banner

Kobayogas.Com – Hola lads, salam geber.. Di negeri tetangga, Malaysia, mungkin banyak dari kita yang sudah tahu bahwa ada beberapa model mobil yang di Indonesia tidak hadir.. Contohnya adalah Perodua Alza yang ditumpaki KBY ini.. Bagaimana reviewnya?

Perodua Alza

Sebagai informasi, mobil nasional Malaysia yang punya nama Perodua merupakan kepanjangan dari Perusahaan Otomotif Nomor Dua, mengapa nomor dua? Karena dulu yang pertama kali menjadi status mobil nasional adalah Proton yang punya kepanjangan Perusahaan Otomotif Nasional.. Ya mirip mirip dengan Timor (Teknologi Industri Motor Rakyat) calon mobnas yang gagal hehe. Perodua yang akan dibahas adalah Perodua Alza.

Tidak seperti Proton yang belakangan ini benar benar sudah menggunakan mesin, desain dan parts asli buatan Malaysia (kata sahabat orang lokal sana ya), Perodua tetap menggandeng Daihatsu sebagai rekanan, artinya mesin dan desain tetap buatan Daihatsu hanya di re-badge saja menjadi Perodua. Nah Perodua Alza ini KBY tumpaki saat kembali pulang dari Hotel menuju Airport.. Impresinya gimana nih sebagai penumpang Alza?

DESAIN PERODUA ALZA

Jujur saja, desain eksterior Perodua Alza yang punya nama lain Daihatsu Boon Luminas dan Toyota Passo Sette ini mampu membuat kita tertarik, ada beberapa penyebab, yang pertama karena bentuk Perodua Alza memang cantik, yang kedua karena kita belum pernah melihat mobil tersebut secara langsung hehe.. Dan setelah melihatnya, dia lebih sedap dipandang mata dibanding saudaranya di sini seperti Daihatsu Xenia ataupun Toyota Avanza..

Perodua Alza

Bentuknya gak banyak neko neko, sleek tanpa banyak pahatan gak perlu di garis bodinya. Begitu juga dengan bagian buritan dari Perodua Alza, neat and clean gak kaya Xeniavanza yang punya garis kotak ra umum ra jelas hehe.. Kalau dilihat sekilas, dia mirip Proton Exora dan Toyota Wish versi lawas.. Atau kalau ada yang bilang si Alza ini mirip Daihatsu Sirion (di sana bernama MyVi) dipanjangin ya gak salah juga karena punya basis platform yang sama.

Perodua Alza belakang

Lampu depan Perodua Alza sudah model proyektor tapi masih bulb alias bohlam biasa, sementara di belakang lampu rem berbentuk vertical sangat manis dilihat dan pas dengan desain bagian buritannya. Oia Alza ini merupakan sebuah MPV compact 7 seater alias 7 tempat duduk. Artinya dia sekelas dengan Avanza, Xenia, Mobilio, Ertiga, Livina dan bisa juga ke yang lebih bawah seperti Calya dan Sigra..

INTERIOR PERODUA ALZA

Duduk di dalam Perodua Alza, di kursi baris kedua dan persis di tengah, KBY berkonsentrasi dulu melihat sekeliling interior Alza.. Dari dashboard depan, hingga ke belakang yang joknya dilipat karena menjadi bagasi buat barang barang kami.. First impression, kabinnya solid, perakitannya baik tapi material plastiknya masih lebih baik Avanza dan Xenia yang terbaru..

interior Perodua Alza

Joknya sendiri tak dapat dikatakan tebal, tapi gak juga tipis, sedang sedang saja.. Seperti pada MPV lain di kelasnya, jok tengah bisa dimaju mundurkan dan direbahkan. Speedometer Perodua Alza ada di tengah, jadi ingat Yaris lawas dan Etios. Karena penempatan posisi speedometer yang gak umum ini mungkin Daihatsu atau Toyota jadi enggan memasukkan ke Indonesia, daripada gak laku? Padahal fine fine aja sih..

Area kontrol Perodua Alza terpusat di tengah dashboard, dari mulai speedometer, kemudian Head Unit, hingga tuas pendingin udara. Hanya saja karena penampangnya cukup besar sementara jumlah tombol minim sehingga terlihat sepi dan cheapy alias murahan. Tuas transmisi tidak ada di sini, posisinya normal, ada di bawah seperti MPV 7 seater lannya.

dashboard perodua alza

Bicara fitur keamanan, sesuai spesifikasi dari website Perodua, Perodua Alza sudah dilengkapi dengan dual Airbags, rem ABS, EBD dan BA. Sementara sisanya adalah fitur pendukung kenyamanan standar, seperti power window, central door lock, HU blue tooth, power steering dan sebagainya.

PERFORMA PERODUA ALZA

Nah bicara performa, Perodua Alza punya spesifikasi mesin yang mirip dengan Toyota Avanza 1500cc dan Daihatsu Terios/ Toyota Rush, yaitu 3SZ-VE dengan DVVT, tenaganya sebesar 104Ps pada 6000 rpm dengan torsi 136Nm pada 4400.. Tidak terlalu dahsyat apalagi melihat torsinya yang gak sampai 140Nm. Tapi soal lari alias lumpat, Perodua Alza mampu berlari kencang loh, 140 km/jam diraih tanpa kesulitan dan harus diakui minim limbung..

lari 140 mudah diraih euy
lari 140 mudah diraih euy

Mungkin karena kualitas bahan bakar yang baik ditambah dengan kondisi jalan tol yang jauh lebih mulus dari Indonesia ditambah kualitas kaki kaki yang gak downgrade membuat Perodua Alza secara kenyamanan layak diacungi jempol.. Kalau dimasukkin sini sih kayaknya bakal bentrok sama Avanza dan Xenia, makanya gak hadir, padahal secara desain bakal disukai di Indonesia..

Spesifikasi Perodua Alza

Engine
Engine type 3SZ-VE
Valve mechanism DOHC, 16V(4 valves per cylinder) with DVVT
Total displacement cc 1495
Bore x stroke mm 72.0 X 91.8
Compression ratio 10
Max. output (DIN) kW[PS]/rpm 76[104] / 6000
Max. torque (DIN) Nm[kg.m]/rpm 136[13.9] / 4400
Fuel system Electronic fuel injection (EFI)
Fuel tank capacity Litres 42

Baca juga artikel lainnya, terima kasih sudah bantu sharing 🙂

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing this article…

Kunjungi juga blog di bawah ini ya.. www.sakahayangna.com

  • Email me: [email protected]
  • Facebook : @kobayogas
  • Twitter : @kobayogasblog
  • Instagram: Kobayogas
  • YouTube channel: Yogas Kobayogas
  • Path: Yogas Kobayogas.com

<

13 KOMENTAR

  1. desain keseluruhan manis, samping sekilas kek Ertiga, belakang oke banget, depan campuran Sirion-Brio
    mesin 1500cc, tenaga oke, apalagi penggerak depan-irit, ground clearance tidak setinggi Xenia (kurang laku di pelosok)
    masuk ke Indonesia mau dihargai berapa? di atas Av-Xen atau beririsan? kan sudah ada Sienta?

  2. lebih pendek ya mang kyknya timbang avania. mungkin itu yg ngeredam limbungnya enaknya infrastruktur yg udah bagus.

    nahh bikin artikel soal infrastruktur di malay jg dong kang,,hehe

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini