banner

DSC_0313

KBY – Akhirnya, event yang memang dinantikan KBY datang juga, fuhhh sempat deg-degan lads, malah sempat bingung apa saja nih yang harus dibawa buat event hari ini. Untunglah sang senior lek IWB menjawab kegundahan KBY, “cukup bawa badan saja lek, AHM sudah menyiapkan semua peralatannya” jawabnya melalui whatsapp sambil terkekeh. “Tapi kalau njenengan mau bawa sendiri juga gak dilarang” tambahnya lagi.

Wow… kaget juga,, ternyata dari sarung tangan, jaket, protector sampai helmet sudah disediakan AHM rupanya, mantap lah. Tapi KBY tetap membawa helm Airoh kesayangan dan sarung tangan Fox Bomber, biar lebih pede aja lads kalau pakai barang sendiri hehe. Sayangnya karena tikum awal yang terletak di GAMA Sea Food Resto TMII Terrace cukup jauh dari tikum dua anjungan Jawa Tengah dimana NMP PGM-FI menunggu, si helm tidak jadi KBY bawa, bikin penuh mobil jemputan aja hehe. Soal detail acara ini nanti KBY bahas di artikel terpisah saja ya.

DSC_0266

Mari kita langsung sikat aja si New Megapro PGM FI yang disebut AHM sebagai New Product-nya mereka. Cekidot

Penampakan/ Desain

Dilihat dari sisi desain secara keseluruhan, memang tidak ada perubahan signifikan jika tidak mau disebut minim ubahan. Seperti biasa, karakter desain motor sport naked Honda (AHM) memang cenderung datar, bukan tipe desain yang akan membuat mata langsung menatap terpana atau membuat kepala menoleh walau sejenak. Bodinya diberi aksen carbon agar terlihat lebih garang. AHM menyebut desain NMP PGM-FI ini dengan bahasa Macho-Masculine.

Desainnya, sebagaimana pada line up sport AHM lainnya, dibuat untuk pantas dipakai untuk segala kalangan dari tua s.d muda, tanpa harus membuat yang muda merasa tua atau yang tua merasa tidak pantas menungganginya. Tidak bisa dibilang luar biasa memang tapi tentu tidak bisa dibilang hancur juga. Tengok desain-desain motor sport AHM, semua mirip mirip, dari verza s.d Tiger, mempunyai benang merah desain yang sama. Well, tidak bisa disalahkan karena itu sudah jadi trade mark mereka toh. Kalau di roda 4, mirip desain milik Mercedes Benz, tidak pernah radikal namun long last. Sekali lagi itu adalah pilihan.

Best Angle
Best Angle

DSC_0293

Ergonomi/ Kenyamanan

Ini adalah pertama kalinya KBY mencoba New Mega Pro, sekalinya mengendarai, langsung dapat yang FI, so KBY hanya akan menginfokan apa yang KBY rasakan tanpa bisa membandingkan dengan NMP karbu karena belum pernah tes sama sekali. Yang KBY rasakan adalah sudut mengemudinya santai, setang memang agak di depan sedikit, tapi tidak sampai membuat kita harus mencondongkan badan, agak berbeda dengan CBSF, NVL dan OVi yang pernah KBY tes yang memang agak membuat badan sedikit condong ke depan. Bagaimana dengan Tiger? Setelah diingat ingat pernah coba dudukin Tiggy teman kantor, ya mirip-mirip. Menurut KBY memang sangat pas buat turing settingan ergonominya.

Joknya bagaimana? Ini yang membuat KBY terkejut, ternyata nyaman sekali ya, busa tebal dan empuk, “slope” antara jok belakang dan depan juga ternyata menjadi penyangga (maaf) bokong, kok ya jadi terasa duduk di Hyperstrada ya, walau tentunya tidak sama 100% tapi mirip-mirip. Kaki pun menapak 80% ke tanah, gak nyusahin. Bodinya ringan (135kg), membuat wheelie pada gigi 1 terasa cukup mudah saat KBY tes, tidak tinggi, tapi cukup lah.

Suspensinya empuk, bahkan dibanding Scoopy FI milik KBY empukan ini hehe, saat melintas di rel kereta di dalam TMII, bodinya gak goyang dombret, mau pelan atau kencang saat dilewati, sama saja.

DSC_0346 DSC_0358

Fitur

Tidak ada fitur baru pada New Mega Pro PGM FI ini, hanya pemindahan posisi beberapa tuas/ tombol dan warna speedo meter saja. Tuas passing beam misalnya, awalnya ada di ujung setang kiri dan dioperasikan dengan telunjuk, kali ini AHM memindahkan posisinya menjadi menyatu dengan tuas lampu dekat/ jauh sehingga pengoperasiannya memakai jempol. Jujur  saja, di awal memang kagok, tapi setelah terbiasa ya nyaman saja. Yang akan jadi masalah adalah jika kita telah terbiasa lalu kemudian pindah memakai motor lain yang pengoperasiannya passing beam-nya ada di telunjuk, bakalan salah terus tuh yakin deh hehe.

Begitu juga dengan tombol klakson, menyerupai produk AHM terbaru lainnya, menjadi tepat di tengah-tengah instead of di bawah. Bagi KBY yang belakangan ini sudah terbiasa membawa Scoopy FI, tidak merasa kagok lagi. Dulu sih sering banget salah tekan saat suka bertukar pakai dengan si Z250, maksud hati mau aktifkan sein, malah menekan klakson, jelas pengemudi yang berada di depan kita kebingungan, “ape salah gue cuyyy?”

Fitur lainnya adalah hilangnya tuas pengaktif lampu, jelas, NMP PGM-FI ini sudah menganut AHO. Ahh dilihat lebih teliti pada setang bagian kiri, Tuas Choke pun ikut menghilang, pengabutan injeksi memang tidak memerlukan choke lagi lads. Sebenarnya masih banyak lagi fitur yang tidak kasat mata namun lebih ke teknis, nanti akan KBY infokan pada artikel terpisah deh.

DSC_0253
Trademark baru si New Megapro
DSC_0261
Tuas dan tombol control baru dengan tata letak kontroversial
DSC_0259
Kosong melompong tanpa saklar lampu dan engine cut off

Power/ Akselerasi

Di kelas ini, percayalah, speed atau power bukanlah menjadi pilihan yang utama, walau tentunya sudah seharusnya performanya jangan sampai mengecewakan. Karena belum pernah mengetes Verza dan juga CBSF hanya mengitari pelataran parkiran kantor, KBY out of opinion bahwa performa NMPFI ini berada di tengah-tengah keduanya.

Pada gigi 1, sentakannya cukup terasa, pada satu kesempatan KBY mencoba melakukan wheelie dan ternyata dapat dilakukan dengan cukup mudah. Powernya sangat linear, atau kata lainnya lemot? Tergantung lemot dibanding apa dulu, Z 250? jelas lah, gak sebanding hehe. Jujur aja, serasa membawa bebek sensasinya, RPM naik dengan cepat tapi larinya serasa tertahan, beberapa kali KBY terkena limiter karena merasa powernya gak keluar keluar hingga mengharuskan push to the maximum. Tidak ada sensasi ditoyor atau dijambak, biasa saja.

Catatan pribadi KBY saat melakukan akselerasi dari diam, didapatkan top speed setiap gigi sbb:

  • Gigi 1: 35-36 KM/Jam
  • Gigi 2: 55-57 KM/Jam
  • Gigi 3: 88 KM/Jam
  • Top Speed: 91 KM/Jam – pada gigi 4 sebelum harus mengendurkan gas
  • Top Speed klaim pabrikan: 108,3 KM/ Jam
  • Akselerasi 0-200m: 11,6 detik (klaim pabrikan)

Yang KBY rasakan, power band nya ada di rentang 6000-7000 RPM, beberapa kali mencoba, paling mengasyikkan memang saat cruising di rentang RPM tersebut. Sepertinya akan sangat nyaman berjalan di luar kota dengan memaintain power dan kecepatan dalam rentang RPM tersebut.

Dengan power seperti itu posisi NMP PGM-FI menjadi jelas, butuh motor pekerja keras dengan tampang maskulin, ada Verza, ingin agresif dan speed lover? CBSF bisa dipilih, moderate diantara keduanya? Komuter sejati dan siap turing? Ya NMPFI inilah jawabannya.

DSC_0345

Suara Knalpot

Ini yang agak aneh, suaranya adem dan garing, kaya revo, malah dengan Jupiter Z dan Blade, masih lebih ngebass knalpot mereka. Padahal knalpot NMP Karbu terkenal dalam dan bulat. Disinyalir penempatan CC (Catalytic Converter) standar Euro 3 mengurangi keluaran suaranya (plus pangkasan tenaga tentu). Klaim AHM, knalpotnya didesain sesuai standar Noise Step 2 .

Simak Youtube featuring Bonsai Biker dan Iksa Menajang

http://www.youtube.com/watch?v=8pmiV5n-zOI

Handling

Bodinya yang ringan sangat mudah dilenggak lenggokan alias lincah dan… Kejutan!! Saat disikat pada belokan cukup tajam dan panjang  dengan kecepatan lebih dari 60 km/jam, bodinya anteng, wohhh terpana juga. Menikung pun tidak perlu banyak usaha, cukup condongkan badan sedikit ke depan dan miringkan badan, NMP siap melibas tikungan, setang bahkan tidak perlu ditekuk. Impresif. Mungkin kecepatan saat menikung bisa lebih, tapi KBY cari kecepatan yang dikira-kira aman aja.

Braking

Mencoba mengerem keras dari kecepatan 60 km/jam, discbrake depan cukup mumpuni, bodi motor tetap diam dan stabil. Berkali kali KBY melakukannya, tidak terdeteksi gejala fading pada kanvas rem. Sepanjang tes, KBY hanya mengandalkan rem depan saja.

Harga

Dengan harga on the road wilayah Jakarta dan sekitarnya Rp. 20,450 juta alias naik hanya Rp. 350 ribu rupiah saja dari NMP karbu, dengan perubahan yang ternyata tidak sedikit, si Injeksi ini dirasa pas harganya, bisa bersaing dan akan menarik minat pembeli terutama bagi mereka yang sebelumnya pemakai NMP karbu dan Honda loyalist.

DSC_0291
Sarung tangan kesayangan tak lupa dibawa
DSC_0298
Siap digeber to the Max
DSC_0287
Balaclava kesayangan juga dipakai
DSC_0286
No Compromise for safety

Well, itulah kesimpulan yang bisa diinfokan oleh KBY kepada lads sekalian, sungguh pengalaman yang luar biasa berharga, diundang pabrikan, berdiskusi dengan mereka, sekaligus bersilaturahim dengan para blogger kondang yang ternyata sangat friendly dan demen guyon sekali. Harapan KBY, semoga konsisten diundang ke depannya, demi informasi berharga dari sisi blogger yang memang sebagai pemakai roda serta pengamat otomotif pada umumnya.

Thanks for reading and sharing lads…

Special thanks to: Bonsai Biker atas foto-fotonya, Lek IWB dan Kang Taufik TMC atas supportnya, pengunjung blog atas kesetiaannya mengunjungi blog terpencil ini.

108 KOMENTAR

  1. Lumayan lah sdh ada upgrade nya… tp eta headlamp na jiga awewe nu make sanggul n konde modelna, mangga di sidik sidik..

  2. Akselerasi 0-200m: 11,6 detik (klaim
    pabrikan)
    wew kalo menurut ane dulu test pake nmp bisa 10,9 atau 11, berapa lupa hehe yang pentibg ga selemot itu , ga coba quick corner dari miring kiri terus miring kanan cepet ? belok nya pake counter steer ane pake nmp ane kok rasanya ban depan kayak ga napak pas quick corner gitu . top speed mah ga selemot klaim pabrikan bisa kok 110 nmp di gps bukan speedo lho speedo ngaco 7 km pas 117 padahal 110 . kok kayak curhat ya hahaha.

    • Kalau bannya berasa gak lengket, itu mudah, tinggal ganti ban, selesai, karena dari sasis sudah dirasa mumpuni toh? hehehe..
      itu 0-200m juga waktu 11 detik?
      Sayang, harusnya kemarin itu AHM ngasih cone-cone untuk merasakan sensasi zig zag…
      Yang karbu sepertinya memang lebih kencang

    • Masih pake ban standar bro?? Kalo iya itu penyakit bawaan pabrikan,ban standar pabrikan yg saya pake benjol dibawah 20000 km,jadi ganti sekaligus apgred ukuran,gejala yg anda sebutkan langsung hilang

  3. gile ni AHM brani ngambil resiko first mover tenaga di pangkas demi euro3 supaya efisien..
    kalo gak salah di boil juga honda brani nurunin jumlah silinder, toh akhirnya merk lain pada ikut..
    apa di motor juga merk lain pada ikut?
    wait n see

  4. Menarik,tapi klo sensasinya bawa bebek,ngapain beli motor gede??hehehe

    Jujur yg hrus drevisi dr ni motor cm 2 aj,headlamp sma tutup tangki..

    Sukses selalu masbro

  5. Td ada yg bilang kl yg perlu direvisi dr motor ini adl headlamp & tutup tengki ya?
    Sayangnya saya sangat amat setuju sekali dengan Anda! 🙂
    Yg lain overall well done..
    Ehh sm “inovasi” posisi pass beam, ahh blunder lagi mereka, kacau..!

  6. itu benar,, mesin seperti tertahan, tenaga gak keluar, dan itulah yang di sinyalir menjadi penyebab semua motor honda bodinya bergetaaarrrr….
    mesinnya rasa bebek,, ya gitu deh… karakternya mirip mirip dengan bebek honda.. sama2 lemot..

    mantab artikelnya.. mengupas apa adanya..
    tajam, aktual, lugas, tegas, terpercaya.

  7. Aiiiieeeeh ayena kang kobay tos jadi bloger kondang nya….? slamat atu akang …. tambah ramai blog nya dan bisa nyicipin motor motor yg baru dirilis. ahm yg pertama gitu ngajak kang kobay…? klo iya pasti jadi kenangan yg takan terlupakan nangga atuh kang rek kerja dulu…

  8. kira2 user dengan tinggi badan 166-167 cm dan berat badan hanya 64 kg cocok nggak ya pakai new mega pro ini? apakah kaki bisa napak sempurna dengan motor tsb?

  9. besaran mana bro sama yg karbu body nya? ga keliatan ke banting kan kalau tinggi yg bawa sekitar 165cm?

  10. saya udah nyoba max speed NMP milik sendiri 3 hari yang lalu dari arah baturraden menuju unsoed jalanan menurun max speednya daper 120 km/jam, di daerah purbalingga saya dapet sekitar 120 – 130 km/jam itu juga didaerah jalanan menurun. saat trek lurus saya dapet max speed 110 km/jam, daerah tanjakan sekitar 80-100 km/jam.
    cuma yang jadi ganjelan waktu dalam kecepatan normal sekitar 40 – 60 kok kalo dijalan kurang rata kurang setabil seperti mau oleng ke kiri atau kekanan. apa memang kaya gitu kondisi NMP?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini