banner

wpid-cymera_20140809_213629.jpg

Minggu yang tepat untuk menikmati berkendara harian dengan motor gede karena lalu lintas masih lengang, thanks to Moto8 atas pinjaman unit Ducati Monster 795-nya. Simak review berkendara harian bersama Ducati Monster 795 Corse Edition..

Kobayogas.com – Minggu menjelang tengah hari, tanggal 3 Agustus 2014 kemarin, KBY meluncur ke Moto8, dealer used moge yang letaknya bersebelahan dengan MotoArte dealer MV Agusta Indonesia daerah Gandaria. Sebelumnya sudah janjian dengan bro Tipen (Steven Oentoro) salah satu CEO Moto8 dan MotoArte…

Ada transaksi apakah? Karena belum memungkinkan membeli moge sekelas Duc, so sudah pasti ambil unit untuk di tes dong hehe.. Jalanan bisa disebutkan sangat lengang compare to hari Minggu pada minggu-minggu biasanya. Pilihan tepat untuk pulang dari Bandung Sabtu tanggal 2 Agustus lalu karena Minggunya jalanan masih sepi, bahkan si Skupi yang KBY bawa ke Moto8 bisa mencapai 100-105 on speedo, nikmat 😀

Sebenarnya bro Tipen sudah mempersilakan untuk mengambil si Duc ini pada hari Sabtu karena dikiranya KBY sudah di Jakarta, so jadilah hari Minggunya kita janjian. Tiba di MotoArte, suasana tampak lengang, maklum belum buka. Tidak terlihat satupun motor legendaris MV Agusta di dalam show room, ternyata menurut bro Tipen semuanya disimpan di rumah agar tidak memancing niat orang jahat.

Okey, Tipen memberi pilihan, Ducati Monster 795 Corse Termignoni Spec atau MV Agusta Brutale 675 Zero Spec. Ah ini sih seperti anak kecil yang ulang tahunnya dirayakan dan disuruh memilih kado pula, manapun akan KBY ambil! Akhirnya pilihan jatuh pada Ducati Monster 795 karena Duc lebih siap pakai, sedangkan MV Agusta Brutale ternyata belum sempat dicek ulang oleh mekanik. Selain itu KBY tertarik mencoba Monster karena belum pernah sama sekali sedangkan si Brutale sudah pernah tes milik bro Fatur.

MV Agusta 675 - Ducati Monster
dipilih…

SUARA YANG DEEP DAN KERAS

Setelah bro Tipen pamit karena ada keperluan lagi, kini saatnya bagi KBY kembali ke rumah, menikmati perjalanan bersama Ducati Monster yang konon torsinya luar biasa sesuai namanya. Putar kunci kontak ke ON, LCD menyala diiringi suara berdesing dari fuel pump tanda dirinya bekerja dengan baik. Tekan tombor starter, tidak seperti MV Agusta yang ditekan agak lama, Ducati selayaknya motor umum lainnya, ditekan langsung menyalak… brummm…

Suara dari mesin 2 silinder berkonfigurasi L-nya terdengar bergemeretakan, lebih mirip diesel modern common rail dibanding MV Agusta 3 silinder yang lebih mirip diesel konvensional. Dual muffler yang terletak dibawah jok belakang spesial dari Termignoni berderum membahana seantero bengkel Moto8, putar sedikit throttle, brumm brummm!! Termignoni menyalak lebih buas… KBY menyeringai membayangkan asiknya berada di jalan raya bersama si Monster.

ERGONOMI YANG BERSAHABAT DAN NYAMAN

Lempar kaki kanan menyebrangi buntut Monster, KBY tak menemui kesulitan melakukannya. Hei, bersahabat sekali ini motor seat height-nya, menggunakan sepatu Nike Salbolier Mid membuat kaki KBY hanya jinjit sedikit saja dari lantai. Saat menjulurkan tangan meraih setang, barulah disadari bahwa posisi tubuh mau tidak mau harus dicondongkan lebih ke depan. Bahkan posisi headlamp menjadi terasa sangat dekat sekali dengan kepala kita. Nyaman? dari pinggang ke bawah certainly, namun dari pinggang ke atas lumayan karena lengan harus menjulur ke depan, andai setangnya bisa lebih dekat lagi pasti akan lebih nyaman.

Namun demikian, pengendara akan sangat percaya diri kala harus berdiri menunggu lampu merah, karena bobotnya yang ternyata ringan dan kaki yang menapak dapat menopang bodi motor secara keseluruhan tanpa harus memegang kemudi, plus terlihat keren diantara yang lain dong 😀

Kaki Menapak nyaris sempurna
Kaki Menapak nyaris sempurna – knalpot berada di bawah jok belakang

TUAS KOPLING YANG RINGAN

Siap berjalan, KBY selalu berdoa dahulu agar diberi keselamatan dan kelancaran dalam berkendara. Tarik tuas kopling, wah ringan sekali, mirip milik Ninja 250 FI, jarang KBY temui tuas kopling seringan ini pada motor besar khususnya Italy. Masukkan ke gigi 1, suara bletak keras yang biasa ditemui pada moge-moge minim terdengar, good first impression… lepas tuas kok belum bergerak juga, ternyata settingan koplingnya jauh, berada nyaris pada kondisi netral, hal ini diindikasikan dapat menyulitkan saat harus melakukan selap-selip diantara mobil… Selain itu, bagi rider yang sering menempatkan tangan kirinya pada tuas kopling saat berkendara, hal tersebut dapat membuat kopling cepat aus.

NIKMAT PADA KECEPATAN KONSTAN dan TORSI YANG MENGAGETKAN

Allright, kembali ke Monster… saat kopling sudah engaged, si Monster berjalan perlahan keluar perkarangan Moto8, see you again soon Moto8. Hmmm ternyata terdeteksi gejala endut-endutan saat berjalan perlahan lads, sehingga kita harus pandai pandai mengatur tuas kopling, seperti yang KBY bilang, jika jalan lancar, maka hal ini bisa dieliminir, namun saat menemui kemacetan dan harus selap selip, maka pengaturan tarik lepas kopling jadi menu wajib.

Bagi rider yang memiliki jari-jari tangan panjang, sebut saja lek Karis Mauyy (rider alam) yang bertubuh raksasa 190 cm, tarik lepas kopling sepertinya tidak akan jadi masalah karena jari jemarinya dapat menggapai dan melepas tuas dengan mudah, namun agak sulit bagi KBY untuk melakukannya.

Jalanan pada hari Minggu lalu memang lengang, sehingga KBY tidak disulitkan dengan tuas kopling yang annoying tersebut. Torsinya yang besar terasa mengagetkan, siap melecutkan si Monster yang sedang berjalan santai menjadi beringas, anytime! walau jika salah posisi gigi, gejala getar akan menyertai di awal untuk kemudian melesat bagai ketapel. Cukup mudah melakukannya, selain menurunkan gigi, bisa juga melakukan permainan tuas kopling, cukup tarik sedikit, tambah gas sebanyak yang rider mau, lalu lepaskan, maka jambakan iblis akan lads dapatkan secara instan, saat itu juga!

Berkendara dengan Monster paling nikmat KBY temui saat cruising pada kecepatan minimal 80 km/jam, dibawah itu maka gejala ndut-ndutan akan ditemui dan mau tidak mau gigi harus diturunkan agar mesin kembali stabil atau ya seperti tadi, bermain tuas kopling. KBY merasakan giginya panjang panjang, lads tidak akan merasakan mesin meraung saat bermain di gigi rendah.

Jujur, hal ini membuat KBY sedikit bingung, jika terus menerus bermain pada gigi rendah (1-2 dan sesekali 3) maka dikawatirkan mesin akan menjadi mudah panas, namun jika dipaksakan bermain di gigi lebih tinggi, maka motor akan ndut-ndutan. Mesin seperti ini enaknya di pacu pada kecepatan cruising 100 lebih, sehingga gigi 6 nya bisa terpakai hehe… Wong gigi 5 aja jarang kesentuh lads…

HANDLING

Saat pertama keluar pelataran Moto8, handling si Monster terutama bagian depan terasa sangat aneh apalagi saat menikung, namun hal ini sudah diinfokan oleh bro Tipen yang pakar finance ini, karena beliau bilang ban depan kurang angin. So saat menemui Shell di Gatot Subroto, KBY mampir untuk mengisi bensin sekaligus isi tekanan angin. Bensinnya sendiri menggunakan V-Power dan atau sekelasnya (Ron 95). Benar saja, tekanan angin hanya tersisa 20 Psi.

Sialnya, KBY tidak menemukan tanda patokan tekanan ban ideal, bah ketauan deh motor pinjamannya 😀 Akhirnya KBY isi sebesar 33 Psi dan benar saja, handling si Monster jauh membaik dan kembali pada normalnya, meliak liuk bisa dilakukan dengan mudah tanpa ada gejala kemudi melawan. Namun demikian tetap saja, riding position yang ke depan, bagi tubuh KBY kurang pas untuk dapat mengontrol bodi sang Monster dalam kecepatan tinggi, menurut KBY motor ini akan sangat nikmat saat menemui jalanan lurus panjang atau tikungan-tikungan besar dan panjang.

Sayangnya awan mendung sudah terlihat, niat awal mengunjungi juragan ikan lek Ferboes di Makaliwe gagal, KBY akhirnya hanya melewati perjalanan yang menuju kediaman KBY, tidak lucu kalau harus sampai kehujanan lads 😀

Isi bensin dulu lads
Isi bensin dulu lads

Next: Bagaimana rasanya membawa sang Monster di lalu lintas harian saat week days?

Mangga digeber … Thanks for reading and sharing lads..

KobaYogas from WordPress for Android

71 KOMENTAR

    • ane jg penginden r25 bro…acara yg di sutos itu dah strategi marketing boss……..tadi ane jg hadir kok…..tanya beberapa marketing tentang kiriman unit dan spesifikasi berapa km tertera pada unit jawabnya nggak ada yg sama…..( kurang product knowledge )….ane tantangin maks senin datang ato plg lambat akhir minggu depan langsung cash dg resiko batalin inden di dealer area nginden surabaya….sampe ane ngalah minta kirim unit akhir bulan Augustus ini ya jawabnya nggak ada yg berani jamin dapet unit satupun meski tadi kabarnya ada 50 unit yg ready…….smoga komitmen YIMM yg mengutamakan indeners online terus berjalan…..

  1. Ari Hanggara

    Sunting· HapusAri
    Hanggara>YamahaR25 Indonesia

    kabar gembira untuk wilayah.. temanggung magelang jogja dan mungkin area se’jateng..gini critanya.. ane tadi siang ..saking penasaranya kok r25 ane ta kunjung tiba udah 2bln lebih…tadi siang usai jumatan ane datengin YAMAHA SUDIRMAN motor daerah ane.maksudnyamau CANCEL kelamaaaan..ech.. malah kata bos dealer tersebut..‪#‎jangan CANCEL‬ dula pak apa ga sayang..kan tinggal berapa hr lagi, ane jawab kelamaan pak..tanpa basa basi bos# laangsung ambil handphond disebelah.. tau manggil siapa.ech..begitu nyambung di kasih ke ane.. trs ya 1 HALO obrolan ada disitu.. e ternyata si pengurus gudang disemarang yg udah kenal baik sama bos dealer.. ucapnya… TENANG aja pak dan katanya hari dipastikan RABU tiba dirumah… bapak. dan lebihnyadi gudang SEMARANG padahari selasa besok ada 110 unit yg mau di bagikanke konsumen.YA apa boleh buat mikir… 5hr lagi ane kasih tempo lagi ane mundurin ga jadi CANCELtp ane juga ngancem juga kalo RABU blm jua.. tiba.. ane beneran CANCEL..kata bos dealer tenang aja pak pasti datang itu….
    ‪#‎sambilsenyum‬senyum..

    semoga 110 unit R25 salah satunya milik reader… anda sekalian… amiiin

    Jum·YamahaR25 Indonesia

    14Suka· 31 Komentar

    kiriman ane jumat lalu di yamaha r25 indonesia

    dan sekarang banyak juga kekecewaan terhadap iklan si sutos

  2. mantaapp kang, asiik nih reviewnya, to be continued 😀 temen ane ada yg punya monster 696, pernah nyobain riding singkat, begh beratnya, kayaknya lebih berat dari 795 ini deh, akselerasi awal smooth tapi terasa tenaganya kalo ngga pintar ngurut throttle, hehe…. pas udah jalan enak, eeh ketemu mo putar arah di jalan, butuh tenaga ekstra, beraaattt (kebiasaan naik matic sih), overall 696 enak buat pemula yg baru belajar moge, cuma buat manuver ngga lincah agak berat 😀 ngga tau nih yg 795 ini, penasaran ngikutin reviewnya, lanjuuut kang 😀

  3. berarti lebih terasa mudah dalam mengendarai 2014 Kawasaki Z1000 ya om?
    oh yg bikin panas di daerah selakangan itu karena posisi silinder belakang dekat sama jok, lantaran kkonfigurasi L-Twin nya, apalagi kalo naik Panigale-S, katanya “telur” sama pantat bisa “overcook”, lha header knalpotnya “mlungker” di bawah jok kek cacing 😛

  4. Nunggangin moge yg Torsi & Power nya keluar di Putaran atas memang gak nyaman klo Jalan Santai. Tangan kanan PASTI gatel buat tarik gas lebih dalam. Sayang nya kondisi jalan & kemacetan di Kota kita kurang cocok. Kecuali klo jalannya Tengah malem-Dini Hari, ato di Sirkuit baru abakal lebih PUAS nikmatin Power & Torsinya 😀
    Ulasannya to be continue ya… 😀 Bahasa nya enak banget di baca. Ditunggu lanjutannya kang 😀

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini