ahok-dan-ridwan-kamil

Kobayogas.com – Hola lads, jika memperhatikan berita di dunia maya melalui media, pasti sudah dengar seputaran berita tentang hal ini. Betul, Walikota Bandung Ridwan Kamil mempunyai usulan yang bisa menuai pro dan kontra…

AKAN MENUAI PRO DAN KONTRA

Bapak Walikota yang akrab dipanggil Emil ini mengusulkan agar plat B yang tentunya kendaraan yang berasal dari Jakarta dilarang masuk ke Bandung dan agar menggunakan transportasi umum saja (tidak disebutkan week days atau week end saja). Tentu usulan peraturan ini akan menuai banyak komentar baik positif maupun negatif, meski dari sisi KBY sih lebih banyak negatifnya nih daripada manfaatnya.

Coba simak dulu deh lads isinya yang KBY quote dari Merdeka.com:

MERDEKA.COM. Wali kota Bandung Ridwan Kamil menyambangi kantor Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI, Jakarta. Kedatangan Emil, sapaan Ridwan Kamil, untuk meminta Ahok untuk melarang warga Jakarta yang ingin ke Bandung dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Ahok menegaskan kedatangan Emil untuk meminta warga Jakarta gunakan kereta api untuk berkunjung ke Bandung, Jawa Barat.

“Pak Ridwan minta kita pakai kereta api masuk Bandung,” ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (16/9).

Sementara itu, Emil menegaskan kedatangannya ke Ahok untuk meminta Ahok mensosialisasikan warga Jakarta agar memakai kendaraan umum ke Bandung. Menurut dia, hal tersebut jadi tidak berguna apabila hanya wali kota Bandung yang meminta bukan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

“Tapi kampanyenya harus dari sekarang. Pak Ahok yang nanti gubernur suaranya akan lebih didengar (warga Jakarta), ketimbang saya di sana (Bandung),” kata dia.

Emil menambahkan Pemkot Bandung telah meminta Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan untuk memperbanyak frekuensi kereta api yang menuju Bandung. Hal tersebut untuk menghindari kendaraan pribadi warga Jakarta masuk ke wilayah Bandung.

“Karena masalah Jakarta mirip-mirip sama Bandung. Macet, banjir dan knalpot bising, masalah tadi Pak Ahok bisikin soal taman. Jakarta mau dibanyakin taman-taman tematik juga kayak di Bandung,” pungkas dia.

POSITIF DAN NEGATIF

Siapa sih yang tidak ingin jalanan lancar? Kayaknya tidak ada, jalan lengang, lancar itu enak, tingkat stress minim, perjalanan enjoy, polusi suara dan udara berkurang. Lalu lintas mudah diatur, pemandangan tidak menjemukan, tidak ada yang tergesa-gesa atau tidak sabaran dan lain sebagainya.

Negatifnya, namanya kota, tapi ada penghasilan, apalagi jika kota tersebut merupakan kota wisata atau pariwisata, jelas secara teori pemasukannya sangat banyak dari para turis (lokal maupun mancanegara). Bayangkan jika Bandung sepi pengunjung, pajak penghasilan yakin deh akan menurun dari para FO (Factory Outlet) atau Kafe, pemasukkan bagi tempat pariwisata juga berkurang. Signifikan atau tidak? KBY sih cukup yakin akan berpengaruh secara signifikan.

Bandung adalah kota wisata, tidak akan ada yang menyangkal akan hal itu, lokasinya yang  bisa dibilang dekat dengan Jakarta memungkinkan Bandung menjadi kota tujuan utama untuk plesiran bersama keluarga. Namun harusnya, penghasilan yang secara teori besar akibat masukknya para wisatawan, tidak terlihat di jalan-jalan kota Bandung. Jalan yang sempit tidak dikembangkan pelebarannya, sehingga kendaraan bertambah tapi jalanan besarnya ya segitu gitu saja (persis Jakarta), jalan rusak dan bolong-bolong masih saja ada… kadang jika hujan deras banjir melanda di beberapa ruas jalan atau daerah.

Balik lagi ke wacanan Kang Emil, boleh lah transportasi digalakkan, tapi jangan cuma hangat-hangat saja, KBY yakin jika transportasi benar-benar sudah oke sarana dan penunjangnya, orang-orang akan dengan sendirinya beralih kok… Lah jika sekarang hanya disarankan naik kereta atau bus, lalu dari stasiun atau terminal kumaha? angkot nyaman susah, bus hanya beberapa dengan tujuan banyaknya ke luar kota. Masa ke Bandung hanya sampai stasiun dan terminal doang terus balik lagi? Gimana dengan mereka yang membawa keluarga dong kang Emil?

Plus hal ini bisa menjadi sorotan diskriminasi, bisa bisa orang Jakarta bilang…”Yaaa kalau benar seperti itu sih mudah saja balasnya, plat daerah lain ya jangan ada yang masuk Jakarta, suruh pakai transportasi saja, pasti Jakarta bebas macet … Oke kan? Win Win Solution, everybody happy and join together in misery hehee…

Just my 2 sickles lads….

Mangga digeber ladsss… Thanks for reading and sharing…

 

nasib si kuro gimana dong?
nasib si kuro gimana dong?

email me: [email protected]
path me: Yogas Kobayogas.com

KobaYogas from WordPress for Android

53 KOMENTAR

  1. ya gitu deh. masalahnya kalo angkutan umum nyaman gak masalah. udah lama gak ke bandung, sekarang udah banyak belum angkutan dari stasiunnya untuk kemana2? kalo nggak ya maen2 di stasiunnya aja liatin kereta kalo di bandung beda apa nggak. ahahhaha. ntar kalo ada pelarangan tinggal bawa plat 2 biji. mampir ke rest area ganti plat. atau dipasang bolak balik tinggal diputer sesuai tempatnya aja.

  2. Tenang ler…bentar lg pajak kendaraan di jkt bakal naik 100%..tarif parkir bakal naik 200%..jalan berbayar Rp20.000 sekali masuk..mudah2an paten jurusnya..

  3. Ada2 saja ini pemerintah… makin aneh ngatasin macet. ckckck godeg iki lek

    peysblog.wordpress.com/2014/09/18/naturide-3-sejuta-pesona-sukabumi-huuussss-huuuusssss-siiiiniiiiiiiii/

  4. nasib kuro?
    cb tny pd rumput yg bergoyang :mrgreen:

    kata org ada r15 trouble nih :
    nitip jemuran tetangga mang charming

    http://
    macantua.com/2014/09/18/lagi-
    kencang-mendadak-mati/

  5. gk kebayang dah. mau ke lembang dari leuwipanjang naik damri sama elep :v
    naik kereta dari jkt ke bandung bareng keluarga? dijamin ongkos ngebengkak :v
    mau belanja di FO sama distro kudu naik turun angkot sama jalan kaki haha

  6. Beli mobil kan buat “pulang kampung”
    libur kan yg asik weekend,
    puncak bakalan sepi
    kebun raya bogor sepi
    sentul??? Gimana mau ngadain f1? Motogp??? Kalo plat B ga boleh masuk….?

  7. tukang plat nomer dimana ya? :v

    oiya, ada bengkel modifikasi yg bisa bikin “plat nomer rotasi” ga ya? misalkan yg suka JKT-BDG, pasang 2 nopol, nanti disaat ditengah perjalanan tinggal tekan tombol, langsung ganti plat deh dengan waktu kurang dari 15 detik 😀 kek film James Bond atau Taxi 😀

  8. Beda antara ide kreatif dengan yang namanya ngaco tu, tipis banget ternyata,.. Please yang bijaksana Mil. Dengan tata ruang perkotaan dengan segala kondisi fasilitas publik penunjangnya yang serba kurang nyaman dan kurang aman, sepertinya sangat sulit membuat batasan-batasan soal mobilitas manusia disini.

  9. bener juga om, jakarta bandung sih naik kereta/bis okelah, tapi dari stasiun/terminal mau naik apa? jakarta aja yang kota terbesar di indonesia aja transportasi murah dan nyaman belum menjangkau seluruh wilayah

  10. klo gak salah inget ane pernah nonton di NatGeo
    di negara singapore aja parkir mobilnya mahal bgt mulai dri pusat perbelanjaan sampe perkantoran tetep kena biaya parkir, dmn itungannya 1mobil sedan keluaran taun 2005 klo tiap hari parkir di pusat perbelanjaan atau perkantoran tsb setelah setahun pemilik mobil tsb bisa beli mobil dgn merk yg sama. selain itu transportasi publiknya sangat mendukung

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini