banner

Kobayogas.com – Hola lads, salam geberrrr.. Test Ride Honda Genio 110 skutik, kenapa KBY tambahin skutik? Biar gak keserimpet sama Honda Genio versi mobil wkwkw.. Nah di satu kesempatan setelah sesi rilis sang skutik terbaru Honda tersebut, kami semua yang hadir dipersilakan mendatangi arena test ride untuk mencoba performa sang skutik 110cc mesin esp baru dan sasis ESAF baru tersebut. Seperti apa hasil review test ride-nya? Benarkah lebih powerful dan lincah? Baca dulu lengkapnya dong bambaaang 😀

DESAIN HONDA GENIO 110, Love Or Leave It

Impresi awal, wah ini mah Honda Scoopy versi lebih modern, dalam arti kalau Scoopy itu lebih rounded alias membulat, si Genio 110 ini lebih banyak sudut dan pahatan tajam. Tapi tidak menepikan kalau desainnya ada kemiripan dengan sang saudara, bisa juga disebut mirip Suzuki Kuy eh Suzuki Let’s ya. Yaaa pokoknya ada kemiripan lah, liat aja sendiri juga bakal tau wkwkwk..

Love or leave it, love or hate it.. Selera.. Kalau KBY sih merasa fine fine aja, toh waktu melihat Suzuki Let’s juga suka suka aja, cuma kalau bicara fitur, yaaaa Scoopy lebih menggoda sih – itu waktu belum ada Genio 110 loh pastinya.

Lampu depan mengingatkan kita pada beberapa produk, ada mirip GSX Bandit, ada juga mirip Yamaha Vixion. Lampu LED nya model bertingkat dengan sorot rendah ada di bagian atas. Lampu belakang KBY kurang suka, bohlamnya keliatan banget, andai diberi mika tebal yang menyarukan bohlamnya mungkin bisa terlihat lebih baik.

Apalagi saat melihat speedometernya, ih sebel banget, fakir fitur! Bentuk dan fiturnya mirip dengan Honda Rebel punya, dan ya, KBY ga pernah suka dengan speedometer Rebel. Benar benar terlalu sederhana, cuma odometer, fuel bar sama speedometer, udah. Meski fiturnya sama, tapi KBY lebih suka speedometer punyanya Beat Street.

TEST RIDE HONDA GENIO 110 – PERFORMA DAN AGILITY

Sebenarnya ini merupakan sesi first ride, karena lintasan tes sederhana banget. Trek lurus sekitar 30 meter, kun yang dibuat berkelok serta ada tiga buah artificial polisi tidur alias poldur buatan. Cukup kalau tujuannya untuk mendapatkan first impression dari Genio 110.

Konsentrasi utama ada pada performa mesin dan kelincahan, dua hal yang digadang gadang oleh AHM dari Genio 110 ini. Mesin 110cc teknologi eSP seri terbaru dengan sasis model baru bernama ASEF eh sasis ESAF yaitu Enhance Smart Architecture Frame yang diklaim lebih ringan namun tetap rigid sehingga berpengaruh kepada handling/ kelincahan.

 

Benarkah demikian? Jujur aja, lintasan yang ada tidak terlalu menjawab kebenarannya, karena skutik sekelas merek apapun akan terasa sama handlingnya di trek seperti itu. Satu satunya yang bisa berbeda saat Honda Genio 110 gasnya dibuka sitik dari keadaan diam dan saat digeber di lintasan lurus.. Itu dua ya bukan satu?

Gasnya responsif, buka sitik josss.. saat di lintasan lurus KBY dua kali mencoba, yang pertama begitu belok langsung gas, dan yang kedua dari diam langsung gas pol. Tenaganya memuaskan euy.. tapi karena gada video maka itu hoax. Top speed dari lintasan terbatas itu ada di 58km/jam dan 61km/jam sebelum harus ngerem dan berbelok. Quite impressive!

RIDING POSITION DAN KENYAMANAN

Riding positionnya ga terlalu beda dengan Scoopy maupun Beat, deknya tinggi membuat kenyaman saat duduk memadai. Joknya? Ah ya begitu lah hehe.. Lumayan saat terpental kena polisi tidur buatan. Shock-nya sendiri dibuat moderate, saat menghajar polisi tidur dalam kecepatan sedang, terasa lumayan keras. Tapi kalau pelan pelan ya standar lah kaya beat gitu.

PENGEREMAN

Sudah CBS alias Combi Brake System, dan KBY gak ragu ragu mencobanya. Untuk CBS sendiri KBY merasa lebih pas ngerem belakang dulu kemudian sesaat diikuti oleh rem depan.. Atau sebaliknya juga ga masalah, yang jelas CBS memang membantu mengerem lebih kuat di bagian depan.

Asal jangan terlalu pede mengandalkan rem belakang doang, karena bisa ngesot.. CBS hanya membantu, bukan menjamin rem depan bakal sama kuatnya dengan rem belakang loh. Jadi kontribusi tangan rider mencengkram rem depan juga wajib ada.

SETANG HONDA GENIO MENTOK DENGKUL

Hanya saja sayangnya adalah, bagi rider dengan tinggi lebih dari 170cm, dek Honda Genio skutik yang tinggi membuat masalah ketika harus berbelok patah. Dengan dek tinggi otomatis kakipun tinggi terutama bagian dengkul, saat setang dipatahkan untuk berbelok, setang mentok dengkul pengendara lads, jadi mau gak mau kalau belok kiri kaki kiri harus turun, begitu juga sebaliknya.

setang Honda Genio 110 mentok dengkul

Foto yang KBY ambil adalah dari salah satu tester di lapangan, KBY lupa gak nanya namanya wkwkwk.. cuma KBY menjadi tertarik ketika dia berucap, waduh setangnya mentok dengkul. Terus KBY minta peragain deh, ternyata benar juga.. Hmm memang skutik Komuter ini lebih cocok untuk rider dengan tinggi kebanyakan orang indonesia, 150 – 165cm..

KESIMPULAN

Desain Honda Genio 110 memang pro dan kontra, meski kalau ditengarai sih lebih banyak pro-nya ya.. Kalau itu yang diambil maka siap siap AHM bakal punya mesin ATM baru nih setelah Beat, Scoopy dan Vario series.

Untuk performa, tidaklah dahsyat, karena ingat, ini adalah skutik 110cc, jangan ngarep kaya sport tulen wkwkwk.. Hanya saja tenaganya responsif, mengingatkan KBY akan Honda Beat ya.. performanya tipis tipis sih dan memang masih menang si Genio 110 ini, cukup banget buat komuter dalam kota. Performa turing masih perlu dikaji lebih lanjut.

Positioning harga juga cukup baik, harga Honda Genio 110 disetel berada di rentang antara Beat dengan Scoopy yaitu 17,2 juta dan 17,7 juta. Konsumen yang pesan sekarang baru akan mendapatkan unitnya di bulan Agustus 2019. Nah itulah hasil test ride Honda Genio 110 versi Kobayogas.com.. Semoga bermanfaat.

Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article…

Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com

  • Email me: [email protected]
  • Facebook : @kobayogas
  • Twitter : @kobayogasblog
  • Instagram: Kobayogasblog
  • YouTube channel: Yogas Kobayogas
  • Path: Yogas Kobayogas.com

36 KOMENTAR

  1. Ngga coba sambil ngecas HP gitu mang,soalnya masih banyak yg bertanya tanya suhu bagasi yg lumayan gerah plus panas dari baterai pada saat ngecas

    Bisa ngga mang velg nya pake punya scoopy ring 12 ?

    Ini lampu rem belakang model T10 apa bayonet ?

    Thanks mang kobay

  2. Saking konsen liatin dengkul lupa nanyai nama ? pertama baca judul kirain dengkulnya kang kobay yang mentok stang ?✌?

  3. saya bukan tim mendang mending, tapi setelah lihat harga, saya bersyukur ambil freego varian paling bawah untuk motor spesialis beli rokok dan dan galon hehehe

  4. Desain body lumayan oke juga. Tapi itu yg desain speedometer kayak salah konsep deh. Mending model jarum analog jadi berasa klasiknya. Imho

  5. Kayanya sagitiga depan musti ganti punyaan scoopy r12 juga om, soalnya velg r12 scoopy lebih lebar, depan 2.15, belakang 2.50, kalo yang r14 depan 1.85 belakang 2.15. Kalo belakang kayanya mentok shock breaker deh, ganti punya Scoopy juga.
    CMIIW

  6. “Jujur aja, lintasan yang ada tidak terlalu menjawab kebenarannya, karena skutik sekelas merek apapun akan terasa sama handlingnya di trek seperti itu.”

    ane paling suka baca blog disini ya karena reviewnya netral (sepertinya ya)…hehehe
    klo liat blog sebelah ya almost no minus lah, rada lebay malah.. makanya baca seperlunya aja klo disebelah.

    ditunggu pinjamannya biar bisa direview lebih dalam lagi.

  7. Akhirnya..mang kobay kalah juga. setelah gak ada yang nanyain lagi ( kecuali. 1 orang ) ? pizzz mang hehe.

    Membahas si G ini cukup sederhana sebenarnya , dg harga dan untuk kelas entri…apa yang disandang sudah cukup sesuai, malah ada beberapa spek yang berada agak istimewa dibanding saudara2nya sesama 110 cc.
    Tidak ditempatnya jika kita menandingi misalnya dg skupi yang memiliki lebih banyak kelebihan dari pada si G , harga dibawah skupi towh? G adalah G yang dg kesederhanaannya namun memikat .
    Disain plus spek – fitur .. rumusan tsblah sebagai penentuan harga yang diberikan untuk konsumen .
    Bercanda sikit..G bisa diberikan fitur yang disematkan pada forza 125 atau 150.. ada yang berani beli??? ?
    Bijak menilai..bijak berpendapat…bijak dalam melakukan.

  8. Dipakai maximal dua tahun saja. Langsung jual le fby. Pssti mau kok. Wong dia udah biasa sama yang getar2. Gak bakal protes. Trus kita beli qbix

  9. Artikel pesanan gue sudah kelar, mantap ulasan first ride.nya. Cuma kurang climax aja, kalo sudah full review dapat pinjaman mungkin bakal lebih komprehensif.

    Much thanks for you, sorry baru baca kang ekekek

  10. Yah.. Skutik kecil dgn agility, handling dan speed tetap nex karbu jagonya bahkan berani diadu sama matic 125cc.
    Thanks reviewnya mang tetap pilih skupy!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini