itu hilang bersamaan dengan hilangnya rasa panas yang mendera tubuh saya, mata saya bisa terbuka dan tubuh saya bisa bergerak, segera lari ke kamar dengan perasaan yang masih sangat ketakutan. Tak lama istri pun terbangun barulah saya merasa tenang, namun malam itu luput dari yang namanya tidur.

Pagi hari saya menghadap ke “orang pintar” dan menceritakan semuanya, lantas ia meminta camera saya untuk ia lihat, setelah melalui penerawangannya ternyata tanpa disengaja saya mencapture sesosok mahluk berpakaian putih di daratan seberang danau. Ia mengikuti saya sampai ke rumah dan beraksi di tengah malam saat saya sendiri. Untuk apa aksinya itu? Mungkin untuk mengajari saya akhlak sebab orang pintar tersebut menjelaskan :

“Gejala tidak bisa bergerak itu namanya sima sedangkan panas dan sentuhan itu hanya halusinasi, makanya jangan ambil foto sembarangan harus ada adab kepada mahluk di sekitarnya karena kita hidup berdampingan, ia tidak ridho atas kelakuan kamu, lempar-lempar batu ke danau terus ambil foto seenaknya, apapun yang sekiranya mengganggu mereka ya setidaknya harus ada permisi dulu”

Saya cuma melongo… itulah kelakuan saya selama ini yang seenaknya mengambil foto di alam liar. Tak disadari memang kelakuan saya ternyata telah mengganggu. Memang objek dalam foto itu identik dengan penampakan tapi bisa jadi merupakan objek nyata sebagai pesan bahwa “saya ada”, tapi pengalaman ini ditambah dengan penuturan Pak Bos di atas bisa memberikan pesan moral yang bisa kita ambil hikmah untuk menjalani hidup berdampingan.

wallahualam bil sawab…

79 KOMENTAR

  1. misalkan nih kita ngejatuhin jarum ke bawah kita, maka jarum itu tak akan jatuh ke tanah melainkan jatuh ke atas tubuh para bangsa Jin, karena penuh sesaknya dunia ini, begitu yg pernah saya baca..

  2. sisi ini kan alam bagian kita, mereka (kalaupun benar ada) kan di sisi yg lain.
    seharusnya mereka dong yg minta ijin ke kita. kok jadi kebalik.
    manusia kok mau di kadalin makhluk lain yg derajatnya lebih rendah.

    • intinya dia terusik… sama-sama menghormati aja… walau derajat kita sebagai manusia paling pol… derajat paling tinggi bukan berarti paling sakti

  3. subhanalloh wabihamdih,semua makhluk adalah ciptaanNya 🙂
    lain kali tak perlulah pergi ke “orang pintar”,jgn sampe kufur coz mendatanginya
    cukuplah minta izin pd Alloh & baca “bismillah” sebelum memulai sesuatu 🙂

  4. kalo kata orang jawa itu namanya lindihen..
    gak bisa bergerak saat terbangun dari tidur,, itu terjadi pada banyak orang..
    gerakkan dulu organ tubuh terkecil, misalnya jari jari tangan dan kaki,, atau tidur aja lagi.. nanti bangun lagi biasanya dah ilang lindihen nya..

  5. telat..mampirnya pas jumat siang…tapi semua cerita merinding setries dilahap abis sebelom jumatan… xixixixi.. mayan…masih bisa ngerasain hawa ser ser nya masih nyangkut, hahaha.. suwun mzbro

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini