banner

turbo

KBY – Mungkin pemirsa sekalian sudah sering atau berulang kali mendengar kata teknologi pada mesin atau mobil, tapi KBY juga tidak henti-hentinya sharing knowledge bagi lads sekalian, biar terus tertanam dan ingat, selain itu juga memberi refreshment untuk KBY sendiri. Juga, siapa tau ada pengunjung blog yang belum mengetahuinya sama sekali.

Sedjatinya, teknologi dibuat untuk memaksimalisasikan apa yang ada, dan belakangan ini teknologi ataupun pengembangan pada mesin terus menerus dilakukan demi mendapatkan efisiensi dan performa maksimal dari suatu mesin bakar, hal ini dituntut mengingat sumber (minyak) alam sudah semakin menipis.

Mari kita bahas, ringan saja kok 🙂 …

Begitu banyak teknologi efisiensi mesin dikembangkan dalam dunia otomotif, dari mulai pengaturan katup variabel, penambahan turbo atau supercharger sampai dengan hybrid atau fuel cell bahkan elektrik dan hidrogen. Namun KBY tidak akan membahas yang advance, cukup yang kita ketahui secara umum saja dan banyak kita jumpai di keseharian.

Katup Variabel
Bisa dibilang merupakan teknologi wajib bagi mesin modern saat ini. Teknologi ini mengatur durasi bukaan katup, timing bukaan katup, hingga besarnya bukaan katup disetiap rentang kecepatan. Namanya boleh berbeda-beda seperti VTEC, i-VEC, VVT-i, Dual VVT-i, CVTC, CVVT, Mivec, Vanos dlsb, namun pada prinsipnya tujuannya sama yaitu efisiensi bbm dan maksimum performa.

vtec01

Turbo
Dalam perkembangannya, Turbo selain ada tipe Low Pressure seperti yang terdapat pada TokiNov dan IsPan, juga terdapat tipe High Pressure untuk high performance seperti yang disematkan pada Golf GTi dan Lancer Evo.
Semakin kesini, Turbo mengalami perkembangan pesat dengan teknologi VGT (Variable Geometry Turbo) yang telah disempurnakan. Sistemnya adalah ada kipas/baling2 lain yang terdapat di dalam rumah turbo selain baling2 utama, saat non aktif, baling2 tersebut akan kuncup seperti tumbuhan putri malu, dan untuk kemudian mekar saat aktif direntang RPM tertentu. Tujuannya adalah mengurangi turbo lag dan mendapatkan tenaga lebih awal di RPM bawah. Selain itu juga ada yang mengakali lewat nozzle nya seperti milik Toyota Fortuner dengan VNT-nya (Variable Nozzle Turbo).

HKS3503037

Supercharger

Secara singkat, prinsip kerja Supercharger dengan Turbocharger mirip-mirip, hanya jika turbo memanfaatkan gas buang untuk memutar turbin-nya, maka supercharger tidak butuh itu, turbin selalu berputar dengan bantuan pulley dan belt yang menyatu dengan mesin, sehingga kapanpun dibutuhkan, tenaga akan selalu ada, sesuai dengan putaran mesin. Kelemahannya, karena “menyatu” dengan kinerja mesin, maka otomatis kerja mesinpun biasanya akan lebih berat.

Centrifugul-Supercharger

Idling/ Idle Stop System (ISS/ i-STOP)

Teknologi yang sebenarnya cukup sederhana namun anehnya menurut KBY kenapa baru ditanam di mesin-mesin sekarang ya? Prinsipnya sih mematikan mesin saat mesin bekerja idle selama lebih dari 3 detik sehingga tidak ada bbm yang terbuang percuma dalam kurun waktu tersebut. Menyalakannya kembali pun cukup mudah, pada motor tinggal gas sedikit maka mesin kembali menyala, sedangkan pada mesin mobil, tinggal angkat kaki dari pedal rem maka mesin akan menyala.

honda ISS

Begitulah sharing dari KBY, mohon maaf jika pembahasannya masih sangat dangkal. Jika ada pengunjung blog yang lebih paham, KBY sangat senang untuk menerima masukannya maupun tambahannya. Thanks for reading lads.

 

86 KOMENTAR

  1. honda juga punya iDSI tapi konsumsi mirip2 mesin pitek 😀
    btw teknologi YMjet-FI ga dibahas om? itukan teknologi dewa sensornya terlengkap kata Fenboy nya 😀
    #bakardikit

    • Huahhahaa… Teknologi dewa, yamahahahha..
      i-DSI gak masuk itungan pengaturan katup variable. Dan cuma hemat saat di jalan bebas hambatan, bisa 1:25 jika dijalankan konstan di kecepatan 80km/jam.

    • bukannya yg teknologi dewa itu PGM-FI step 4 :mrgreen: dikit dikit step 4, sekarang kok gak pernah disebut lagi tuh setep 4 berubah jadi plan 4 😆

      • haha biasa perang fensboy jaman dulu 😀

        dulu old Vixion sering diejek pake injeksi jadul kalo dibanding dengan pgm-fi honda yg sudah step 3 teknologi robot asimo :mrgreen: … jangankan sama yg step 3, sama supra x injeksi ahm pertama yg pake pgm-fi step 1 aja kalah kata Fbh, cuma gara2 di injeksi old Vixion gak ada sensor O2 😆 apalagi sama yg step 4 nanti :mrgreen:

        eh pas semua matik AHM pake injeksi yg katanya step 4 ternyata sensornya malah banyak disunat :mrgreen: lebih parah lagi di Cbsf injeksinya lebih minim sensor dari Old Vixion yg kata Fbh jadul, kalo kata Fby injeksi kok masih disetel pake obeng :mrgreen:

  2. Idling/ Idle Stop System (ISS/ i-STOP),
    oms ketika menghidupkan mesin itu bukannya butuh lebih banyak bahan bakar yaa??
    #bener ngga??

    • Benar, tapi itu lebih ngefek di mesin berkarbu, kalau di injeksiong gak terlalu, walau tetap sbnrnya hasil referensi gw mengatakan bahwa bensin mengucur lebih banyak saat dilakukan starter/menyalakan mesin.
      Cuma yg kita gak tau kan si sistem itu terintegrasinya spt apa, jangan2 sistemnya hanya menyemprotkan bensin lebih sedikit dibanding mesin tanpa teknologi ISS.
      Pertanyaan yang bagus…tar gw tanya2 lagi deh hehe…

  3. Bagi yg belum tahu, ini sangat bermanfaat..
    Kalo driving mode & system gearbox (misal DSG) ngaruh ke efisiensi ga pak? *jgn2 malah ga ada hubungannya ;(

    • DSG kalo engga terbiasa bakal bikin kagok macem new focus yang dibilag sering kayak mau mati mesinnya pas tanjakan padahal DSGnya lagi kerja

      • Berarti DSGnya ford butut wkwkkw…gw test di Golf TSI Mk V fine2 aja… Asik malah gak kerasa jedanya. Kenapa kerasa mau mati ya? Apa bukan auto holdnya yg lagi bekerja?

    • Driving mode ngaruh, seperti misalnya Eco mode. Tapi yang benar2 terintegrasi dengan ECU loh ya, bukan cuma yg icon ECO doang.
      Mksdnya gini, saat tombol ECO diaktifkan, maka sistem ECU akan membatasi semua performa yg ada dan dikonsentrasikan pada mode hemat.
      DSG ada pengaruhnya walau minim, karena dia membatasi turunnya RPM lebih jauh saat terjadi perpindahan gigi. Harapannya, bensin akan mengucur tetap daripada mengucur lebih banyak saat gas diinjak.

      Dual Sequential/Shift Gearbox prinsipnya mengeliminir jeda pada tiap perpindahan gigi. Karena saat posisi gigi 1 (misal), kopling pada gigi 2 sudah siap2 engaged, begitu juga saat di gigi 3, kopling gigi 4 siap engaged dst.

      • O iya ya, dinalar sekilas aja udah logis bgt kl itu mempengaruhi efisiensi, napa gw nanya? 😀
        Emg ada ECO yg cm tempelan? Lamun aya ge bokis atuh eta mah?!

        • Ada dong, indikator itu artinya cuma ngasih tau “hello cynnn elo lagi ada di zona eco niihh” jadi ceritanya lebih ke “menyemangati” pengemudinya utk mempertahankan gaya mengemudinya.
          Contoh yang ay ingat cuma indikator aja:
          Motor: Kawasaki Z250, Satria FU.
          Mobil: Honda Brio, Karimun Wagon R, KIA Rio.
          Yang stiker tempelan di speedo (biasanya garis hijau di rentang kecepatan 40-60), beberapa motor bebek.

  4. saat non aktif, baling2 tersebut akan kuncup seperti tumbuhan putri malu, dan untuk kemudian mekar saat aktif direntang RPM tertentu
    =========================
    punya gua jg gitu bro, kuncup saat non aktif, mekar saat aktif
    ekekekeke

  5. Brati emg cm krn blom terbiasa aja kali ya, yg ngetest MK-V kayanya udah dikasitau duluan jd ga kaget pdhl sebenernya ada efek dr auto hold jg, wkwk

    New Focus vs Golf MK-V? kalo liat tahun lahirnya kaya bandingi anak SD vs anak SMA dong, wkwkwk

  6. Yoi, DSG ada simulasi 3Dnya di yutub, scr teknis & cara kerjanya udah jelas bgt, tp blum ngeh mengenai hubungannya dgn efisiensi, entah masih pacaran ato udah lebih lanjut #eaaa

    • Kalau mesinnya doang efisiensinya sbnrnya gak terlalu ngaruh kalau kata gw mah.. Karena yg bagus itu skyactiv G. Keseluruhan paket. Atau itu yg mau dibeli toyota? Wowww

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini