banner

Kobayogas.Com – Hola lads, salam geber.. Salah satu keseronokan pusing pusing kat negeri jiran tu adalah antara lain daripada cuba satu kete (kereta) yang takde di Indonesia punya. Ssangyong Stavic dia punya nama.. Ha, cam mana review sebagai pesenjer? Sila geber ay punya artikel lads..

Ssangyong Stavic

Tentu sahaje negeri jiran yang ay maksud takde lain takde bukan adalah Malaysia la, negeri melayu yang punya bahase macam Indonesia.. Ngomong ngomong cape juga ngetik bahasa kek gini ya wkwkwkkw.. Yasudah lads, kita lanjut. Jadi ketika tiba di balai ketibaan kat epot KLIA tu, kami bertiga pilih naik teksi tambang berbayar. Adapun teksi tersebut terlihat asing bagi KBY, jelas, wong gada di Indonesia keta tersebut. Ialah punya nama Ssangyong Stavic!

Ssangyong Stavic

Ssangyong masa silam lepas tu pernah juga main niaga di Indonesia, dia punya prodak bernama Ssangyong Musso, lepas tu, Musso tak boleh sakses dari sisi penjualan kat Indonesia, dia ganti punya nama dan prodak baru menjadi Ssangyong Rexton. Masih bernafaskan SUV, Rexton punya desain lebih lawa dan cun da tu, meski tetap merek Korea belum lagi dapat di hati konsumen Indonesia.. Bagaimana dengan Ssangyong Stavic? Nanti kita akan lanjut.

Ssangyong Stavic

Padahal lads, Ssangyong itu menggandeng pabrikan sekaliber Mercedes loh lads untuk mesin serta transmisinya. Secara singkat, Ssangyong itu adalah mercy buatan korea. Tapi issu daya tahan dan seperti biasa purna jual alias resale value membuat Ssangyong terpaksa tutup buku di pasar Indonesia yang sangat Japan minded ini. Gagal di Indonesia, ternyata tidak di Malaysia. Mereka punya Ssangyong Stavic, meski pada prakteknya, MPV bongsor ini dijadikan daripada teksi bertambang..

Ssangyong Stavic

KABIN SSANGYONG STAVIC LEGA

Namanya Big MPV, yang ditawarkan oleh Ssangyong Stavic adalah kelegaan kabin plus kemewahan yang mengambil dari Mercedes-Benz sebagai inspirasi. Joknya empuk dan nyaman, ruang kaki lega hingga belakang. Stavic yang berkonfigurasi dengan tujuh tempat duduk ini bahkan punya sunroof sebagai pilihan standar. Taksi dengan sunroof? Alamakkk..

Di kursi tengah, Ssangyong Stavic menganut setingan Pilot seat atau kursi King and Queen. Sayang pintu tengahnya belum tipe geser seperti MPV lain saat ini. KBY sendiri duduk di depan agar dapat melihat lihat dashboardnya hehe.. Area dashboardnya sebenarnya futuristik dengan banyak tombol, KBY pribadi menyukai area kokpit seperti ini, serasa di dalam pesawat terbang soalnya hehe..

kabinnya legaaaa
kabinnya legaaaa

FITUR SSANGYONG STAVIC

Console speedometer Ssangyong Stavic berada di tengah, sementara petunjuk lainnya seperti posisi gigi, indikator suhu mesin, check engine dan lain sebagainya ada pada sisi depan driver. Sedangkan posisi tuas transmisi tidak aneh, alias seperti mobil pada umumnya, ada di bawah. Tepat di bawah speedometer ada head  unit, kemudian disusul oleh kompartemen AC yang sudah digital dan auto climate..

Dari sisi fitur sih sebenarnya Ssangyong Stavic dapat dikatakan sangat lengkap, sunroof melengkapi fitur kemewahannya, rem parkir elektrik ada dua pengoperasian, diinjak pada kaki kiri dan untuk melepaskannya ada di bawah setir. Bangkunya pun sudah dilapisi kulit semua lads.. Standar keamanan seperti ABS, EBD, AIRBAGS dll tentu sudah ada.

sunroof nya maknyusss
sunroof nya maknyusss

SPESIFIKASI SSANGYONG STAVIC

Berdasarkan data dari wikipedia, Ssangyong Stavic yang punya nama lain Ssangyong Rodius dibuat dan hidup dari tahun 2004 hingga 2013. Untuk sebuah produk yang dikatakan gak sukses sukses banget ya lama lahnya umurnya, nyaris 10 tahun. Untuk tipe yang KBY naiki entah tahun berapa, lupa nanya, hanya saja kurang terawat lads, namanya juga untuk angkutan. Malah sempet mogok karena transmisi matiknya gak nempel jadi gak mau jalan wkwkwk.. Jadilah kami berempat nangkring di pinggir lebuh raya 😀

dashboard banyak tombol
dashboard banyak tombol

Mesin dan transmisi E-Tronic Ssangyong Stavic diambil dari Mercedes Benz, mesinnya ada beberapa tipe, dari 3200cc bensin 6 silinder inline, 2700cc Diesel 5 silinder inline dan yang terbaru di tahun 2012 dengan mesin Diesel e-XDi200 2000cc bertenaga 155 PS. Kalau melihat dari tenaganya yang cukup melesat hingga 140 km/jam lebih, KBY rasa mesin inilah yang digunakan pada Ssangyong Stavic taksi yang ditumpangi KBY. Transmisinya sendiri 5 AT masih dari Mercedes benz.

Untuk kenyamanan suspensi dapat dikatakan di atas rata rata, cukup stabil meskipun berbadan bongsor. Kabinnya pun kedap suara dari angin ketika melaju kencang.. Tapi kalau bicara desain, sudah pasti bukan selera orang sini.. bakal susah bersaing dah hehe..

mampu dipacu lebih dari 140 km/jam dan masih tetap tenang
mampu dipacu lebih dari 140 km/jam dan masih tetap tenang

Terima kasih sudah bantu sharing.. Baca juga yang menarik lainya dan kunjungi blog mang saka www.sakahayangna.com :

Kontak kobayogas.com :

  • Email me: [email protected]
  • Facebook : @kobayogas
  • Twitter : @kobayogasblog
  • Instagram: Kobayogas
  • Path: Yogas Kobayogas.com

<

12 KOMENTAR

  1. Kayanya salah kasih merk juga tuh kang, Ssangyong terdengar lebih cocok untuk merk Rice Cooker atau DVD Player murmer daripada merk mobil. Dengar namanya aja orang pasti kepikirannya itu produk tionghoa yg asal jadi, padahal aslinya produk korea yg berkolaborasi dengan Mercy ?

  2. dulu nonton top gear pernah denger merek ssanyong di top gear award kalo gk salah kategori mobil terjelek.
    semua nominasinya ssanyong semua yg kepilih malah infinity lupa tipe apa.

  3. Dulu SsangYong Musso yg pake desain Mercedez benz gak sukses kyny bukan japan minded. tapi krn fisik dari si Musso sendiri 11-12 sama Mercy. Dari harganya juga ternyata ga bisa dibilang murah. Jadilah orang sini pilih mercy yg asli. Pride dapet, kualitas apalagi. Ssangyong salah strategi, nargetin pasar kelas atas bukannya maju dengan desain ori malah bawa tipe yg mirip mercy. Jd bukan karna japan minded juga, scr kelas atas cenderung ke pride & kualitas. Buktinya brand korea lain cem KIA & Hyundai masih fine2 aja dimarih

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini