banner

Kobayogas.com – Hola lads, salam geberrr.. Per bulan Juni 2020 lalu, si Aness, All New Ertiga Suzuki Sport AT milik KBY sudah berusia setahun. Dan tepat pada minggu lalu, si Aness perdana melakukan perjalanan terjauhnya, yaitu ke Desa Sukamaju, Kecamatan Mangunjaya Pangandaran. Acara dilakukan selain lebaran Idul Adha, juga menuntaskan keinginan almarhumah Ibunda tercinta yang ingin sekeluarga besar napak tilak ke kampung halaman. Jadi bagaimana review setahun bersama MPV 7 tempat duduk ini?

Meski sudah berusia setahun namun jarak tempuh Aness sebelum berangkat ke Sukamaju belum lagi genap 6000km, All New Ertiga Suzuki Sport warna putih ini memang jarang digunakan lads. Keluar kandang kalau Nyonya ada keperluan agak jauh aja, kalau dekat ya pake si Raras Nex II. Atau kalau weekend jalan jalan sekeluarga.

KBY juga hari hari ngantor memilih menggunakan sepeda motor, kalau gak pake Gendis Aerox ya si Zeref. Sniego PCX ngendon sejak WFH, akinya dicopot wkwkkw.. Karena anak sulung sekolahnya juga jarang jarang dan lebih banyak online, jadi si Gendis yang lebih banyak dipakai oleh KBY.

SETAHUN BERSAMA ALL NEW ERTIGA SUZUKI SPORT AT

Okey, kembali ke All New Ertiga SS. Jadi rencana napak tilas ke kampung halaman orangtua di Tasikmalaya dan juga Pangandaran tersebut sudah lama diidamkan oleh almarhum Mama, sayang sejak lebih dari setahun lalu sakit sakitan, kami tidak berani mengajak beliau bepergian jauh. Dan beliau meninggalkan kami semua pada 4 Desember 2019 lalu di usia 69 tahun.

3 mobil, 3 merek..

Momen yang pas, ketiga anak, dua mantu (1 mantu berhalangan) dan 6 cucu semuanya bisa melakukan perjalanan tersebut, total partisipan termasuk bokap dan pembantu yang dibawa adik bungsu adalah 13 orang. Kami menggunakan 3 kendaraan, si Aness, Xpander dan Brio.

Hitung punya hitung, sudah 13 tahun KBY tidak menginjakkan kaki ke kampung bokap di Mangunjaya lads, terakhir itu tahun 2007 saat si sulung masih berusia 4 tahun. Sementara ke Tasik itu 5 tahun lalu saat ada dulur blogger yang menikah.

Karena sudah tidak ada kakek dan nenek dari kedua belah pihak, juga para uwak dari pihak bokap sudah tiada, jadinya tidak ada yang dituju kalau harus ke Mangunjaya, sementara dari pihak Nyokap, mayoritas uwak ada di Bandung. Btw kapan bahas Ertiganya nih, oia sampe lupa wkwkw..

Seperti biasa, standar sebelum pergi jauh, oli dan filternya diganti dulu, tekanan ban disesuaikan, kilometer menunjukkan angka 5886 pada odometer. Cuma satu yang kelupaan, spooring alias wheel alignment dan balancing, tapi karena sejauh ini tidak ada keluhan jadi no problem lah.

GANTI OLI DAN ISI BENSIN DOANG!

Selama 1 tahun bersama All New Ertiga Suzuki Sport AT ini KBY praktis hanya ganti oli dan isi bensin doang! Itu pun kalau gak salah kelewat dua kali jadwal servis teraturnya, lah kilometer nambahnya cuma seicrit tiap dipake apanya yang mau diservis coba wkwkw..

Jadi, selama setahun sama sekali tidak ada keluhan apapun! Mesin, kaki kaki, elektronik, alhamdulillah aman semua, ya karena kilometer juga gak sampai 6000 kan? Ga tau juga kalau ada pemilik yang All New Ertiganya tipe capek, akap tiap hari misalnya.

Perawatan yang dilakukan selain ganti oli dua kali (di 1000km dan 3000) paling cek ketinggian air radiator, cek filter udara, cek air wiper, cek ketinggian oli, tekanan ban, sudah itu saja sih.

Oia, mesin K15B 1500cc DOHC VVT All New Ertiga ini unik, kapasitas oli mesinnya bahkan gak sampai 3,5 liter dengan penggantian filter loh, tepatnya hanya 3.1 liter saja!

TANTANGAN TRANSMISI AT

Nah karena si Aness ini tipe otomatis alias AT, pergi ke Mangunjaya merupakan tantangan tersendiri. Sudah terbiasa pakai AT yang canggih di Honda Jazz idsi, jadi penasaran bagaimana kinerja transmisi AT si All New Ertiga Suzuki Sport ini? Oke kah? Responsif? Lambat? Pintar atau sok pintar? Bagaimana 4 AT dibawa ke jalan berliku dengan tanjakan dan turunan khas Nagreg, Malangbong, Gentong dan Tagok Apu?

Sebagai informasi, si Aness bisa dibilang sudah gak standar, sudah pasang piggyback dastek unichip plus throttle controller dan ujung knalpot diganti pakai exhaust nostalgia jaman pakai Jazz – Beat Max Ti dari Greddy. Exhaust cuma nambah suara aja biar ada bunyi dikit, kalau kenaikan HP paling top juga 0.5dk wkwkwk..

baca juga: Daftar Modifikasi Untuk Suzuki All New Ertiga

Sejauh ini dipakai sampai Bandung sih transmisi 4 AT konvensionalnya sama sekali gak masalah, tapi ternyata begitu ketemu tanjakan dan turunan khas non tol, baru deh berasa kekurangannya.

Transmisi AT-nya kurang cerdas, meski tidak sebodoh punyanya Avanza (pernah bawa punya kantor ke Tasik), kadang di tanjakan saat kita butuh menahan tenaga di satu gigi (sebutlah gigi 2 – posisi di D dengan overdrive Off) karena ingin overtake, tiba tiba dia naik ke tiga, ya tenaga ngedrop lah wkwkwk.. mau gak mau kita yang ambil kendali, bisa gas ditekan lebih dalam agar giginya turun atau geser ke posisi 2.

Begitu juga dengan kondisi turunan, kadang suka meluncur tanpa adanya engine brake, kembali kita yang ngontrol, geser ke posisi dua atau posisi D dengan overdrive di off-kan. Sepertinya memang ini kekurangan transmisi otomatis dengan jumlah 4 gigi, misal 5 seperti pada SX4 sepertinya akan lebih baik ya..

Kalau dibandingkan dengan transmisi CVT Jazz idsi KBY sih bisa dikatakan jauh lah cerdasnya, selain full otomatis di D dan S, juga bisa disetting ke manual mode 7 speed (baca: Mengenal Transmisi CVT Honda Jazz Yang Canggih).

TENAGA MUMPUNI!

Mungkin ini kurang fair, sebelum dipasang Dastek Unichip dan Throttle Controller, dalam keadaan standar si ANess cuma dibawa ke Bandung doang hehe. Nah soal mesin 1500cc K15B, standarnya adalah 104.7ps/6000 dengan torsi 138Nm/4400, setelah pasang piggyback naik 1.8ps menjadi 106.5ps/6000 dan torsinya naik 3.5Nm menjadi 143.5Nm/4500. Itu belum ganti air filter (susah banget aftermarketnya), juga waktu belum kepasang Beat Max Ti.

All New Ertiga Suzuki Sport tidak pernah kepayahan, dengan beban 4 orang dan barang bawaan di belakang full, tanjakan mana juga hayu.. cuma ya itu tadi, AT nya aja kurang cerdas wkwkwk..

sagala dibawaan sampe tanaman ikut

Sektor pengereman sangat baik meski tidak istimewa, kayaknya butuh upgrade kanvas rem yang lebih gigit nih hehehe.. Fitur Hill Start Assist-nya juga terbukti sangat efektif terutama saat harus mengantri di tanjakan. Electronic Stability Program nya juga membuat aman saat harus meliak liuk di tikungan..

Feedback dari roda ke setir juga sangat baik, hanya sedikit saja terasa kurang sigap, hal yang kerap ditemui pada power steering model elektronik (EPS), jadi normal lah.

Oia jarak tempuh Jakarta ke Mangunjaya setelah trip B direset usai ganti oli adalah 375.1km, perasaan dulu jauh banget deh, wkwkkw.. Konsumsi BBM saat tiba di sana dapat 14,5km/liter. Oke juga untuk muatan yang penuh..

KESIMPULAN

So, selama setahun lebih memiliki All New Ertiga Suzuki Sport ini ya KBY sangat puas lah, value for money-nya oke banget, desain ganteng, fitur lengkap, tenaga sangat memadai, handling sangat baik dan lincah dengan body roll minim, hanya saja kalau diisi berdua apalagi sendiri shock-nya agak sedikit keras, peredaman kabin juga tidak sebaik versi lawas.

total kilometer pulang pergi jakarta mangunjaya

Konsumsi BBM-nya juga memuaskan untuk sebuah mobil bertransmisi otomatis, untuk dalam kota, jika nyonya yang sering bawa, angkanya ada di 1:11-12, sementara kalau KBY 1:13-14. Nah untuk rute mudik kemarin yang variatif, ternyata dapat 1:14,7 lads.. Irit sih itungannya menurut KBY, biasa si Kuro Jazz dulu kalau hitung ala manual gak pernah dapat 1:10 dalam kota wkwkkw.. Karena jiwa ngebutnya udah jauh berkurang juga kali ya?

Sekarang lagi nabung pengen upgrade kaki kaki pake punya XL7 aja deh, velg Jepang istimiwir dah gak kuat duitnya, rebutan sama biaya anak anak wkwkwk…

di Tasik mampir ke mang Asep dong

nginep semalam di Bandung pas pulang ke Jakarta

Semoga bermanfaat lads. Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article… Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com

Email me: [email protected]
Facebook : @kobayogas
Twitter : @kobayogasblog
Instagram: Kobayogasblog

56 KOMENTAR

  1. Jalur mudik abdi eta kang..Jakarta-Cilacap. Tiap 2 minggu sekali mudik lewat situ kang sampe hafal. Setuju kang, maticnya Avanza, Yaris, Rush yang 4 percepatan buat naik turun gunung kurang greget…

  2. Cobain pake odyssey RC yang terbaru donk mamang. Baru tau enaknya pake paddle shift sport mode lewat selatan meliuk2. Kan FBH masa lom coba. Lalalalaa

  3. Saya setahun 30rb, itu juga sudah campur pakai motor kalau kerja. Kalau full pakai mobil bisa 50rb.. Hehehe…

  4. Boleh tuh mang dibikinin artikel modif destek sama modif TB nya,, sapa tau bisa menginspirasi.

    Ehh apa udah pernah ya?

  5. Terima kasih volvo xc90, one of the most “gay” car ever made, stop lamp mu telah ditiru, innova, crv, ertiga, xpander, and tons of more….

  6. “mesin 1500cc K15B, standarnya adalah 104.7ps/6000 dengan torsi 138Nm/4400, setelah pasang piggyback naik 1.8ps menjadi 106.5ps/6000 dan torsinya naik 3.5Nm menjadi 143.5Nm/4500” …

    eta torsi na naik 5,an atuh mang bukan 3,an … 138 jadi 143,5 …. nya

  7. Klo tentara hidupnya diatur sm instansi, klo blogger gerak geriknya diatur sm… Sponsor…
    Kaboorrrr ?????

  8. Absen sore Kang K0bay,
    Wah kisah yang haru biru Kang,
    Sayangi terus orangtua, apalagi yang masih bersama kita.
    Waktu gak akan kembali, dan yang telah kembali ke Sang Khalik,
    hanya bisa kita ketemui dalam doa.
    Sukses untuk Kang K0bay n Fam,

    Tetap sayang Keluarga, dan jangan lupakan Janda tetangga (lhooo) xixixiii

    Kang, apakah selama perjalanan tiak nemu 1 pun SPG yang bisa difoto?

  9. nah klo compare R3 diesel piye?
    duh lupa ngecek kemaren yang punya diesel konsumsi bbm nya berapa belas gitu.
    cuman inget rute grogol-angke-kebon jeruk-ikea alsut-serpong-grogol-angke itu jarum turun sedikit sekali (ampir ga berasa turun)

  10. Itu 375.1km pulang pergi apa sekali pergi aja Om
    Kalo sekali pergi 375.1km cuma 14.5liter irit banget dong om

  11. kalau ketemu tanjakan/turunan panjang, kuncinya mesti digunakan overdrive nya om. dijamin jadi instan pinter transmisinya, dan tenaga tetap terjaga. (share pengalaman pribadi). kebetulan xpander juga ikutan trip. diulas juga dong review dari drivernya di sini. bisa buat perbandingan khan?.

    • kan ay bilang akhirnya OD nya selalu di off in..

      OD on mah malah giginya jadi 4, kalau OD off dibatasin sampe 3 (posisi di D) hehe

      xpander? Yang bawa ade ay cewek, meski lumayan buat ukuran cewek tapi tetap kurang cakap, keliatan beberapa kali di tanjakan ODnya posisi on plus gak maenin di 3 dan 2.. suka telat

    • Gak semua matik punya mang, tapi setau ay model OD itu ada 2…

      Kaya Xpander dan Ertiga misalnya, dia ada tombol OD di tuas transmisi..

      Kalau tombol ditekan dia akan turun ke gigi 3 (atau 2 bahkan 1 tergantung kondisi) dan tetap bertahan maksimal di gigi 3 sampai tombol OD nya ditekan lagi baru naik ke 4.. utk matik 4 AT.

      Sementara kaya Avanza-Xenia, Yaris, Vios model OD nya geser dari posisi D ke kanan alias ke D3… fungsinya sama ..

  12. Pernah bawa Ertiga AT lawas liwat jalur Kopeng (Salatiga – Magelang) kang, transmisi AT’nya enak… Dilain kesempatan di jalur yg sama bawa Calya AT, tanjakan kecepatan konstan malah gigi’pindah sendiri & rpm drop jadi sering² injak pedal lebih dalam biar gigi turun lg..

  13. Enak fbs mau jalan2 sama keluarga naik ertiga
    Fbh juga punya mobilio..jalan2 ga kepanasan
    Cuma beye doang mau jalan2 mentok dinmax..muka gosong ,gigi kuning ekekekekek

  14. Annes Bagus Woke dan Nyaman (Baswedan)

    Saya juga pemakai Ertiga GL 2012.. dah 110.000 km gak ada keluhan berarti

  15. Astaga itu foto pas mampir di Kang Asep toh. Kirain Mang Asep ada di daftar keluarga hahaha.. Shock duluan sebelom baca keterangan

  16. Kekurangan nya all new ertiga all generasi cuma di lipat jok di row 2 gk bisa di lipat habis saat ada yg mau ke row 3…

  17. Kekurangan anya di jok row 2 yg tidak bisa di lipat habis. Saat ada yg mau ke row 3..semua generasi ertiga.. Tp gk tau yg XL7 apakah sama..

  18. mang kobay.. masing ingatkah dengan saya 😀
    dulu nanya2 jazz ee belinya xenia, sekarang ditukar ke L15Z (mobilio RS CVT)
    sebelumnya pilihan ke ertiga juga.. tapi nyonya kurang suka bentuknya ya weslah ngalah ke mobilio.. kadang ngiri sama kekedepan kabih si ertiga ini.. tapi urusan handling dan kenyamanan lebih mantul L15 nya (kata anak dan nyonya sih 🙂 )

    • Wuihh Yayat Sijidewe kekeke… Ikut senang dirimu terus meningkat mang …

      Mobilio itu gagal ay beli karena fiturnya paling minim di kelasnya, kalau performa mesin dan handlingnya sih gakan ay ragukan, Honda gitu loh wkwkw..

      AdA juga beberapa hal lain: kenyamanan kurang (termasuk peredaman kabin), AC khas Honda yang kurang dingin, ground clearance rendah – pertimbangan punya si Kuro dulu gampang banget gesrot apalagi ke rumah mertua…

      Dan terakhir, tampangnya yang ganteng gak diikuti dengan ubahan pada buritan, lampu LED juga gada.. padahal, kita liat motor/mobil itu selalu bagian belakang lebih banyak dibanding papasan depan wkwkwk…

      Andai Ertiga udah CVT…

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini