wpid-kuenceng.jpg

Kobayogas.com – Dalam dunia otomotif, terutamanya roda empat sering terdengar istilah over steering atau under steering. Pada artikel kali ini, KBY akan menjelaskan seputar kondisi yang menyebabkan suatu kendaraan dapat mengalami over steer atau under steer…

Banyak penjelasan yang lebih njelimet dan membuat dahi berkerut, namun bukan itu tujuan KBY membuat artikel ini, mencoba menjelaskan sesederhana mungkin agar kita semua paham apa yang dimaksud dengan over dan under steering, berikut penjelasan singkat versi KBY yang didapatkan dari literature dan juga pengalaman dari rekan-rekan pembalap nasional.

Over steer/ steering: Satu kondisi dimana kendaraan mengalami kehilangan traksi/ grip pada ban atau kemudi bagian belakang sehingga membuat bagian buritan kendaraan bergeser mendahului bagian moncong…dengan kata singkat, ngepot/ ngecot.

Kondisi over steering biasanya sering terjadi jika ban bagian depan mempunyai traksi lebih ke aspal dibandingkan ban belakang, itu mengapa sebabnya jika mengganti ban dengan yang baru, ada baiknya diberikan untuk bagian belakang. Hal ini dimaksudnkan agar ban  depan tidak terlalu menggigit dengan aspal.

Kondisi over steering ditenggarai lebih sulit diantisipasi oleh pengemudi awam/ beginner, karena membutuhkan ketrampilan yang cukup cakap untuk meng-counter nya. Oversteer biasa dialami oleh mobil berpenggerak belakang (gardan)/ RWD.

Pada balapan drift, drifter justru sengaja mengkondisikan mobil RWD agar ngepot (spinning out). Kondisi ini sering disebut pula sebagai “Fast” dalam balapan.

over steering

Under steer/ steering: Satu kondisi dimana bagian moncong mobil tidak mau berbelok atau cenderung lurus walaupun setir sudah habis diputar/ dibelokkan. Penyebabnya kebalikan dari Over Steer, ban depan yang cenderung kehilangan grip dibanding ban belakang. Kondisi ini biasanya terjadi pada mobil berpenggerak roda depan karena roda depan selain sebagai pemutar roda, juga sebagai pembelok arah.

Antisipasi kondisi under steer relatif lebih mudah  bahkan untuk pengemudi awam pun, cukup kendorkan gas atau angkat kaki dari pedal gas, dan kembali putar kemudi, mobil sudah bisa dikendalikan.

Dalam balapan, kondisi ini biasa juga disebut dengan “Loose”.

Semoga penjelasan sedikit dari KBY ini dapat menambah khazanah kita semua seputar roda empat ya…

Mangga digeber lads…

Terima kasih sudah bantu sharing.. Baca juga yang menarik lainya dan kunjungi blog mang saka www.sakahayangna.com :

Kontak kobayogas.com :

  • Email me: [email protected]
  • Facebook : @kobayogas
  • Twitter : @kobayogasblog
  • Instagram: Kobayogas
  • Youtube Channel: Yogas Kobayogas
  • Path: Yogas Kobayogas.com

<

51 KOMENTAR

  1. kalo 4WD berarti relatif aman ya? atau cenderung bisa mengalami dua duanya tergantung kondisi ban mana yang nggak ngegrip?

    • jauh lebih aman… karena keempatnya berputar. RWD atau FWD juga bisa lebih aman kalau ada ASC (Automatic Stability Control) atau DSC (Dynamic Stability Control).

      Atau di beberapa merek seperti Honda menyebutnya VSA (Vehicle Stability Assist)

      • berarti kalo 4WD yang full assist ASC, Traction Control (TC), ABS, ditambah EBD itu udah bisa dibilang aman banget ya buat pengemudi pemula. meskipun kalo fitur selengkap itu biasanya harganya nggak aman sih :mrgreen:

  2. “Oversteer biasa dialami oleh mobil berpenggerak belakang (gardan)/ RWD.” (paragraf 3 penjelasan oversteering)

    Perasaan yang suka oversteering mobil FWD. Kan sudah dijelaskan karena mobil yang oversteering terjadi karena ban depan yang lebih punya traksi dibandingkan ban belakang. Lagian belum pernah lihat drifter pakai mobilk FWD karena oversteeringnya. Kalau slalom memang memilih mobil FWD karena kemampuan corneringnya lebih bagus daripada RWD. Kalaupun ada drift itu juga untuk counter ketika kendaraan menikung di tikungan lebar, beda tekniknya sama drift. Kalau drift yang memang drifting untuk counter oversteering.
    CMIIW

  3. Jd kalo ane mo ambil mobil, terutama motuba dibawah 1500cc pilih penggerak belakang ato depan nih….. Ane bukan awam bawa mobil, tp bukan pula mahir…. Selama ini ane pegang daihatsu classy sama suzi katana…. 2 mobil yg beda jenis, jd ane ga bisa tau gejalanya under ato over….
    Mohon penjelasannya….

  4. Thanks…. Bro….. Insya Allah ane masih pilih motuba front drive,
    Ane dalam perjalanan mudik pk motor….malam ini Jalur selatan jawa.. Sejak dr cileunyi- gentong muacett mantab,…..

  5. Kl mobil modern yg pny esp, abs, ebd, ba, tc dan lain2.. Yang buat oversteer ataupun understeer lebih bs dirasakan karena kondisi ban yg beda keausan antara depan dan belakang dan sangat terasa dampaknya saat kondisi hujan.
    Dulu saya pernah jg baca ulasan mirip seperti bro Angga di autobild yg menyarankan saat ganti ban, yang baru taruh dibelakang. Dimobil saya ad abs, ebd dan ba. Saat ganti ban hanya 2 buah, entah kenapa dari beberapa penjual ban yg saya tanya justru mereka semua menyarankan ban baru ditaruh depan dan akhirnya saya turuti, tapi saat melewati genangan air dengan kecepatan tinggi seperti dijalan tol, efek aquaplaning sangat terasa dan saat hujan deras cenderung lebih sulit dikendalikan. Akhirnya ban baru saya pindah kebelakang dan ban lama saya taruh depan. Ternyata memang benar, Mobil lebih mudah dikendalikan dengan ban baru dibelakang dan yg sudah aus didepan. Sayang salah kaprah soal pemasangan ban ini masih banyak terjadi bahkan dilikungan penjual ban. Semoga tulisan ini turut mencerahkan..

    • Saya juga banyak belajar dr AB om… Jangankan tukang ban, temen2 saya di klub aja banyak yg keukeuh ban baru taro depan. Hehee..
      Saya sih sudah buktikan sendiri dengan melintir dan masuk gravel di sentul jadi tau bingit kalau ban grip lebih bagus, baiknya simpan di belakang terutama utk FWD… Hehee…

      Tapi kondisi melintir memang terjadi pd kondisi relatif ekstrim sih. Kalau berkendara normal tdk akan terasa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini