banner

Kobayogas.com – Hola lads, salam geberr.. Pecinta balapan, ajang adu kencang ala Suzuka 8Hrs dengan start ala balapan Le Mans pertama di Indonesia yaitu Yamaha Endurance Festival sudah kelar pada hari Minggu 30 Oktober 2018 kemarin. Tercatat sebanyak 52 tim atau 104 pembalap ikut serta dan terlibat dalam balapan unik ini dimana Yamaha membaginya ke dalam tiga kelas yaitu Open Class 250 cc, Community 250 cc dan Community 150 cc. Bagaimana hasilnya? Berikut adalah hasil balapan Yamaha Endurance Festival untuk setiap kelas

Balapan yang menguji ketahanan stamina pembalap dan kehandalan mesin tersebut terbagi dalam waktu balap selama 1 dan 2 jam. Di kelas Community 150 cc menempuh waktu selama 1 jam dengan melahap putaran Sentul sebanyak 25 lap, kemudian di kelas Community 250 cc sepanjang 1 jam menghabiskan 27 lap sedangkan untuk kelas Open Class 250 cc ternyata jauh lebih banyak dalam menghasilkan putaran balapan, iya lah wong beda waktunya juga 2 jam hehe.. Selama 2 jam kelas ini mampu mencapai 63 lap. Wuihhh

ADU KENCANG SEKALIGUS TAHAN BANTING!

Event ini diselenggarakan Yamaha sebagai bentuk apresiasi Yamaha Indonesia Motor Manufaturing (YIMM) kepada rekan-rekan komunitas dan pembalap profesional. Mereka diajak untuk menikmati sensasi balap ketahanan yang selama ini belum pernah dirasakan di Indonesia. Namanya endurance sudah pasti yang diuji adalah ketahanan dua faktor yang ada di balapan ini, mesin dan pembalapnya. Tak hanya harus cepat, tapi juga tahan banting, percuma mesin kencang tapi mesin meleduk misalnya, atau mesin kuat tapi pembalapnya yang lelah.

Kalau soal cepat gimana? Ternyata tidak kalah dengan balapan lap pendek loh catatan waktu dan juga top speednya. Sebagai informasi balapan ketahanan ini terinpirasi dari balapan ketahanan layaknya Suzuka 8H yang sama2 menggunakan motor massal dan dalam kondisi mesin standar dan yang bisa dikulik hanya sebagian di bagian head cylindernya saja, untuk bagian mesin dari blok kebawah masih dalam kondisi standar. Berikut perbandingannya.

Open Class 250cc

Pada kelas Open Class 250cc waktu balap selama 2 jam menggunakan Yamaha YZF-R25 dengan kondisi mesin yang boleh dirubah dibagian Cylinder Head saja dan sebatas diporting. Tetapi untuk penggunaan ECU dibebaskan begitu juga dengan penggunaan suspensi baik depan dan belakang juga dibebaskan namun untuk kondisi rangka harus tetap standar. Dan untuk pemakaian ban menggunakan ban racing.

Waktu yang ditempuh untuk kelas Open class yang diisi para pembalap profesional ini best timenya 1:44.110 detik diraih oleh duet Rey Ratukore dan M.Faerozi dengan top speed 136 km/jam. Dibandingkan dengan best time di Yamaha Sunday race beda 0,413 detik dengan top speed 136,5 km /jam. Dan ternyata best time tersebut hanya berbeda 1,08 detik dari best time 1;43.446 yang dicetak oleh Sigit PD menggunakan motor CBR250RR ketika Kejurnas Seri 3 bulan Agustus 2018 kemarin.

Community 250cc

Kemudian kelas Community 250cc, balapan hanya berlangsung selama 1 jam saja dengan  regulasi memakai motor YZF-R25 kondisi mesin harus standar tanpa rubahan, memakai ECU standar dengan penambahan Piggy back. Rangka harus dalam kondisi standar kemudian sok depan dibebaskan serta pemakaian ban racing.

Kelas ini mampu mencetak best time 1:52.681 detik yang mampu menggeber top speed 126,1 km/jam yang digeber hingga 27 laps, padahal ketika di balapan Yamaha Sunday Race yang hanya berputar selama 6 lap saja ini memiliki best time 1:53.579 detik dengan top speed justru lebih lambat yaitu 125,1 km/jam.

Community 150cc

Kelas Community 150cc menggunakan motor YZF-R15, untuk regulasi motor kondisi mesin tetap standar, rangka juga tetap standar namun sok depan bisa dirubah, sedangkan ECU tetap standar ban boleh racing. Melahap hingga 25 laps di Yamaha Endurance dengan best time 2:06.135 detik dan top speednya 112,7 km/jam, Yamaha Sunday Race dengan 6 laps mendapatkan best time 2:03.615 deyik, atau lebih cepat 3 detik dari motor Yamaha Endurance sedangkan untuk top speednya tidak begitu berbeda jauh yaitu 115 km/jam.

Jika ada yang lebih lambat dibandingkan kejuaraan lain bisa dimaklumi karena tak hanya harus cepat, mesin motor juga diseting harus kuat dalam melahap puluhan lap demi lap dengan kecepatan konstan. Sementara untuk balapan 6-10 lap mesin diseting untuk bekerja maksimal hanya dalam waktu singkat. Gimana lads? Kayanya sih cape banget ya haha..

Pray for palu

Sumber Aripitstop.com

Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article…

Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com

  • Email me: [email protected]
  • Facebook : @kobayogas
  • Twitter : @kobayogasblog
  • Instagram: Kobayogasblog
  • YouTube channel: Yogas Kobayogas
  • Path: Yogas Kobayogas.com

<

10 KOMENTAR

  1. Mana nih fbye kog sepi amat ! Ntar klo gak dibikinin artikel kojel2 …

    Giliran dibikinin artikel motor pujaannya gak ada yg nongol ?

  2. Itu bnran top speed cmn sgt yg r25 open class??atau itu mksd nya average speed??

    Dan gmn kabar satu2nya pembalap cewe yg crash kmrn?serta asal asap yg tb2 dtg pd saat open class 250, mhn pencerahannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini