Kobayogas.com – Hola lads, salam geberr.. Para pecinta balapan, akhirnya KBY tergelitik juga untuk beropini tentang performa mantan pembalap MotoGP, Alvaro Bautista yang kini sedang “winning streak” bersama Ducati Panigale V4 di ajang World Superbike (WSBK). Kemenangan beruntun yang luar biasa karena sudah 11x berturut turut Bautista menjuarai balapan motor sport versi produksi massal ini.. Kenapa bisa begitu ya? 

Alvaro Bautista saat ini berusia 34 tahun, sepanjang karirnya Bautista hanya pernah menjadi juara dunia satu kali di kelas 125cc tahun 2006. Sisanya hingga di MotoGP, Bautista hanya mampir di tim tim medioker, mungkin sebenarnya potensi dan skillnya bagus, tapi tertahan di tim semenjana. Gak bisa disalahin mengingat tim besar juga memilih bakat yang lebih terlihat kan?

Di akhir musim MotoGP 2018 lalu, Bautista tak lagi terpilih sebagai pembalap di MotoGP, di tim manapun. Selain faktor usia juga, ditambah tim tempat dia bernaung yaitu Ducati Angel Nieto berubah nama menjadi Petronas Sprinta Yamaha Racing dan telah memilih Franco Morbidelli serta Fabio Quartararo sebagai pebalap.

DARI DUCATI KE DUCATI

Kini Bautista sudah menemukan rumah baru, masih di ajang balap hanya beda kemasan dan beda spesifikasi. Pembalap asal Spanyol tersebut bergabung di balap World Superbike alias WSBK bersama Aruba.it Racing – Ducati.

Artinya, Bautista pindah dari Ducati ke Ducati, hanya saja – afaik cmiiw – Aruba.it merupakan tim pabrikan Ducati di WSBK sedangkan Angel Nieto Ducati hanya tim satelit. Tentu meskipun berbeda spek, tapi setidaknya Bautista punya modal kuat karena telah mengenal karakter Ducati.

LANGSUNG NYETEL DAN BAKAL MENCETAK REKOR

Kita skip aja awalnya ya, intinya hingga seri terakhir di Assen Belanda, Bautista sudah 11x berturut turut menjuarai WSBK! Edaaann.. Prestasi tersebut sudah menyamai rekor Jonathan Rea di atas Kawasaki Ninja ZX-10R di ajang yang sama lads..

Selain faktor motor Ducati Panigale V4R yang memang disebut tak hanya powerful tapi juga punya handling baik, sudah jelas skill Bautista memang super spesial, setidaknya untuk level WSBK. Buktinya Chaz Davies sang rekan satu tim gak gitu gitu amat.

Menurut KBY sih, karena banyak makan asam garam di kelas bergengsi MotoGP dengan beragam motor dan terakhir bersama Ducati, membuat Bautista tidak perlu beradaptasi lama dan seperti menemukan mainan yang mengasyikkan di atas Panigale V4 R. Bahkan performa Alvaro membuat jagoan menahun di WSBK – Jonathan Rea seperti pesakitan.

Dengan performa mengagumkan Bautista dan Ducati, membuat WSBK mengeluarkan peraturan baru dengan menurunkan limiter RPM Panigale V4 R sebanyak 250. Tapi gak ngaruh, karena di seri terakhir pun Bautista kembali jadi juara.. Ayo sekali lagi Alvaro!

Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article…

Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com

  • Email me: [email protected]
  • Facebook : @kobayogas
  • Twitter : @kobayogasblog
  • Instagram: Kobayogasblog
  • YouTube channel: Yogas Kobayogas
  • Path: Yogas Kobayogas.com

13 KOMENTAR

  1. Sudahlah jangan maen sunat rpm lagi. Biarin saja begitu. Supaya pabrikan jepang makin serius buat motor untuk hadapin Ducati.

    Liat aja top Speed Ducati di Assen nyampe 300 km/jam pabrikan jepang dibawah itu semua.

  2. tapi dengan regulasi baru gap antara AB19 dengan pebalap lain sudah berkurang … dari satu kecamatan jadi tinggal satu kelurahan

    entah apakah AB19 yang dapat team order supaya nahan diri saat ngegass waktu sessi free practice dan qualifikasi atau memang ada improvement dari tim dan pebalap lain

    kita tunggu saja ngah ngah ngah haahahah

  3. Jelas lah bisa jinakin, biasa nunggang banteng matador, ini cuma jinakin sapi balap madura?
    Selama karir di motogp motornya v4 semua pula (suzuki gsvr, honda, aprilia, ducati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini