banner

CBR 150R K45

CBR series memang merupakan kelas tertinggi di kelas sport yang dimiliki AHM. Hadir dengan embel embel produk lokal dan desain yang mengikuti sang kakak CBR 250R, CBR 150R K45 diperkenalkan kepada blogger… Bagaimana opini KBY terhadap andalan AHM pada kelas sport ini? 

Kobayogas.com – Rasa penasaran terus menghantui KBY, begitu kepinginnya melihat langsung si CBR 150 K45 ini agar dapat memberikan opini yang sahih setelah meraba, menyentuh dan mencobanya langsung…

Kali ini, Astra Honda Motor mencoba merefresh produk andalannya di kelas sport pada penghujung tahun 2014. Tidak bisa tidak, demi memperkokoh hegemoni di segala lini, AHM harus berbuat seuatu pada line up sportnya terutama untuk menggempur dominasi Yamaha R15  yang sedang naik daun saat ini.

Tidak terlalu banyak ubahan pada desain, karena DNA CBR lawas masih kental pada tampilannya. Prediksi KBY hal ini dibuat agar tidak terlampau banyak budget yang keluar, semua sudah ada cetakannya, toh sedjatinya, CBR K45 ini bukanlah dibuat dari nol.

Gak sabar menunggu review ala chef KBY? Let’s get it ooonnn… 😀

DESAIN

Melihat sosoknya secara langsung, sedikit mengingatkan KBY akan CBR Repsol gen lawas yang dahulu sempat KBY miliki, mempunyai dual keen eyes dengan porsi yang lebih kecil, baik secara dimensi keseluruhan maupun sisi dual keen eyesnya. Dari depan hingga kebelakang, desainnya sangat Honda sekali, mengalir aman tanpa ada sudut yang terlampau agresif. Ciri khas Honda memang selalu membuat desain yang diharapkan tak lekang dimakan jaman…

Sebagaimana Honda global, desainnya pun mirip mirip antara model satu dengan yang lainnya, bahkan dengan model yang flagshipnya sekalipun, sang CBR1000R. Bagi yang suka, mungkin tidak akan jadi masalah, sebagian lainnya bisa jadi merasa kurang spesial karena punya yang mahal pun akan dikira versi termurahnya hehe (artikel terkait klik di sini).

Terutama jika disandingkan dengan sang kakak, CBR 250R, sulit mengenalinya!! Dahulu, yang 150 bisa dibedakan dengan cukup singkat lewat bentuk muffler dan twin spar yang terlihat dari sisi fairing. Kali ini, dengan sasis trellis dari CBSF, sasis ala tube milik 250 R pun menjadi terlihat sama! Karena Honda tidak memberikan stiker besaran kubikasi di badan CBR150 K45. Sisa dari keseluruhan desainnya tidak banyak ubahan dari gen lawas.

Dual Keen Eyes

Well benar adanya, seeing is believing! Setelah melihat langsung dimensi sang K45 ini lebih bongsor dari yang CBU, tentu saja, karena ternyata dimensinya sama dengan sang kakak yang 250 cc. AHM menyebutnya dengan “A Big Bike Feeling”… apakah berhasil? Yeap…jargon itu benar adanya. Dengan bodi bongsor, Big Bike feelingnya mudah ditemukan pada CBR lokal K45 ini.

Dual keen eyesnya menyiratkan kemewahan, jika pada foto terlihat biasa saja, namun begitu lihat langsung ya cakep-cakep aja! Proporsional lah singkatnya.

Desain adalah selera, bagus atau tidak itu mutlak, hanya berapa nilainya itu yang relatif, KBY berikan 7,5 dari 10 point.

FITUR & TEKNOLOGI,  KUALITAS MATERIAL

1. Teknologi Mesin DOHC 6 Speed

Teknologi yang pertama, tentu adalah pengimplementasian mesin DOHC Over Bore. Mesin yang sejenis dengan CBR CBU dan CBSF ini diklaim telah mengalami penyempurnaan sehingga power dan torsinya naik. Performanya sendiri terasa signifikan dibandingkan dengan yang lama (CBU) dan rival R15 dan jelas sangat potensial!! Kredit pantas diberikan untuk Honda dalam hal ini karena dengan bodi yang lebih berat dan dimensi yang lebih besar, tenaganya malah terasa lebih baik dari yang lama.

Potensi mesin DOHC ke depannya menurut KBY pantas diberikan nilai 8,5 dari 10 point.

2. Speedometer Yang Informatif

Pada sisi ini, semua informasi yang ada mirip dengan saudara kembarnya, CBU thailand. Tidak ada menu tambahan pada bagian ini. Sayang angka angka kurang besar, jadi butuh konsentrasi untuk melihatnya.

Nilai: 7 dari 10

CBR 150R K45

3.  Tombol-tombol Fungsional

Ini dia, akhirnya rasa penasaran itu terjawab juga… well sekaligus kecewa. Ternyata benar adanya, Honda CBR K45 plek-plek mirip dengan CBSF tombol-tombolnya. Artinya, lads tidak akan menemukan engine cut-off dan passing beam disitu…what a waste. Sayang sekali karena valuenya jadi berkurang…

Nilai: 6 dari 10

4. Back Handler

What? Tanduk dibilang fitur? Are u bloody kidding me? Ya mau bilang apa? Suka gak suka tanduk di belakang ini memang mempunyai fungsi dan bukan sekedar imbuhan belaka. Selain dapat menjadi pegangan bagi boncenger, juga bisa sebagai titik pegang untuk menggeser si motor, plus sebagai media pengikat saat sedang membawa barang…walau ini kan motor sport ya? Kayaknya gak tepat guna aja bawa-bawa barang di belakang hehe…

Posisi horn ini kini lebih membumi dan tersembunyi sehingga terlihat lebih proporsional dan sama rata dengan bentuk buritan.

Nilai: 7,5 dari 10

Kualitas Material

Saatnya mengetahui apakah plastiknya banyak kopong atau padat seperti milik CBU? KBY dapat meyakinkan bahwa kualitas plastiknya sama dengan CBU, sama kerasnya saat diketuk, sama kokohnya saat dicoba untuk digoyang-goyang. Keduanya antara CBU dan lokal menimbulkan suara yang sama saat diketuk. Catatan KBY hadir pada plastik bagian bawah speedometer, menggunakan plastik mengkilap, terkesan cheapy.

Sedangkan untuk jangka panjang, ya sesuai namanya, harus tes jangka panjang apakah durabilitas material plastik serta kualitas cat akan sebaik yang CBU punya. Only time will tell.

Nilai 8,5 dari 10

ERGONOMI

Honda terkenal dengan ergonominya yang sangat bersahabat terhadap rider. Jika mencari motor sport dengan posisi berkendara yang bersahabat untuk hari-hari dengan jarak tempuh di atas 40 km PP, CBR sangat recommended. Jarak pijak kaki terhadap tanah juga baik (786 mm), kecuali hanya menggunakan sendal jepit ya, KBY yang bertinggi resmi 163 cm pasti sedikit jinjit.

Seat height juga lebih rendah akibat penipisan shape dibagian ujung depannya, benar kata Mazped, perubahan shape tersebut justru membuat kedua paha lebih pas saat menjepit tangki dalam kecepatan tinggi dan membuat kaki tidak perlu membuka terlalu lebar saat berdiri. Sayang posisi foot step kurang mundur.

Nilai: 9 dari 1o

HANDLING – Fun to Ride?

Definisi fun to ride secara literally artinya adalah mengasyikkan untuk dikendarai. Jika di dunia roda empat, biasanya dihubungkan dengan posisi mengendarai yang ergonomis  dan mantap, setir yang “penurut” saat dibelokkan dengan feedback yang baik ke setir (handling) serta bodi dan kaki kaki yang stabil saat dikendalikan dalam kecepatan tinggi.

Namun faktor FUN disini juga bisa disebut pengendaraan yang tidak monoton alias tidak membosankan. Jika patokannya posisi berkendara yang enak dan handling yang baik, maka CBR 150 K45 sudah masuk ke ranah motor yang Fun To Ride. Dan, jika acuannya handling yang penurut, setelah mencoba pada sirkit pasar senggol, CBR 150R K45 ini memang sangat Fun To Ride…

Riding position yang cukup “in bike” membuat pengendara merasa menyatu dengan motor, ditambah bentuk tangki yang pas dan agak menjulang membuat kaki serta lengan dapat “memeluk”nya. Bentuk tangki yang agak ke atas dan lebih tinggi dari jok sangat membantu saat cornering karena lengan bisa bersender pada tangki. Turunkan setang sekitar 3-4 cm, menikung pasti lebih nikmat lagi. Pendeknya wheel base, sasis truss frame yang ternyata mumpuni plus suspensi pro-link membuat paket handlingnya menjadi lengkap.

Nilai: 9,5 dari 10

PERFORMA MESIN

Ini dia yang ditunggu tunggu! Pastinya banyak yang penasaran akan performa New CBR K45 ini, terlebih lebih jika disandingkan dengan sang nemesis, Yamaha R15! Soal performa, KBY sudah habis habisan membahas di artikel test performa di sirkit JI-EXPO, mangga disambangi. Sedikit me- refresh, bodi dengan dimensi yang sama dengan CBR 250 dan bobot yang 143 kg ternyata tidak mengendurkan performanya, padahal secara technical specification perubahan tenaga yang ada tidaklah signifikan.

Tidak hanya putaran bawah yang terasa lebih padat, atasnya pun tetap berisi, tapi gak tau juga ya kalau trek lurusnya panjang, pasti ada yang dikorbankan akibat penerapan mata gigi yang lebih banyak dibelakang. Karena ini treknya merupakan sirkit buatan, konsentrasi lebih kepada akselerasi, handling dan rem. Kecepatan per gigi yang KBY ingat adalah:

  • Gigi 1: +/- 45-48
  • Gigi 2: +/-65-68
  • Gigi 3: +/- 91-93
  • Gigi 4: N/A
  • Gigi 5: N/A
  • Gigi 6: N/A

Nilai: 9 dari 10 (nilai 9 karena paket CBR lokal ini sanggup membuat bodi gambot dan dimensi besar tidak mengebiri performanya, layak mendapat apresiasi)

Pengereman

Performa rem depan CBR CBU menurut KBY tidaklah baik, kurang pakem dan membuat pegal tangan jika harus hard braking karena keras dan bagel, namun gejala yang sama tidak KBY temukan pada CBR K45 ini padahal motor ini menghabiskan 6 putaran plus dengan beban lebih berat… Rem depannya sangat baik, bahkan KBY tak sekalipun memakai rem belakangnya.

Nilai: 9 dari 10

bukan floating tapi kepakemannya tetap terjaga!
bukan floating tapi kepakemannya tetap terjaga!

Harga

Apakah harga Rp. 28,5 juta (non Repsol) dan Rp. 29,1 (Repsol Edition) sepadan dengan unit yang dibeli? Menurut KBY sih pas lah, walau harusnya bisa lebih murah lagi guna menghadapi rival. Karena apa? Ada beberapa fitur dan bagian yang menurut KBY si CBR K45 ini tidak memiliki value yang sama dengan kompetitornya, sebut saja, tak ada passing beam, tak ada engine cut off serta swing arm masih konvensional.

Nilai: 7 dari 10.

Fakta

Tersedia dalam 4 pilihan warna, yaitu Repsol, Champion Red,  Speedy Black, dan Red White Blue (Three Colors). Honda menargetkan penjualan per bulannya sebanyak 4.200 unit. Wow cukup optimis.. Disinyalir pula, sumber IWB berucap bahwa harga saat ini tidak akan bertahan lama tergantung demand juga lah ya. Mau ambil sekarang atau nanti-nanti? terserah yang punya duit saja lah ya 😀

 Next article: face to face Honda CBR K45 vs Yamaha R15!!

142 KOMENTAR

  1. ane tunggu artikel selanjutnya om..
    moga2 aja cepet2 ada yg ngetes power cbr thailand vs cbr lokal diatas mesin dyno, biar semuanya cepet gamblang dan tau, sebenernya berapa sih selisih power antara si cbu sm si lokal.. penasaran banget ane soalnya..

  2. umpama Kalo posisi shock depan di turunin kira2x platnya mentok ga tuh om sewaktu pengereman ekstrim atau kena lobang klo di lihatkan mepet bener

  3. Penilaian SUNAT SASIS nye belum bro? Dr Twinspar Teknologi Moto GP ke sasis Pipa ledeng trus?? Ngoahahaha

  4. Bagi gw fenomena ganti sasis sakti teknologi motoGP di cbr lama jadi sasis pipa trus hy buat cut cost aja. Ga ada kelebihanperforma dr SUNAT SASIS ini. Dr segi penampilan jg jd kurang bingit.. Blunder bgt nih SUNAT SASIS!

  5. Kasian yah versi CKD sasinya turun kasta dari versi CBU, ibarat pegawe dikasih bonus seneng (dua keen eyes), tapi gaji pokoknya di sunat (ganti sasis lebih murah).

    Ya jelas relevan lah bro qta kritis.. untuk duit yg lo bayarkan harusnya bisa dapet sasis keren yg dipake idola qta si MM93, ehh ini dikasih yg biasa. Handling mah bahasa sales doang biar laku, gw bukan pembalap, yg gw tau smua merk honda pasti oke lah handling nya, honda gitu lohh.

    Beruntung yg dapet CBR CBU potongan harga kemaren, mereka tinggal MODIF batok lampu lebih gampang. nah klo CBR CKD, nyahok aja MODIF SASIS biar keliat keren mirip idola MM93??

    Ga perlu lah bawa2 kubikal 250 CC diatasnya (wong smua pake sasis yg sama) nah ini masih merk yang sama, CC yg sama, kok DOWN GRADE ??

    hadeeh..

    • kalau kita lihat dari twin spar ke truss frame sepertinya memang downgrade… apalagi kalau ternyata sampai merubah handling nya menjadi kacau…ternyata tidak terbukti.
      Jadi kalau soal handling saya pribadi gak merasa ada downgrade bahkan berada di atas yang CBU.

  6. Luar biasa reviewnya .. tinggi sampeyan 163 cm yha mas … keliatan lebih tinggi kalau di foto, saya kira 170++ 😛

    • Tanduk buat saya gak signifikan nilainya tp kalau ada pass beam dan engine cut off saya kasih 7,5 karena ada shutter key yg bisa bantu naikkin value

  7. kalo sama gw pas juga nih motor walau gw yang 177 lebih pendek daripada yang punya nih blog 😆
    gw suka nih motor tapi keknya belum klik aja… lebih suka yang naked2 sih:mrgreen:

  8. Tak ada passing beam, perlukah ? Kan sekarang semua motor wajib nyala lampu headlamp-nya. Jadi kalo mau Hi Beam ya tinggal naikkan aja ke “Hi”. Kecuali zaman dulu, motor siang hari tak perlu nyala lampu headlamp (lampu utama), maka fitur “passing beam” itu perlu utk “say hello” ke arah berlawanan, ke teman” kece, utk gaya dll. Memang kelihatan ndak modal, tapi memang sudah gak zaman lagi mungkin pakai pass beam. Siang hari sudah nyala masbro lampu utamanya, tinggal colek atas.

    Engine cut off ? Fungsinya utk apa yak ? Apa sering dipakai ? Safety sewaktu apa ? Saya baca di TMC yg dapat ulasan dari ahli teknis AHM, All New CBR150R ini akan automatically engine off jika posisi motor sudut kemiringan (lean angle) 70 derajat (posisi segitu kan logikanya sudah mau ndlosor). Fitur itu bahasa Honda-nya = Bank Angle Sensor. Kalo mau fitur engine cut off, malah mendingan fitur ISS ala Vario tuh, utk menghemat bahan bakar. Jelas kan. Kalo mau ndlosor ya fiturnya Bank Angle Sensor. Lebih maju daripada manual pakai tuas engine cut off. Bukannya begitu masbro ?

    Banana Swing Arm ? Utk apa ? Gaya ? Dikira motor sport sejati ? Lha wong Banana-nya aja biasa materialnya. Utk apa pakai banana swing arm kalo :
    Masbro Kobayogas aja kasih nilai 9,5 fun to ride.
    TMC menilai lebih responsif
    Mbah Dukun, mas Iwan, dan blogger lain setuju ini All New CBR150R unggul jauh secara paket.
    Mau banana swing art + monocross atau pilih swing arm biasa + pro-link mumpuni ?
    Lha wong R25 aja biasa swing arm-nya, R15 aja yg gaya”an pakai banana.

    Jadi, diterima saja kalo mau beli. Begitu kan mas Yogas ? Passing beam (kalo mobil perlu hehehe), Engine cut off vs Bank Angle Sensor, lalu Banana Swing Arm vs swing arm konvensional tapi nilainya 9,5 ?

    • Begini, kalau saya prinsipnya lebih baik ada walau tidak terpakai karena itu menambah value sang produk… kan sama kaya buat apa gigi 6? kepake juga jarang banget…nah kalau saya lebih baik ada gigi 6, urusan kepakai atau gak suka suka saya kapan mau pake…kan kita gak pernah tau kapan mau terpakainya hehehe…

      Engine cut off vs bank angle sensor, mmm… masa kudu jatuh atau rebah dulu biar mesin mati hehe… lagipula saya lebih suka matiin mesin pake cut-off dulu baru putar kontak ke off. Plus jika darurat, jari jempol cukup bergeser sedikit ke tombol tersebut daripada tangan menjulur ke arah kunci kontak.

      Pass beam, lebih ke komunikasi dengan kendaraan lain dan kedipannya lebih cepat dengan tombol khusus daripada manual mode yang tik tak tik tak

      Banana arm, fungsi utamanya memang lebih ke fashion instead of functional… tapi ini seperti di atas tadi, mending ada daripada gak…karena nambah value.

      Itu opini saya untuk ketiga fitur yang tidak ada di CBR K45

      • Hahaha … masbro Yogas ini terbiasa pakai moge sekarang sih yak. MV Agusta, Ducati, dll. Pun dulu pernah punya Z250. Jadinya ekspektasinya terlalu tinggi utk motor seharga 28,5 – 29,1jt. Pass beam, engine cut off dan banana swing arm. Mungkin itu tadi mas Yogas, AHM melihat dari sisi fungsinya.

        Pass beam kalo jalannya spt jl. kalimalang yg sempit dan ramai mungkin kepake mas. Hahahaha … atau pas lagi mudik Jakarta – Jogjakarta via jalur selatan utk menyalip, perlu pass beam. Or pakai lampu sein kanan aja mas xixixixi … Lalu engine cut off, semua motor sport AHM yg kelistrikannya DC kayaknya ndak pake engine cut off lho mas. Kecuali Tiger yg AC, ada. Kayaknya lho mas. CBSF dan CBR itu DC kan ? Kalo mau tahu kenapa, tanya AHM langsung mas hahaha … mereka pasti ngerti wkwkwkwkk … terakhir banan arm utk fashion ? Yuukk, tapi jok belakangnya nungging lho ya hahahaa … fun to ride / handling-nya cukup 8 saja, bukan 9,5 hehehehe … mungkin utk menekan cost CBR150R mas 3 fitur yg njenengan harapkan itu dihilangkan.

    • saya sebagai user nupiksen merasakan betul manfaat pass beam..walaupun fitur ini sudah saya sering rasakan sejak jaman pake kymco metica..kalau untuk turing lebih gampang untuk komunikasi dengan kendaraan lain baik saat ingin mendahului ataupun memberitahu kalau kita ingin duluan…
      letaknya yang di telunjuk juga sangat memudahkan daripada memindahkan switch low ke hi pake jempol…kalo di kymco dia sistemnya tekan kayak yang diikuti oleh NMP Fi…

      enggine cut off fungsinya apa? kalau saya fungsinya sebagai pengaman ganda..SKS + engine cut off lumayan buat saya merasa lebih aman..pake bank angle sensor? masak mesti dijatuhin dulu??

      setuju ama sis yogas kalo lebih baik ada daripada engga ada.. perlu gigi 6? sering kepake? kalo ada kenapa engga??.. at least punya nilai tambah
      perlu headlamp sampe 2 biji?? kalo 1 aja udah cukup dikasi lampu yang super terang kenapa make 2??

      • Nilai tambahnya dialokasikan ke mesin, handling, dual keen headlamp, dll masbro Subaru. Fitur” yg dirasa scr frekwensi jarang digunakan lantas dihilangkan. Pass beam dan engine cut off. Cukup pakai klakson dan lampu sein saja hehehe … kalo mau nyalip teman touring kita sendiri ya klakson aja, di-pass beam kalo spion kecil dan tertutup lengan gimana ? hehehe becanda … Dual Keen Headlamp (2 x 35 watt) ya diterima aja, lebih terang (daripada 1 x 55 / 65 watt). Single Headlamp ntar dikira “CD”, sedangkan Double Headlamp ntar dibilang “B*a”. Itu kata fans boy kompetitor-nya lho ya hehehe … Dual Keen Headlamp kan krn “Scaledown Fireblade” istilahnya mbah Dukun. Namanya juga “nyontek” sang flagship ya sah” saja. Ndak ada motor yg perfect, apalagi di kisaran harga segitu masbro Subaru. Yg dicari kan intinya performa mesin (baik itu akselerasi, torsi, dan top speed), handling (riding quality, cornering, dan breaking), kualitas material (attention to detail dan scaledown from Fireblade kata mbah Dukun), dan pricing. Ya okelah masbro Subaru, di tengah inflasi dan harga pada naik, 28,5jt – 29,1jt masuk akalah. Ya ditunggu semua keluar saja masbro, termasuk kalo AHM jadi release All New CBR250R V-Twin. Setelah itu baru dipilih mana yg sesuai selera dan budget. Hehehe …

      • Masbro Subaru lho yg bilang “sis Yogas”. Awalnya saya juga ikutan manggil sis Yogas, kayak mbah Dukun juga. Tapi berhubung melihat penampilan sis Yogas di atas All New CBR150R Repsol begitu macho dgn kaca mata riben agak hitam yak, maka saya panggil masbro skrg … sah. Tapi kelasnya masbro Yogas ini skrg MV. Jadi jangan harap dia beli yg 250cc-an. Yg kayak mbah Dukun aja masbro Yogas, F3 675. Motor tercantik ituuu …

      • Kenapa rata2 motor sport dan moge umunya ada lampu pass beam? karena motor2 tersebut dirancang untuk bisa lari sangat kencang dan perlu lampu pass beam sebagai peringatan pada pengendara lain terutama dari arah yg berlawanan. Saat kecepatan tinggi, yg namanya klakson sekeras apapun gak efektif, maka dari itulah pentingnya lampu pass beam di motor2 tersebut. JAdi menurut saya fitur pass beam sangat disayangkan gak ada di motor ini karena fitur ini berhubungan dengan safety ride juga.

      • Tanyakan langsung ke AHM aja masbro M4dc4t … lha wong mereka yg mbuat. Safety first mungkin ndak harus pakai pass beam. Pengguna jalan raya punya tanggung jawab masing” terhadap nyawanya. Mungkin dirasa sudah cukup tanpa pass beam krn headlamp pun sudah menyala, bahkan kedua lampu, bukan single low beam, double low beam. CBR150R ini palingan 140km/jam. Di saat kecepatan segitu, mau pass beam sebesar lampu mobil rally pun percuma, orang nyebrang jalan pun bingung harus gimana. Hati” sajalah. Kecuali motor masbro M4dc4t itu MV / moge lain, harga 500jt ndak ada pass beam keterlaluan … ya kan ?

      • kemungkinan honda tidak menyertakan pasbem untuk cbr 150 lokalnya agar penggua berfikir 2 kali untuk ngebut, karena pengguna 150 cc rata rata masih labil dan alay bang, hal ini akan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas kecuali untuk MOGE ( di atas 300cc) penggunanya biasanya sudah mapan dan dewasa ada kemungkinan sudah nyaris mendekati tua, beliau pasti sudah mengedepankan prinsip kehati hatian untuk keselamatannya, meski ngebut tidak ngawur main sasak begitu saja dengan bermain fastbem bos

    • engine cut off,itu sngt berguna la ane pemake ninja 150rr yg penyakit nya doyan ngancing piston karbu ketika mesin dbetot gas full,ngancing alias manjer ga mao turun dkrnkn piston skep udh baret2..and kalo ga ad engine cut off nya bsa nubruk atuh saya.mso hrus mtiin konci kontakketika high speed kn ga mngkin bgt.jd honhon ga ush ngeles engine cut off penting la ..motogp aja ad engine cutt off nya..pdhl kalo jtoh motor mereka otomatis mati..hayo mw jawab apa..?

  9. menurut aku sih pass beam di pulau jawa sdh tdk diperlukan bg motor krn peraturan di jawa (jakarta n surabaya) mengharuskan lampu utama nyala pd siang hari jadi kalo pengen ngedim ya tggl tekan high beam aja.
    kecuali gak ada peraturan lampu utama nyala ya pass beam sangat perlu seperti untk mobil krn mobil tdk mengharuskan lampu utma nyala siang hari.
    Untk tmbl cut off di indonesia kurasa jg gak perlu krn setiap kita berhenti mau markir motor di parkiran pasti cabut kontak jd gak perlu lagi kecuali di luar negeri yg jarang MALING motor maka cut off memang ada gunanya krn kunci kontak biasanya dibiarkan dimotor

      • kalo air ram kekecilan 😀 .. coba itu air ram beneran . new trendsetter . kostum sendiri ribet ga ya . besok kalo beneran beli cbr itu jadi kepikiran buat air ram sendiri . kayak si rcv tapi dibawah headlight … bingung nya itu buat saluran udara tapi ketika setang belok air ram ga kena stang nya

  10. wah pengereman cbr150 cbu diragukan “Performa rem depan CBR CBU menurut KBY tidaklah baik, kurang pakem dan membuat pegal tangan jika harus hard braking karena keras dan bagel”
    sebagai user cbr-cbu saya hanya bisa tertawa..

    • saya juga tertawa om, malah kaget dan kecewa… soalnya begitulah adanya…hehhee…
      CBR CBU nya kurang sehat? Mungkin…padahal di artikel sebelumnya, sang pemilik confirm semuanya sehat… mangga dibaca artikel2 sebelumnya 🙂

      • yuk ketawa bareng 😀 haha,
        jujur, sebagai pengguna cbr rada mangkel dan “loro ati” sama cara bloger” bandingin cbr lokal sama cbu… tapi yo wis mau diapain… heheh
        btw,fyi,cmiiw, aku baca artikel kby itu sejak jaman kby ngasi bonus

        • Aduh jadi gak enak nih…maaf ya om kalau ada yg kurang berkenan…jgn digeneralisasikan aja hehe..anggap unit tes cbr cbu yg sy pake kemarin itu gak sehat hehehee…

          Nanti ada bonus lagi yah wkwkwwkk…tp gak kaya dulu….anggap saja lbh dewasa saia skrg kekekkeke

    • Sabar bli nyoman, beda kualitas CBU dan lokal akan kelihatan setelah dipakai setahunan keatas. Ini kan baru brojol belum keliatan kelemahan2nya hehehe.

  11. masbronya ribut pass beam mulu…. masih ada hi beam kann,mungkin honda gapake pass beam biar manfaatin hi beam-nya

  12. mainin hi beam-nya aja masbro,biar kepake tu hi beam.engine cut off gada,mungkin AHM punya rencana lain masvrohh(ISS ato apalah ntu)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini