banner

Kobayogas.com – Hola lads, salam geberr.. Pecinta motogp, kasus dan insiden antara Marquez vs Rossi sepertinya belum akan usai dalam waktu dekat nih. Bahkan salah satu Legenda Hidup MotoGP (GP series), Giacomo Agostini sampai berkomentar atas insiden yang terjadi di GP Argentina minggu kemarin lalu. Bahkan komentarnya sempat pedas, dalam salah satu kutipannya mengatakan Kalau Rossi Takut (balapan vs Marquez), cari pekerjaan lain, kerja saja di Bank! Bused legend MV Agusta ini sampe berkata seperti itu, benarkah ia tidak membela Marquez melainkan demi kebaikan para pembalap MotoGP saat ini? Cekidot..

Memang usai balapan, Rossi terlihat sangat kesal, tak hanya kehilangan point krusial, posisinya pun ada di belakang MM93 bahkan setelah wonder boy Honda tersebut dikenai penalti 30 detik. Saking kesalnya, kedatangan Marquez ke Pit Yamaha untuk meminta maaf tak dianggap dan ditolak oleh Uccio (you know him no?). Tak tanggung-tanggung, Rossi bahkan menuduh Marquez sengaja menyenggolnya dan menghancurkan MotoGP dengan gaya balapnya yang agresif…

Nah sang legenda hidup MotoGP asal Italia yang memegang 8 kali juara GP500 – Giacomo Agostini, berbicara kepada Radio 24, sang legend menilai, sebenarnya Marquez tidak pantas mendapatkan penalti lebih lanjut atas insiden Termas, dan bahwa Rossi pun pernah bersalah atas tindakan serupa dalam kariernya…  Bahkan Rossi pernah menendang pembalap Jepang saat balapan saat kelas kelas 250cc..  (foto di bawah).

rossi menendang pembalap jepang di kelas 250
rossi menendang pembalap jepang di kelas 250

Sedangkan tentang tindakan Marquez, Agostini berkomentar, “Itu bodoh, aku katakan itu sebagai teman. Dia (MM93) dengan mudah nyalip semua pembalap, dia bisa saja menunggu waktu yang tepat untuk menyalip. Sedang kemarin sepertinya Marc berpikir ada ruang dan ternyata tidak berhasil.  Namun memang dengan ketegangan yang ada, sulit untuk berpikir jernih seperti kamu duduk dibelakang meja. Aku tidak membelanya, tapi situasinya demikian…” ujar Agostini.

Dan Valentino  bilang kini ia takut. Jika ia takut, cari pekerjaan lain, kerja saja di bank. Ia sudah sering melaju 300 km/jam dan kini ia malah bilang takut. Saya tak paham soal ini. Ia agak melebih-lebihkan situasi. Saat ini ia mungkin sedang sangat ‘panas’, tapi saya yakin dan berharap pada akhirnya masalah ini bisa dilupakan,” lanjutnya.

“Itu tidak benar, seperti kata Rossi, bahwa Marquez sengaja menyenggolnya. [Tepat setelah balapan] mereka semua sedikit gugup dan mereka melebih-lebihkannya. Jika kita mendiskualifikasi pembalap setiap waktu, maka kita tidak akan balapan [satu sama lain] lagi. Ini berlaku untuk semua orang. Menurut saya, itu adalah [Andrea] Iannone yang menyenggol [Andrea] Dovizioso dua tahun lalu. Dia kemudian dihukum [penalti tiga grid]. Namun jika cara ini diterapkan, maka tidak ada yang balapan lagi.

“Apa yang terjadi antara Marquez dan Rossi [juga] telah terjadi pada semua pembalap. Itu terjadi pada saya, itu terjadi pada Rossi, dan bahkan itu terjadi pada [Johann] Zarco yang membuat [Dani] Pedrosa kecelakaan di tikungan 13 yang sama.

giacomo-Agostini-marquez-dan rossi

Ditanya tentang upaya permintaan maaf dari Marquez kepada Rossi seusai balapan, Agostini mengatakan, pembalap Honda itu seharusnya menunggu lebih lama (entar entaran kali ya kamsudnya – jangan langsung). “Ini adalah saat-saat sulit, setelah menyelesaikan balapan, ketika adrenalin masih 100%. Mungkin lebih baik menunggu 20 menit lagi, ketika lebih tenang,” ucapnya.

“Tetapi jika dia tidak mendatangi [garasi Rossi], semua orang pasti akan mengkritiknya.” Agostini juga berpendapat bahwa tak benar kalau Marquez ingin dengan sengaja menjatuhkan para rivalnya di trek hanya demi ingin menyalip di depan.

Itu adalah komentar sang maestro balapan, bukan dari fans boy yang (mungkin) balapan aja gak becus wkkwk.. Agostini adalah pemegang rekor juara dunia GP 500cc terbanyak 8 kali, yaitu pada tahun 1966, 1967, 1968, 1969, 1970, 1971, 1972 dengan motor Italia, MV Agusta dan terakhir tahun 1975 dengan mengendarai motor Yamaha. Total ia memenangi 122 seri Grandprix dan 15 gelar juara dunia di semua kelas dan 7 kejuaraan lain. The real Italiano Stallion?

Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article…

Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com

  • Email me: [email protected]
  • Facebook : @kobayogas
  • Twitter : @kobayogasblog
  • Instagram: Kobayogasblog
  • YouTube channel: Yogas Kobayogas
  • Path: Yogas Kobayogas.com

<

34 KOMENTAR

    • wkwkwkwkkwk. cowo yang merangkap jadi menejer yamaha juga kayanya (doi yang ngatur boleh apa engga minta maaf soalnya)

  1. Semoga semua bisa lebih dewasa
    Bukan cuma umurnya saja yg bertambah
    Melainkan kedewasaan dalam menyikapi banyak hal

  2. Usul mang kobay
    Alangkah baiknya bikin artikel yg lsin

    Jujur saya sebagai pengunjung warung ini sangat berharap tiap buka warung ini akan ada artikel selain ini

    Dan mungkin banyak d luar sana (pembaca setis warung mang kobay) pun berharap demikian

    Hatur nuhun mang

  3. Ngelawan pake motor mungkin udah berasa hopeless..eh ada kesempatan ngelawan dgn perang psikis..dengan harapan marc keganggu ritme / fokus balapnya..tp marc kyknya gak bakalan selemah itu..org gila dia mah..?
    Padahal sekelas rossi mah cuma kesenggol gitu harusnya biasa aja namanya juga balapan..

  4. Kalo nggak salah tahun 1992 di F1 juga ada perseteruan antara si rookie Schumi vs Sena (baca di Gpone) kalo g salah baca dia langsung ditabrak Schumi di tikungan,entah siapa yg nemuin di pit duluan karna kurang jelas tapi si Sena sampe nunjuk sambil nyeramahin gaya balapnya si rookie juga (harusnya sebagai senior sikapnya kayak gitu,walaupun emang marah nggak usah umbar statement bahwa si m dgn sengaja mau mencelakai seseorang),abis itu next race ya berjalan kayak biasa lagi kayak nggak pernah terjadi apa-apa,moga aja di Texas kayak gitu juga

    • Jangan samain antara Senna sama vr46, klo Senna balapan di sirkuit klo vr46 balapannya dimulut aja, terlalu banyak ngeluhnya sampe bosen denger statement itu2 doang

    • rossi sudah merasa lebih besar dari MOTOGP itu sendiri, ini bahaya sih buat motogp klau tergantung terus dengan rossi…mau sampai kapan? kasian pembalap lain gak di gubris, udah ada yg pensiun dini (stoner) tp kok ya gak di gubris jg, yg terbaru jg carl nyindir kan tp tetap gak digubris

  5. Max Verstappen berkata : pembalap senior selalu mudah menyalahkan para pembalap muda, tanpa mereka sadar bahwa dalam ajang balapan itu setiap ada kesempatan yang didapat ada yang langsung dimaksimalkan dan ada yang tidak.

  6. Mm93 kalo besok dihukum start mundur 10 grid pun gw rasa ga akan pengaruh. Malah bakal kaya kemaren kan? Dari 1st ke 19th dg mudah nya naik lagi.
    Ini misalnya kemaren yg di senggol bukan mbah, pasti ribut nya kecil. Lha kok sial nya yg di senggol+jatuh kok pas si mbah. Ribut besar deh.

    • betul…contoh pedrosa, sampae patah tangan tetep kalem, tapi ya pedrosa bedalah ya sama “mbah”, orangnya lebih santun dan legowo memaafkan

    • Bedalah Jono.. Eh Joni, klo kasus simonceli itu manuver bahaya kaya lo lagi speed tinggi trs di gunting,

  7. Markes sruntulan
    Rossi over baper
    tahun lalu pedrosa bilang dia terlalu agresif malah dijawab juga “kalau mau aman ga usah balapan”
    kayaknya sekarang kemakan omongan nya. hihihi

  8. S Rossi lupa waktu mudanya dulu gimana, kehalang maka kaki bertindak.. itu yang merusak olahraga MotoGP ?

  9. Mungkin maksudnya mbah giacomo “pembalap Honda itu seharusnya menunggu lebih lama” adalah entar2an aja kalo pas lebaran gitu mang ?

  10. doeloe pas Dani selalu mengkritik gaya balap Marco (RIP) yg agresif, ada pembalap Italy yg selalu membela Marco dng penekanan ‘ini balapan’.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini