banner

Kobayogas.com – Hola lads, salam geberrr.. Sempat mau bahas seputar akan dihilangkannya bahan bakar minyak jenis premium dan pertalite, eh kelupaan terus kekeke.. Tempo hari kan sempat ramai ya? Pertanyaan bikers juga banyak, terutama lebih kepada bagaimana dengan motor (terutama yang berumur) dan kompresinya cukup rendah? Masa mau dipaksain pakai ron92 ke atas? Nah ternyata ada salah server nih lads, karena ternyata baik premium maupun pertalite belum akan dihilangkan kok..

Lewat situs merdeka.com, PT Pertamina mengonfirmasi mengenai kabar penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, bahwa kabar tersebut tidak benar, dan Pertamina masih tetap menyalurkan kedua BBM tersebut lads. Berikut cuplikannya :

“Tidak benar bahwa Pertamina akan menghapuskan (Premium dan Pertalite), karena Premium itu adalah BBM penugasan. Posisi pertamina tidak untuk menghapuskan tapi kita mengedukasi masyarakat untuk dapat menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan, yang lebih berkualitas. Pertalite juga tidak (dihapuskan) kita masih menyalurkan.,” kata Fajriyah saat dihubungi Merdeka.com, Kamis (18/6).

Lebih lanjut, PT. Pertamina masih menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium sebagaimana penugasan yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Sampai sini sudah jelas yah informasinya, bahwa Premium dan Pertalite tidak akan dihilangkan..

PREMIUM DAN PERTALITE DIHILANGKAN SALAH ASUMSI?

Menurutnya lagi, informasi yang berkembang berawal dari pertanyaan peserta Webinar Rakyat Merdeka yang menanggapi rencana penyederhanaan produk kepada Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Dari pertanyaan tersebut, tercetus apakah Pertamina akan melakukan penghapusan Premium, Solar dan Pertalite yang dinilai tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Np 20 Tahun 2017.

Nicke saat itu menjelaskan mengenai filosofi penyederhanaan produk di mana sesuai regulasi Pemerintah dan kesepakatan dunia tentang lingkungan, seluruh negara harus berupaya menjaga ambang batas emisi karbon dan polusi udara dengan standar BBM minimal RON 91 dan CN minimal 51.

Dari ucapan tersebut lah asumsi pun bermunculan lads, salah satunya yang paling kencang ya soal akan dihapusnya Premium dan Pertalite. Lantas bagaimana bisa jadi salah server alias salah asumsi? Berikut penjelasannya..

Menurut Fajriyah Usman, Direktur Pertamina tidak pernah berbicara bahwa mau menghapuskan premium dan pertalite. “Ibu Nicke tidak pernah berbicara soal mau menghapuskan. Tidak ada kalimat bahwa bu dirut akan menghapuskan. Bu dirut hanya mengatakan bahwa memang ada aturan dari KLHK yang terkakt dengan pengendalian polusi udara, emisi dan sebagainya. Tapi kita sekarang ada beberapa jenis BBM yang belum sesuai dengan itu,” ujarnya kepada merdeka.com.

“Jadi sesuai ketentuan itu, Pertamina akan memprioritaskan produk-produk yang ramah lingkungan. Apalagi tentu juga kita telah merasakan di masa PSBB langit lebih biru dan udara lebih baik. Untuk itu, kita akan teruskan program yang mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM yang ramah lingkungan dan mendorong produk yang lebih bagus,” jelasnya.

Jadi dapat kita pahami, bahwa tidak ada statement langsung dari Pertamina yang menyebutkan akan menghapus BBM Premium dan Pertalite, melainkan usaha menjaga lingkungan dengan mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih baik kualitasnya, minimal RON 91 dan CN 51.

Selain itu jika berpegang pada Peraturan Presiden yang disebut di atas, setidaknya untuk posisi premium masih aman, entahlah kalau Pertalite, karena masuknya bukan ke dalam kategori BBM Penugasan.

Namun andaikata ke depannya entah kapan kedua jenis BBM tersebut dihilangkan bagaimana? Berarti masyarakat “dipaksa” untuk menggunakan dua jenis BBM yang tersisa, yaitu RON 92 (Pertamax) atau RON 98 (Pertamax Turbo). Masalah akan datang ketika:

  1. Kompresi kendaraan yang rendah dan tidak membutuhkan RON 92 apalagi 98. Nambah kenceng gak, nambah irit juga gak, gas pembakaran lebih bersih sih kemungkinan besar iya. Nambah boros dompet iya, jika..
  2. Harganya tetap seperti saat ini.

Poin kedua, efek domino dan snow ball-nya bakal panjang nih, yang usaha biasanya cukup isi premium/ pertalite, harga barang jualannya pasti naik menyesuaikan pengisian jenis bbm. Singkatnya, harga bakalan banyak yang naik.

Namun saat ini kita belum tahu keputusan pertamina seperti apa ke depannya. Kalau dibandingkan dengan negara lain memang RON88 itu sudah gada (kok kaya air mineral yes, wkwkw) tapi harga BBM-nya pun bisa dikatakan lebih murah juga.

Semoga bermanfaat lads. Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article… Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com

Email me: [email protected]
Facebook : @kobayogas
Twitter : @kobayogasblog
Instagram: Kobayogasblog

20 KOMENTAR

  1. Ilangin aja dah. Premium khususnya. Jarang juga pom bensin yg ada premiumnya.
    Mesin 2tak yg rata-rata kompresi rendah juga bisa pakai pertamax

  2. Premium ganti aja jadi ron 90 trus namanya juga ganti jadi “reguler/standar”, masa bensin paling rendah tapi namanya premium (mewah)? Kalo bisa set harga 6900 (maksa).
    Di Timor Leste sama Papua Nugini gak ada Ron 88 loh.

  3. Jagankan timor leste dan papua vak, sy aja dimojokeeto jawa timur, pom bensin bertebaran banyak baget, tapi sdh 2bln lebih ga ada satupun yg srok premium, alasan kosong terus..

  4. Difoto pertama, bisa aja siy nggak usah turun motor. Tapi berhubung petugas SPBUnya adalah mas2, buru2 turun. Serem.

  5. Lambat laun … Pada akhirnya , efesiensi…keIritan akan jadi hal mutlak dalam benak dan penerapan hidup tiap konsumen diDunia ( sebenarnya udah mulai dari lama )
    Dulu bisa irit 1000 dalam sehari ,kemudian makin irit jadi 1500 dalam sehari.
    Sekarang bisa lebih irit lagi
    2000 x 30 hari = 60 ribu x 12 = 720 ribu. Wooooww… Bayangkan jika aktifitas dan kebutuhan mobile tsb memang sangat tinggi ,berapa keuntungan yang didapat dari keiritan tsb .harga bbm yang akan selalu naik , dan pabrikan akan selalu memberikan obat / penawarnya .
    Dalam hal ini kita pasti udah tau jagoan2nya ,
    Siapa lagi…kalau bukan siSupra beserta saudara2 lainnya yang lahir dari emaknya H .
    Bukan yang lain , Karena yang lain adalah Penyakit !
    Wuzzzzzzzzzzzzz…….nguacirrrrr…ganazzzzz ediannnn ,namun masih irit ?

  6. kayaknya di kurangi mang, premium aja skrg udh langka kan. Pertamax ya gak serasa pertamax skrg. Klo emang kudu pertamax sih ya mending beli di Shell lebih gacor drpd Pertamax rasa nya.

  7. bikin issue baru biar pada lupa klo harga bbm blom diturunin juga sama pertamina … ntar juga ada ralat, ada revisi trus ganti deh jubir nya sama yg bening bin caem biar ademmm hahahahaha

  8. bengsing politik mah emang gitu . . . . padahal ada juga enggak di pom.

    bener tuh kata babeh umar, pengalihan isu supaya lupa kalo harga minyak mentah jeblog tapi disini ga turun2.
    alesannya harga di indonesia berdasarkan harga minyak mentah 2 bulan sebelumnya . . . nah udah 2 bulan ni kayanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini