banner

genderuwo

Kobayogas.com – Benda pusaka atau keramat, disinyalir sering kali mempunyai “penghuni” di dalamnya, bentuk benda tersebut bisa apa saja, walau yang paling sering diketahui misalnya adalah keris. Ini adalah kisah Mang Peys juragan warung blog www.peysblog.wordpress.com yang dikirimkan kepada KBY. Simak kisahnya lads…

Kontributor: PeysBlog. Editor: Kobayogas.com

Peristiwa ini terjadi November 2010 silam, saat itu saya masih berprofesi sebagai guru ekskul musik di sebuah SMA.

Suatu hari sekolah akan mengadakan perkemahan acara pelantikan OSIS di sebuah tempat yang agak jauh dari keramaian milik salah satu guru sebut saja Pak Pardi. 1 hari sebelum acara dimulai, saya mengantar Bapak Ketua Yayasan (Pak Bos) yang merupakan ahli supranatural untuk survey lokasi terlebih dahulu supaya mencegah adanya gangguan gaib kepada peserta karena Pak Pardi sedang pulang kampung ke trenggalek sehingga Pak Bos harus turun tangan sendiri, ngeri juga sih jam 9 malam bawa motor ke daerah pegunungan. Tapi demi pekerjaan ya sudah saya turuti saja lagian boncengin “orang pinter” kok.

Singkatnya selesailah survey dan ritual tersebut dan pukul 11 lebih kami pun pulang, di perjalanan saya bertanya tentang hasil pengamatan dan penerawangan pak Bos, beliau menjawab singkat ”ada sih tapi sudah aman kok”. Awalnya perjalanan terasa biasa saja namun sekitar 400 m dari tempat tadi saya merasa aneh karena udara terasa dingin sekali, tambah mencekam karena Pak Bos tidak mengajak ngobrol. Tiba-tiba terdengar jelas di telinga kiri saya sebuah bisikan namun mirip jeritan bersuara parau berbahasa jawa yang tidak saya mengerti. Saya bertahan untuk tidak panik karena tidak mungkin berhenti di tempat yang sangat sepi seperti itu. Saya hanya menarik tuas gas lebih dalam, tapi terasa sama saja bahkan Pak Bos tidak bereaksi apapun, dan akhirnya sampai juga di pemukiman penduduk saya berhenti dan menyandarkan kepala saya ke stang.

ilustrasi
ilustrasi

Pak Bos bertanya “Mau apa?” saya tidak serta merta menjawab karena masih terkejut dan ketakutan. Dia bertanya lagi “Ada apa? Kenapa berhenti?” Barulah saya mampu menjawab “ Pak tadi di sana ada yang bisik ke telinga saya”. Dia berkata “istighfar terus baca Surah Annas, jangan dibahas di sini nanti di rumah saja”

Sesampainya di rumah Pak Bos, saya segera diberi air yang sudah didoakan kemudian menceritakan detail kejadiannya namun sayang saya tidak mengerti bahasa yang dibisikan mahluk halus tadi, bahkan Pak Bos terheran-heran. “lupakan saja lah, yang penting besok ikut, biar acara anak-anak jadi meriah, itu mah jin dari Jawa lagi ngapel ke Pak Pardi kali” itulah candaannya untuk menenangkan saya yang masih tampak shock.

Keesokan harinya saya benar-benar memaksakan diri untuk ikut rombongan kemah,tapi karena terbawa suasana maka ketakutan saya mulai cair selain itu berangkatnya siang hari mungkin kalau malam saya tidak akan berani…. Dan ternyata apa yang saya takutkan itu terjadi , tepat ketika saya bermain gitar mengiringi peserta bernyanyi mengitari api ungun, sesosok mahluk setinggi kira-kira 2,5 meter dengan jelas menampakkan dirinya di belakang barisan peserta, sosok bermata merah menyala dengan rambut panjang tidak teratur itu menatap dan menyeringai kepada saya, giginya berwarna putih kecoklatan bercampur hitam membuat saya terbelalak dan diam selama beberapa detik kemudian barulah saya bisa menunjuk sambil menjerit ketakutan..

ilustrasi
ilustrasi

“itu apa? Itu apa di belakang peserta???” semua orang terkejut dan melihat ke arah yang saya tunjuk, mungkin mereka tidak melihat padahal mahluk itu masih ada, sontak gitar saya banting dan segera menunduk ke punggung Kepala Sekolah yang duduk di dekat saya. Paaaak itu apa??? Saya berucap dengan terbata. Melihat ekspresi saya yang serius kemudian pembina menenangkan semua peserta yang tampak mulai ramai dan ada juga yang tertawa menganggap saya berakting. Sekali lagi saya lihat makhluk itu masih ada namun dengan posisi yang agak jauh kemudian ia menghilang di balik pepohonan.

Setelah itu, saya hanya menangis tertunduk mencoba berusaha tetap sadar dengan rasa takut luar biasa dan pundak yang terasa seperti dicengkram serta punggung yang mati rasa hingga akhirnya dengan bantuan Pak Bos saya kembali tenang. Setelah diterawang, ternyata dua kejadian tersebut bukan dari mahluk astral penghuni lokasi tapi dari benda pusaka yang baru dipesan oleh Pak Bos kepada Pak Pardi di Trenggalek. Mahluk itu hanya sekedar ingin berinteraksi sebelum jadi ditukar mahar oleh Pak Bos, namun justru saya yang lebih sensitif untuk merasakan, mendengar dan bahkan melihatnya. Karena memang sejak kecil saya sering melihat penampakan mahluk astral tapi kejadian inilah yang paling jelas bagi saya.

Adakah pemirsa blog yang tahu makhluk apakah itu? Genderuwo kah?

Wallahualam bil sawab…

Mangga digeber lads…

61 KOMENTAR

  1. Tumben gak merinding karena pnglman sndiri kali ya…???
    Kecuali liat gambar No 3 hampir mirip begitu tp dia gak gendut mang, hanya keliatan tinggi…
    giginya juga bkn taring, lebih mirip gigi nenek2 yg lagi “nyeupah”.

    Dan buat tambahan sebenarnya teror seperti itu di 3 hari ini kembali setiap saya nonton TV,
    kalau pas film sih gapapa, nah pas masuk iklan trs liat di atas gedung ada 2 orang menari
    mulut saya langsung berbusa komat kamit gak karuan dan bulu ketek saya berdiri karena saya sambil ikutan nyanyi begini :
    “Ambureguuuul, Amesuyuuuu, Bahreweyyyy, Bahreweeyyy”.

  2. Bulan lalu beli batu cincin di kaskus, eh kok ada isinya n suka gangguin beserta sedikit penampakan. Ya sudah kebetulan lagi ibadah minggu minta sedikit holy water sama romo wes ewes ewes bablas angine 😉

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini