banner

Kobayogas.com – Hola lads, salam geberrr.. Para pemerhati roda empat pasti tahu satu mobil dari Daihatsu berbentuk hatchback ini, yaitu Daihatsu Sirion. Mobil yang sebenarnya sangat Fun To Drive dan memiliki banyak kelebihan ini seakan akan menjadi anak tiri Daihatsu di Indonesia, anak tiri tapi tetap diasuh wkwkwk.. maksudnya, laris ga laris tiap model barunya ada pasti diperkenalkan, lucu juga ya. Nah KBY mau sedikit bahas tentang hatchback impor dari Malaysia ini karena meskipun punya fitur lengkap dan desain yang enak dilihat serta harga masuk akal, tapi masih jarang dilirik, kenapa ya?

SERBA SERBI SEJARAH DAIHATSU SIRION

SIRION GEN 1 2007 – 2011

Daihatsu Sirion pertama kali dipasarkan oleh PT Astra Daihatsu Motor pada bulan April 2007 dimana posisi dia sebenarnya adalah untuk menggantikan Daihatsu Ceria (saat ini diteruskan oleh Daihatsu Ayla). Sirion memiliki basis desain dari mobil asal Malaysia yang berkolaborasi dengan Daihatsu yaitu Perodua Myvi.

baca juga: Nyobain Perodua Alza, Enak!

Perodua Myvi alias Daihatsu Sirion generasi pertama sendiri mulai dipasarkan di Malaysia sejak tahun 2005. Hatchback compact ini memang diimpor dari Malaysia lads. Mesinnya serupa dengan Avanza Xenia generasi lawas yaitu K3-VE yang powerful bertenaga 87 PS pada 6.000 rpm dan torsi 116 Nm pada 4.400 rpm. Penyalur output tersedia opsi transmisi manual 5-speed dan otomatis 4-speed.

Desainnya sendiri lebih mengkurva dengan pilihan model bumper/ body kit model add on. Untuk kelasnya, fiturnya lumayan sih seperti Head unit audio sudah bisa memutar CD, 4 speaker, power window dan ada lima pilihan warna yang ditawarkan. Saat peluncuran 2007 silam, untuk sebuah produk CBU harganya gak mahal mahal amat juga yaitu tipe M MT Rp 132 juta dan Rp 142 juta untuk M AT. Pada tahun 2009, generasi pertama tersebut mendapatkan penyegaran alias facelift pada desain grille dan bumper serta peningkatan fitur.

SIRION GEN 2 2011 – 2015

Generasi kedua Sirion lahir pada medio 2011, tepatnya pada Indonesia International Motor Show (IIMS). Seperti pada generasi satu, Sirion ini juga diimpor langsung dari Malaysia. Secara penampilan, masih mirip dengan pendahulunya dengan perubahan pada bagian wajahnya termasuk grille, bemper, lampu dan kap mesin. Lampu belakang juga berubah vertikal, lebih pas dan manis. Uniknya, lampu projektor sudah diaplikasikan loh, menjadikannya satu-satunya dikelasnya menggunakan model ini. Menurut KBY pribadi Sirion generasi kedua adalah yang terbaik dari sisi desain, pas aja gitu.

Tapi di interior kurang kena, selain kaku dan posisi tuas transmisi yang kurang user friendly serta kurang cocok dengan gaya hatchback, material plastik dashbordnya juga terlihat murahan. Yah aslinya Perodua MyVi kan memang mobil murah sekelas Agya Ayla sih.

Meski ubahan dan pembaruan terjadi di sejumlah sektor, generasi kedua Sirion masih memakai mesin K3-VE 1,3 liter VVT-i. Dayanya 90 PS dan torsi 117 Nm. Pilihan transmisi juga masih sama, manual 5-speed dan otomatis 4-speed. Pada generasi kedua ini lah pamor Sirion meningkat. Sampai sekarang mobil ini masih sering ditemui di jalanan Indonesia. Tak sedikit juga yang menjadikannya basis mobil balap slalom.

Facelift dilakukan tahun 2015, bentuknya juga semakin sporty dengan lekukan agresif, gril super besar, body kit lengkap, lampu stoplamp LED, dan tentunya headlamp sudah mengusung projektor.

SIRION GEN 3 2015 – 2020

Pada generasi teranyar ini, semua serba baru mulai dari bentuk eksterior yang terlihat lebih bengkak dan juga interior, bentuknya juga jauh berbeda dari sebelumnya. Headlamp dan stoplamp berdesain baru dengan teknologi LED. Sementara sektor mesin terkena ubahan, kode 1NR-VE dual VVT-i bertenaga 95Ps dan torsi puncak 119 Nm, lagi lagi mesin yang serupa dengan Xenia.

Fitur makin lengkap terutama di versi facelift terakhir yang belum lama rilis ini, sebut saja Air Bags 4 buah! VSC tetap dipertahankan begitu pula dengan AC digital non Auto, antena shark fin, wiper dengan sensor kecepatan, wiper belakang bisa menyala otomatis ketika masuk gigi mundur hingga start stop dan keyless entry. Termasuk sensor parkir model flat sewarna body lengkap depan belakang, masing-masing 2 titik, serta ditambahkan kamera mundur sebagai standar.

Lucunya, di website Daihatsu, fitur keselamatan Sirion generasi 3 ini cuma diulas 4 air bagsnya saja, sementara ABS, EBD, VSC malah tidak diangkat. Aneh, padahal menurut KBY sih fitur tersebut bisa jadi nilai jual yang signifikan, yang dijadikan selling poin malah fitur amenities.. lucu memang Daihatsu ini.

Harga terbaru Daihatsu Sirion generasi terakhir ini masih terjangkau sih, tipe MT Rp. 200.100.000 sedangkan untuk AT-nya Rp. 214.850.000.

KESIMPULAN

Jadi dengan segala kelebihan tersebut mengapa sangat jarang konsumen melirik Daihatsu Sirion? Menurut KBY sih kurangnya sosialiasi terhadap mobil ini, padahal menurut para pemakainya, hanya slow moving parts yang agak susah dibeli itupun sebenarnya banyak tersedia di Malaysia, jadi perkara sulit ditemukan ya gak juga. Sisanya bisa tukar pakai alias subtitusi dengan Xenia, Avanza dan Granmax yang notabene mudah ditemukan dengan harga terjangkau pula.

Tapiiii, sepertinya memang disetting seperti itu oleh Astra, maklumin aja Sirion kan bukan produk Astra original, tapi dari Daihatsu Malaysia (Perodua), dimana statusnya CBU alias kudu beli dari luar, kalau secara bisnis, masa mau bikin laris yang bukan produksi sendiri? Mending angkat terus Ayla dong?

Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

42 KOMENTAR

  1. Secara onderdil agak mahal dibanding ayla(pasti dong) spt suport bemper yg harnganya tembus 300k(klu g salah inget) dibanding ayla/avz yg sekitar 25k

  2. Iyalah sirion jadi anak tiri. Wong bukan buatan lokal astra. Cuma ngisi line up daihatsu di segmen city car aja. Laku sukur, gak laku ya rapopo

  3. menurut saya sih modelnya kurang enak di sisi belakang.
    terlepas dari fitur yang berlimpah, disini (Indonesia) Daihatsu sering diidentikan dengan produk Astra (Toyota) 2nd grade. padahal dulunya Daihatsu itu perusahaan yang berbeda dengan Toyota sebelum akhirnya diakusisi (CMIIW).
    hal ini berdampak pada “gengsi” yang dirasakan menempel pada ownernya, itu aja sih (ujung-ujungnya gengsi)

  4. pertama: produk malaysia…( efek tempo hari negara ini akuisisi dr tempe, reog, batik yg jelas jelas itu kekayaan nusantara) sedikit banyak kena imbasnya.
    kedua: anak tiri
    ketiga: rasio gear, generasi pertama rpm rendah ampun tenaganya gak kluar sama sekali.
    keempat: lawannya citycar power paling imut, efisiensi bahan bakar juga biasa aj

  5. lohh hebat ini blog.. kemarin itu lagi hot cari berita sirion dan liat2 mobkasnya.. eh dilalah.. disini malah muncul beritanya.. haha.. Setelah liat sana sini, tabungan pas cukup, hajar Brio RS aja.. hihi

  6. karna mindset orang indonesia itu mang mobil tuh harus muat banyak …. dgn harga segitu udh dpt 7 sitter kan(seken atau nambah dikit yg baru)

  7. VCS emang fitur favorit mang #eh

    Di gen ke 2 sebernya design nya sporty sih tapi sayang bangku belakang ga ada head rest nya

  8. jadi kesimpulannya

    pertama, faktor CBU
    konsumen di kelas 200 jutaan ke bawah lebih suka mobil yg umum dan gampang maintenance nya, masalahnya konsumen kelas itu banyak yg menganggap mobil CBU itu ribet perawatannya, padahal Sirion banyak sharing komponen dengan mobil Daihatsu lain.

    kedua, merk Daihatsu
    banyak orang yg masih memandang sebelah mata ke merk Daihatsu, karena di tahun 80 an dulu sempat banyak stigma negatif tentang Daihatsu, bahkan sampai ada istilah “mobil 4 tahun” karena setelah 4 tahun bakalan rewel.
    kalau dipasang merk Toyota mungkin sedikit bisa lebih laris (walaupun penjualan Etios Valco kemarin juga nyungsep).

    ketiga, kurang promosi
    harusnya lebih banyak promosi, kalau perlu Daihatsu musti niru Mitsubishi yg banyak endorse Youtuber buat promosiin Xpander.
    ya tapi mungkin karena CBU, kayanya mereka memang ogah-ogahan promosinya.

    keempat, desainnya kurang cocok dengan selera Indonesia.
    minimal coba kalau moncongnya dibikin lebih sporty a la desain Keen Look Toyota mungkin akan lebih banyak yg ngelirik.

    kelima, mungkin fiturnya masih kurang banyak.
    sadly, tapi konsumen Indonesia di kelas 200 jutaan gak terlalu peduli dengan jumlah airbags, VSC, ABS, dan perangkat safety sejenisnya.
    sebagian besar lebih suka mobil yg robust (makanya Avanza laku), dan sisanya lagi lebih suka mobil murah yg punya fitur bejibun walaupun kadang gak kepakai juga di sini (makanya mobcin yg jualan fitur sempat laku banyak kemarin).

    keenam, ada Honda Brio
    memang beda kelas, tapi rentang harganya mirip.
    Honda Brio walaupun banyak dihina netizen karena fitur pas-pasan dan BQ seadanya, tapi laku keras di sini karena desain yg lebih mudah diterima konsumen Indonesia dan faktor logo Honda yg lebih prestisius daripada merk Daihatsu.
    kalau harga Sirion di set di bawah Brio mungkin bisa lebih laku, tapi kayanya gak mungkin, karena selain harga CBU, juga bakalan bertabrakan dengan mobil produksi Astra (Agya/Ayla) kalau harganya dimurahin lagi.

  9. Jangan lupa, nama Sirion juga kurang menjual karena mengingatkan kita pada Nikah Siri yg berkonotasi negatif

  10. Kmren ambil brio karena kurang senang sama dasboard sirion sama hargax jg lebih mahal dari brio.. kalo design eksterior sih 11:12 aza.. ?

  11. yg jelas andai mobkas sekalipun hindari mobil impor kaya gini, ana dulu kerja di asuransi mobil ….. Part ngk jamin dapat dengan cepat n.mudah walau di beres daihatsu meskipun dr malaysia, …. pengalaman ngurusin klaim mobil merek ini ribet di lamanya waktu ke buang, …… mobil baru (murah) tp harga dah 200jute mending cari yg lain, jg mobkasnya jatoh tp susah partnya mirip peliara mtr cbr thai harga jual bekas murah , beli part susah didapat harga ghoib makin lama

  12. Mantaabbb jiwa raga,
    Contoh pembaca yg atraktiffff,
    Mang Kobay bs di copas tuh komenya buat jd tambahan artikel ini, heheee,

  13. Kalau sama2 langka body part-nya mending cari Toyota Passo sekalian ya, lebih kerasa ekslusif. Sempet liat di olx harganya 11-12 sama sirion.

  14. Desainnya kurang mang, yg gen 2 udh sporty ealah dashboard kyk mobil niaga payah ah
    Fitur bgus lengkap, model yg sekarang kurang sporty aja
    Mesin bru udh cakep irit,
    Tpi jujur ini mobil kurang promosi n penempatan harganya awkward, kelas city car kemahalan, kelas hatchback gak masuk
    Lagipula tetlalu belibet ama line upnya sendiri lantaran ayla naik kelas
    Kalau d jual harga mepet brio n ignis mungkin bsa bantu penjualan
    Oh ya spere part tertentu harganya lbh mahal dri line up daihatsu lain, tpi bebetapa part mesin n trans bsa substitue dg avxen

  15. mnrt gw desain plg bagus Gen 2nya. yg terakhir ini kurang suka. hilang karakter sirion yg bohai blenuk2 sintalnya hehehe. malah ky hatchback generik merk apapun. Btw kalo kesimpulannya ga laku krn dianaktiriin sm astra knp ttp dimasukin ya? apa ada mou dari daihatsu nya kudu masukin sekian unit ?

  16. Hampir beli ini mang, gajadi gegara sebel liat ujung2 headlampnya ada runcing2 kaya gigi dracula… dan akhirnya jadi beli si honhon deh.. wkwkwk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini