banner

Kobayogas.Com – Hola lads, salam geber.. Mungkin tidak banyak yang tahu kalau Piaggio selain membuat Vespa series juga menelurkan skutik versi Piaggio sendiri.. Bisa dibilang skutik Piaggio lah hasil manifestasi ego dan idealisme mereka.. Dan ini adalah tentang Piaggio Medley i-Get 155 ABS…

Piaggio Medley ABS i-get Indonesia

Oke let’s be fair, ini merupakan motor atau tepatnya skutik asli merek Italia, minoritas jika dibandingkan dengan skutik asal Jepun, jadi KBY tidak berharap akan menghasilkan pembaca yang fantastis hahaha.. Tapi akuilah, pasti penasaran dan kepingin tahu lebih lanjut kan bagaimana dengan review harian Piaggio Medley i-Get ABS ini? Maklum bukan skutik mainstream wkwkw..

Piaggio Medley 155 ABS ini merupakan skutik pinjaman dari PT Piaggio Indonesia, hasil kepercayaan mereka terhadap Kobayogas.com.. Simbiosis mutualisme lah lads.. KBY penasaran ingin merasakan test ride komprehensif harian, mereka pun butuh feedback dari blogger dan juga pembaca.. So sudah siap menambah wawasan diluar skutik mainstream? Let’s get it on!

DESAIN PIAGGIO MEDLEY i-GET

Piaggio Medley i-Get 155 punya desain yang – kata KBY sih – Italiano banget.. bisa juga dibilang Eropa banget deh sosoknya.. mbulet mbulet, demplon dan denok di beberapa bagian.. rounder dan curving dengan lekukan yang seksi ala model Italiano.. unlike skutik asal Jepang yang memang punya ciri khas sharp dan edging.. alias sporty.. Desain khas Italiano cenderung kalem, mungkin tidak langsung membuat mata melirik kaki kesandung, tapi on the second thought.. It’s bellisima alias beautiful hehehe.. Tidak sedikit yang melirik dan memperhatikannya ketika berhenti di lampu merah loh..

Piaggio Medley ABS i-get Indonesia

Deknya gak rata, lebih mirip seperti milik Yamaha Aerox 155, back bone tapi rendah dengan tutup tangki di atasnya..ya, dia punya tangki di tengah seperti Aerox, NMax dan PCX lads.. Bentuknya memang mirip Honda SH series, mungkin Honda yang terinpirasi dari si Medley ini, tapi intinya sih Piaggio Medley Indonesia ini di mata KBY memiliki desain yang sedap dan cantik untuk dipandang serta relatif everlasting..

Piaggio Medley ABS i-get Indonesia

FITUR PIAGGIO MEDLEY 155

Apa modal kuat dari sebuah Piaggio Medley ABS? Kalau melihat namanya pasti langsung tertuju pada nama ABS alias Anti-Lock Brake System dua kanal, betul lads, Medley sudah dilengkapi rem anti ngesot ini.. Dan percaya atau tidak ke depannya ABS akan menjadi fitur yang umum di skutik setelah diperkenalkan secara sukses oleh Yamaha NMax.. Apa lagi fitur lainnya?

Piaggio Medley ABS i-get Indonesia
depan belakang sudah ABS

Fitur Piaggio Medley i-Get 155 ABS:

  • Rem ABS 2 channel
  • Pengisian tangki di depan
  • Bagasi luas muat dua helm full face dan open face
  • Tangki bensin hingga 7 liter
  • mesin efisien dan powerful i-Get dengan CVT
  • Start & Stop System
  • Dual Shock dengan 5 penyetelan
  • Rem cakram depan belakang
  • Speedometer yang cantik
  • USB connector
  • Tombol Mode, Pembuka Jok dan passing beam standar

Nah banyak kan fiturnya? Mari beralih ke sektor lainnya lads..

Piaggio Medley ABS i-get Indonesia
sudah ada USB charger

speedometer Piaggio Medley ABS i-get Indonesia

PERFORMA DAN KENYAMANAN

Total sejauh 121,6 km telah KBY arungi bersama Piaggio Medley ABS ini.. Berbekal mesin berkapasitas 155,1cc i-Get yang menghasilkan power sebesar 11kw@7750 dan torsi sebesar 14,4Nm@6400, sanggup menghela Piaggio Medley dari berhenti dengan cepat.. Jika disentak di awal, torsinya langsung terasa menghentak, disini butuh sedikit adaptasi dalam memutar gas agar tidak konyol hehe..

Yang unik, meski dikatakan kencang namun mesinnya tidak terasa powerful, ada kemiripan dengan Vespa Primavera/ Sprint.. Kalau PCX kan kita gas tuh terasa mesinnya sedang mengeluarkan tenaga, apalagi NMax.. Tapi Piaggio Medley ini gak lads, mesinnya terasa ringan dan tahu tahu speedometer sudah naik cukup cepat..  Kalem tapi galak, bingung kan? Sama hehe.. Memang bicara skutik tentu kurang pas jika membahas performa, tapi percayalah, Piaggio Medley punya performa yang jauh dari kata mengecewakan lads..

top speed Piaggio Medley ABS i-get Indonesia

Bagaimana dengan getaran mesin? Minim, nyaris seperti Honda PCX, mungkin karena engine mounting yang besar dapat meredam getaran dari mesin ke bodi motor. Begitu juga gregel yang biasa terjadi pada Vespa 4 tak series, sangat minim.. terasa mulus mulus saja lads..

Piaggio Medley kobayogas
engine mountingnya gede

Bicara suspensi Piaggio Medley, wah ini dia yang bikin KBY geleng geleng kepala, super nyaman! Empuk tapi tetap stabil..! Settingan dan kualitas suspensi gandanya yang dapat disetel sangat membuai padahal KBY gak rubah apa apa, pokoknya default alias given deh apa adanya.. Jujur saja lads, kenyamanan PCX lewat! Apalagi NMax hehe… Di jalan bergelombang tidak ada hempasan pada shock, dep dep.. nikmat! Polisi tidur, jalan jelek, jalan beton apalagi jalanan aspal mulus makin tambah nikmat saja lads.. Berboncengan? Wah apalagi, makin nikmat suspensinya lads..

Soal kenyamanan akan penggunaan rem ABS juga mantap.. Cara kerjanya mirip dengan moge ber ABS, kalau panic atau hard braking baru terasa tuasnya bergetar.. Kalau ngerem normal saja ya gak kerasa apa apa.. Beginilah ABS seharusnya bekerja.. nyaman ke jari..

ERGONOMI

Posisi duduk Piaggio Medley tinggi dengan posisi setang agak rendah akibat busa yang tebal, somehow KBY lebih suka posisi ini, bisa dikatakan mirip Vario series.. Gak mudah pegal dibanding setang tinggi tapi posisi duduk rendah seperti NMax.. Kalau PCX cenderung lebih pas. Ini terbukti ketika pindah dari Medley ke NMax, lebih terasa nyaman si Medley lads..

Sayangnya untuk tinggi badan orang asia pada umumnya, jok Piaggio Medley setinggi 790mm menyerupai motor sport! ditambah jok yang tebal dan lebar membuat kaki KBY yang punya tinggi 164cm menjadi jinjit nyaris balet! Untungnya bobot Piaggio Medley ABS ini ringan, jadi gak menyulitkan dalam bermanuver hingga putar balik lads..

ergonomi Piaggio Medley ABS i-get Indonesia

HANDLING

Di awal, sempat kepikiran kalau handlingnya bakal berkarakter khas motor eropa yang kaku dan susah belok, tepatnya bakal mirip mirip Vespa series.. Tapi meskipun saudaraan, ini adalah skutik Piaggio yang punya karakter jauh dari Vespa lads.. Bisa dibilang handlingnya semudah dan selincah skutik Jepang loh..Meskipun dia panjang dan tinggi tapi selap selip cukup mudah akibat setang yang cenderung pendek, tapi jangan disamain dengan skutik kecil ya hehe.. Dari sisi ini Piaggio Medley berada di atas NMax dan PCX..

Sempat terbersit juga kalau shock empuk dan nyaman gini pasti diajak nikung bakal limbung.. wah ternyata setelah dicoba, gak juga! Stabil stabil aja tuh.. Pada kecepatan tinggi juga stabil, mungkin berkat perbedaan dari ukuran ban depan dari Maxxis 16″ sementara di belakang 14″…padahal dia sosoknya lebih tinggi dari NMax dan PCX.. Performa ban juga layak dapat jempol, kebetulan sudah kepake saat kondisi hujan deras..

KONSUMSI BBM PIAGGIO MEDLEY 

Bicara review kendaraan, kurang afdol kalau gak bahas konsumsi BBM. Dengan kapasitas mesin 155cc bagaimana konsumsi bensin Piaggio Medley ABS i-Get ini? Nah KBY sudah melakukan tes dengan metode full to full.. sejak diisi full dan odometer direset, Piaggio Medley ini sudah berjalan sejauh 100,9km which is kondisi ideal untuk dilakukan perhitungan manual..

Pengisian bensin jenis pertamax turbo diisi sebanyak 3,17 liter, jadi kalau dihitung secara manual, jarak tempuh dibagi liter = 100.9/3.17 = 31.83. 1 liter bisa mengajak pergi Piaggio Medley sejauh 31.83 kilometer lads.. Yaaa bejaban lah dengan NMax, masih masuk kategori hemat. Hal ini juga terbantu dengan adanya teknologi Start Stop yang mematikan mesin ketika motor diam selama ±4 detik.. Nyalainnya lagi tinggal putar gas saja..

KEKURANGAN PIAGGIO MEDLEY

  • Seat Height 790mm, tinggi buat orang Asia kebanyakan
  • Layar LCD kurang tajam saat malam ditambah hujan
  • Tidak ada perhitungan konsumsi BBM (MID)
  • Suspensi depan agak firm
  • Posisi tutup tangki terlalu rendah
  • Lampu depan belum LED
  • Harga relatif tinggi

THE VERDICT

Bicara produk, Piaggio Medley ABS i-get Indonesia ini layak diberikan jempol meski gak sampai dua jempol ya hehe.. Kualitas material dan built quality mumpuni meski tidak sampai S-Class, suspensi sangat nyaman, jok empuk dan lebar, performa mesin mantap, konsumsi bbm bisa dikatakan hemat, fitur pun memadai dengan tambahan rem dual disc brake ABS. Hanya saja jika untuk bersaing, Piaggio Indonesia seharusnya bisa memberikan harga yang lebih kompetitif mengingat brand Piaggio sendiri belum sekuat saudaranya satu atap, Vespa.

Dijual seharga Rp. 44.200.000 dan Rp. 44.900.000 (Piaggio Medley S) dengan status CBU jelas agak sulit bagi tipikal konsumen Indonesia untuk melirik si Medley ini.. Hanya saja jika lads punya karakter anti mainstream, sudah suka dan duit ada kemudian bertanya apakah skutik eropa ini layak nangkring di garasi, KBY akan menjawab ya..

Piaggio Medley ABS i-get Indonesia

Terima kasih sudah bantu sharing.. Baca juga yang menarik lainya dan kunjungi blog mang saka www.sakahayangna.com :

Kontak kobayogas.com :

  • Email me: [email protected]
  • Facebook : @kobayogas
  • Twitter : @kobayogasblog
  • Instagram: Kobayogas
  • Path: Yogas Kobayogas.com

<

36 KOMENTAR

  1. keren tapi sayang harganya mahal.
    seandainya Honda SH series dirakit lokal dan dijual di kisaran harga Honda Vario, mungkin bisa menarik minat konsumen yg selama ini cuma bisa ngidam skutik desain Eropa.

  2. Matic non mainstream emang selalu bikin dilirik waktu di lampu merah … soal harga mahal … jangankan merk eropa, lhahh harga skutik Kymco dan SYM ajah udeh lebih mahal dari skutik jepang … emang buat user yang ngejar riding nyaman mah ada harga ada rupa

    #sambillirikpcx hehehe…

  3. coba ya mesinnya primavera / sprint iget pake mesin ini, bakalan lebih bagus kalo vespa ada start stopnya biar lebih hemat bensin. oiya getarannya gimana om dibandingin sama primavera / sprint iget? apa lebih halus?

  4. Istri saya tertarik banget setelah liat foto dan review Piggio Medley ini. Soalnya lagi survey motor yg cocok buat pengganti Vario 125 nya.

    Sayangnya joknya ketinggian, lha pake Vario yg sekarang aja udah jinjit dan udah rada kesusahan kalo mesti muter atau mundurin motor.
    Kalo pake ini dia bayangin bakal lebih susah manuver kecepatan rendah. Jadinya minatnya meredup.

  5. Baju jaket sepatu celana ga ganti om??
    Apa juga nostalagia gara2 f1zR caltek
    Dr numpak f1zR caltek sampe piagio
    Ga ganti kostum..
    Hahahhahah

  6. Misal itu di ganti logo Suzuki

    pasti bakal banyak yg buly
    dan tentunya ga laku

    Yamaha aja yg desainya mirip2 ga laku

    hahaha

  7. kang kobay, medley ini punya fitur parking brake lock atau sejenisnya gak ?

    andaikan ban depannya sama2 ring 14″ kyk yg belakang, mungkin sambutan pasar bs agak lbh baik krn gampang cari ban penggantinya ketimbang ring 16″

  8. Kalau dari gue yang dah nyobain seeh. Neeh motor kayak Clark kent. Cowok tinggi cupu tapi punya pesona.

    plusnya
    – buat touring ergonominya enak bener.
    – ngebut di Jakarta udah lebih dari cukup.
    – Ngelewatin polisi tidur sama jalan berlubang Oke dah.
    – Naruh helm full face sama half face muat.

    minusnya seeh,
    – body bagian bawahnya agak gampang kegores.
    – motornya tinggi dan bikin jinjit. tapi jinjitnya masih cukup nyaman.
    – suaranya kagak gahar kayak liberty punya gue 😀

    Andaikata dirakit di Indonesia, harganya murah kali ya? hehhee…

  9. Kebayang sih bro Kobay, terutama soal mesinnya. Saya barusan td pagi iseng2 nyamperin dealer baru SYM di komplek perumahan Green Lake City, kresek, Jakarta barat. Lihat2 unit yg dipajangin, ada Attila 125, Joyride 200, new GTS 250 evo, dan 2 unit lg yg cc-nya bongsor, 400cc dan 600cc. Pas mau pulang, saya ditawarin test ride Attila 125. Jujur aja, krn kaga pernah ngerasain skutik2 premium ala Eropa, saya sempet kaget ama ke-smooth-an mesin SYM 125cc tersebut. Memang bener kata bro Kobay, gak berasa kalo motornya tau2 udah kenceng krn saking halusnya tuh tarikan dan suara mesinnya, kaga ada tuh getaran2 seperti umumnya skutik Jepun. Jadi sekarang saya percaya ama kata bro Kobay, bahwa skutik ala Eropa kyk Piaggio ini atau SYM, emang layak utk dimiliki bila yg dicari itu eksklusifitas dan kenyamanan. Skutik Jepun mah jauh lah, harga emang kaga boong.

  10. Akhirnya keluar juga reviewnya.
    Sudah 5 bulan pake Medley, udah ~ 2500 km. Gantian dengan Roda 4, pake ke kerja (40 km pp) dari rumah ke office. Awalnya tertarik sama enMeks, langsung surut begitu di bbrp dealer yg disambangi di Bandung baru mau ngasih kalo kredit. Motor 28 Juta akhirnya jadi 36-39 Juta (tergantung skema). Terlebih enMeks masih ada PRnya, dari review2 supaya nyaman perlu 2-3 J untuk ganti suspensi. Dengan total keluar segitu mending ambil PCX, sayangnya unitnya juga indent.
    Kebetulan Medleys datang… harganya memang ngga ‘ramah’ , tapi hitung2.. akhirnya 11-12 dengan enMeks bila harus kredit, ganti suspensi, pasang carrrie box/top box, tempel asesoris sana sini (ini kelihatan dr banyaknya enMaks di modif, selera owner). Dengan medley udah ngga mikir lagi.. helm 2 masuk, pernah belanja.. 2/3 isi troly juga masuk ke bagasinya. Tinggal menikmati…
    Saat pake nyaman, sayangnya ngga punya pembanding. Maklum semenjak lulus kuliah dah ngga pake motor lagi. Jadi ngga bisa klaim bahwa Medley ini eunakkk banget buat riding. Kebutuhan akan motor juga baru nongol belakangan, setelah anak dan istri ngga perlu di anter jemput lagi. Satu satunya pembanding ya Vespa Sprintnya si Sulung.. yang sekali-kali dipinjem, klo ngga di pake kuliah sama dia. Review kang Yogas ttng perbandingannya vs PCX dan enMeks jadinya sangat ditunggu.
    Anyway, beberapa tambahan.
    – Sudah EURO 4.
    – Medley sudah ada immobilizernya (Semua Vespa fitur ini standar).
    – MID ada. Informasi yang tersedia : Odometer, TRIP-A, TRIP-B, Voltmeter Accu, Suhu (Iya.. termometer buat ngukur suhu lingkungan/bukan mesin), Jam. Sayangnya untuk efisiensi BBM tidak tersedia. NAMUN. bila install Piaggio Modul Multimedia Platform, tambahan informasi penting (spt konsumsi BBM) bakal bisa muncul dengan pairing pake HP (Android atau iPhone). Sayangnya modul ini belum masuk ke Indonesia
    – Ada tilt sensor, mesin akan mati bila motor jatuh terbaring.
    Menurut saya Medley minim getaran karena mesin Medley memang didisain minim getaran. Banyak bagian mesin yang berputar dipasang bearing shingga mengurangi friksi. Sumber : https://www.cdscooters.com/piaggio-2016-updates-to-the-liberty-and-the-new-piaggio-medley/
    Mesin medley juga saat dinyalakan halus. Ini karena pada Medley dipasang “direct mount brushless” motor ke dalam cranckshaft nya.
    selama 5 bulan ini.. konsumsi BBM berkisar antar 34-37 km/L diukur dari full to full.
    Kelemahan yang ada.. Lampu utama HALOGEN bukan LED, jadi saat masuk mode star-stop nya.. listrik aki rada cepat turun.. (maklum 55 wattt Halogan vs 7 watt led). Sehingga kalau brenti di stopan, lampu utama di matikan..
    Setelah 2300 km.. kanvas rem belakang habis. Mungkin selama ini gaya ngeremnya ditekan abis. krn ABS tea.. lagi nyoba ngerem lebih lembut.. moga2 umur kanvas lebih panjang..

    2 catatan itu yang saya rasa kurang..
    BTW Interval service juga jauuuh.. per 10ribu km…

    Sekarang nunggu review Berverly dari kang Yogas. Pernah nyobain saat service 1000 km medley… kebetulan ada unit testnya di Aria Jipang.. Asik juga pakenya…

  11. Update tentang kanvas Rem Belakang.
    Penyebab kanvas rem belakang cepat habis ternyata akibat dari bentuk spatbor belakang yang diberi pinggul, Akibat bentuk ini maka debu yang menempel pada spatbor jatuh persis pada cakrem rem belakang yang ujung nya berakibat pada cepat tipisnya cakram tsb.

    Piaggio sebetulnya sudah me-recall medley generasi awal, untuk penggantiian spatbor tersebut. Ini diketahui setelah pada km 5000 an kanvas kembali aus, dan saya mengajukan komplain resmi ke piaggio indonesia dan piaggio itali. Respon mereka cepat krn tidak lama kemudian ada follow up untuk issue ini.

    Setelah di 5000 di ganti kanvas, cakram dan spatbor baru. (semua gratis). umur kanvas hingga sekarang di km 17000 an, masih bagus. (BTW.. sekaran R2 jadi mode transportasi utama saya di bandung R4 lebih sering nangkring di garasinya)
    Bandung sudah mulai ngga realistis pakai R4 di jam pergi dan pulang dari kantor…

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini