banner

Kobayogas.com – Hola lads, salam geberrr.. Satu lagi pabrikan otomotif roda empat mengibarkan bendera putih di Indonesia. Setelah dahulu Ford, kemudian Chevrolet dan Datsun, kini malah salah satu pabrikan mobil terkemuka di dunia asal Jepang, Nissan yang menyerah menyusul saudaranya yang lebih dulu, Datsun. Padahal Nissan bukan lah nama ecek ecek lads, produknya laris manis di dunia dan sempat juga mengalami hype di Indonesia dengan Livina series, March serta Juke. Apa penyebab Nissan tutup pabrik di Indonesia?

Salah satu produsen mobil terkenal di dunia asal Jepang, Nissan telah resmi menutup pabriknya di Indonesia. Cukup mengejutkan karena Nissan dulu sempat laris manis dengan produk Grand Livina dan Juke. Merek Nissan sendiri di dunia juga laris manis. Bahkan di jajaran merek-merek asal Jepang, Nissan berasa di urutan ke-2 setelah Toyota – rangking di dunia!

Sebelumnya tahun 2019 lalu, Nissan juga sudah “membunuh” merek turunannya alias sister company-nya, yaitu Datsun di Indonesia. Datsun tidak lagi diproduksi dan bahkan penjualannya di stop. Padahal saat marak berita tersebut, para sales Datsun sempat mencak mencak dan menganggap yang memberitakan kabar tersebut sebagai tukang hoax. Buktinya?

KURANG DINAMIS

Mengapa Nissan bisa sampai tutup pabrik dan menarik diri dari memproduksi unit di Indonesia? Persisnya sih KBY kurang paham, namun opini pribadi karena produk produk yang ada dan dijual di Indonesia kurang up to date, tertinggal jauh dari kompetitor dari sisi desain hingga fitur – setidaknya untuk level menengah ke bawah seperti Gran Livina lawas, March serta Evalia.

Sementara sebenarnya di papan menengah ke atas, Nissan memiliki produk yang kompeten loh, sebut saja Juke – meski desainnya sudah mulai membosankan tapi fiturnya masih gak kalah dengan mobil saat ini, driving mode misalnya. Ada Serena, MPV Medium Luxury yang desainnya cakep, fitur juga banyak, SUV X-Trail. Yang gagal hanya Terra, desain kurang menarik, harga tinggi, lampu rem bohlam.

Dibandingkan seterunya, Nissan jelas tertinggal kedinamisannya terutama di kelas mini car (city car) dan passenger car (MPV). Livina berubah tapi ngikutin XPander, March gitu gitu aja bentuknya. Tidak adanya counter product untuk Brio, Agya, Ayla – yang sejatinya diembankan kepada Datsun Go plus namun gagal karena minim inovasi.

Juga tidak ada lawan untuk Daihatsu Sigra, Toyota Calya , Honda BRV, serta Rush dan Terios. Akibatnya, penjualan lesu justru di kelas yang berdarah darah dimana sebenarnya perputaran duit terbesar terjadi di sini.

NISSAN TETAP BERJUALAN

Tapi jangan khawatir, meski pabriknya ditutup tapi akan tetap berada di Indonesia untuk fokus pada penjualan dan layanan purnajual kepada konsumen. Tapi sebesar apa pengaruhnya terhadap penjualan mengingat mayoritas konsumen Indonesia itu sangat sensitif terhadap hal seperti ini.

Keputusan untuk menghentikan produksi di pabrik Purwakarta, Jawa Barat, yang membuat mobil kompak Datsun, adalah bagian dari rencana untuk “memperbaiki, mengoptimalkan produksi, dan mengatur ulang operasi bisnis,” kata Nissan dalam sebuah pernyataan.

Sooo… Bagaimana menurut lads akan tutupnya pabrik Nissan di Indonesia ini? Entah mungkin nasibnya akan berbeda kalau dipegang grup Astra?

Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

32 KOMENTAR

  1. Gimana mau bertahan, org produk2nya cm itu2 aja, navara hmm ya ya biasa, livina ? Udh ada xpander. Tiru tuh mazda selalu update walau modelnya (grill, bahasa desainnya) mirip2. Suzuki walaupun cm ada van lsuv sm lcgc tp update, yg lain ? g usah ditanya mereka sudah besar.

  2. Sorry mang out topik, gd3 ane pas jalan tiba2 indikator h kedip2,trus bbrp mnit kmudian ilang.g muncul lagi.apakah normal,stlah dicek kipas 2nyala smua,air jg g kurang.dan g ada kbocoran.

  3. Kalo ga salah sih uda lama mang..
    Liat aja uda dari dulu tidak ada lagi Nissan dijalan, sekarang malah uda ganti nama menjadi UD…

  4. “harga tinggi, lampu rem bohlam”

    jadi inget merk motor mang … cuma klo yg ono lampu sein nya yg bohlam ……












    – kabooooooooooooorrrrrr

  5. Pabriknya enggak tutup mutlak sih mang. Cuman operasional n produksi pabriknya dialihkan untuk dioperasikan sama aliansinya yaitu si mitsubishi buat ngerakit xpander n livina juga buat menuhi pasar ekspor.
    Baca di share shareannya indra fathan.

  6. Padahal image sparepart mahal, service mahal, udah sering dibantah sama montir2 bengkel non beres, mahal karna harga sparepartnya aja, sisanya di banding mobil H misalnya, ga bikin pusing ngerawatnya krn rata2 mobil nissan umur partsnya lumayan lama

  7. Maksudnya “UD Nissan” mang, divisi truck dari nissan yg di indo dipegang astra, kan sekarang kata “nissan” nya di hilangkan, cuma “UD” aja

  8. Carlos ghosn yang bikin nissan bisa survive dari kanker stadium 5, carlos ghosn pulalah yang bikin nissan skrg spt sedang berlari kecil menuju liang lahatnya.

    From hero to zero.

  9. entah apa dengan merk satu ini berbeda dengan mitsu, all produk dipengang satu manajemen entah truk atau passangernya.
    truk nya nissan dipegang astra, passanger dipegang NMI sendiri, begitu persaingan passanger keok tidak ada yg subsidi silang…bubar jalan akhirnya.
    beda dengan mitsu saat passangernya jeblok ( kuda dan maven), manajemen masih bisa bernafas ditolong oleh pick up dan divisi truk nya

  10. Nissan kalah bersaing karena tidak ada produk yg disiapkan khusus untuk selera konsumen Indonesia.
    mobil2 yg laku di sini seperti Innova, Avanza, Xpander, Ertiga, Mobilio, dll, bisa laku karena sejak awal memang disesuaikan untuk pasar Indonesia.
    berhubung Nissan tidak menganggap pasar Indonesia penting, makanya produk2 yg dijual di sini cuma comot line up produk mereka yg sudah ada di luar buat dijual di sini.
    Livina dulu bisa lumayan laku karena saingan terdekatnya cuma Avanza, tetapi begitu mulai banyak muncul LMPV lain, penjualan Livina langsung nyungsep.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini