banner

R25

Kobayogas.com – Akhirnya, pecah juga bisul yang bernama penasaran itu, kepingin bingit melihat dan ngetes yang namanya Yamaha R25 akhirnya kesampaian juga… Karena jika harus menunggu milik salah satu sahabat yang melakukan inden, kesuwen lads!! Bertempat di SeVel Pondok Bambu Jakarta Timur atas kebaikan salah satu sahabat, KBY bisa merasakan sensasi il phenomenon ini… Mangga digeber lads…!

Meet and Greet bersama Yamaha R25 sudah KBY bahas sebagai mukadimah dari rangkaian artikel Yamaha R25 ini, dan artikel ini merupakan rangkuman secara keseluruhan opini KBY atas impresi terhadap Yamaha R25 ini. Jika ada yang tidak setuju, dimaklumi, setiap orang punya preferensi masing-masing toh? Though…you can not please everyone 🙂

DESAIN DAN KUALITAS MATERIAL

Harus diakui, motor dua silinder satu ini agak kurang fotogenik, harus mengambil dari sudut tertentu agar mendapatkan sisi gantengnya… Begitu pula dengan sosok appearance nya, agak sulit jika dibilang eye catching among the crowds, bukan berarti buruk kok, hanya memang sosoknya cenderung sederhana, KBY mengalaminya saat menghampiri bro Haryadi ‘Iday’ Wijaya di titik kumpul. Butuh beberapa saat untuk mencari si R25 ini diantara parkiran.

Kualitas catnya baik, karena malam mungkin, terlihat shiny, tapi karena kotor akibat bro Iday becek-becekan dari kantor otomotif ke Pd Bambu, kualitas catnya secara keseluruhan agak tertutupi kotoran. Sedangkan plastiknya didominasi plastik tebal kecuali fairing bagian paling bawah, sepertinya bagian itu memang di desain lentur ya untuk mengantisipasi goncangan jalan.

Bagian tangki, debatable, pada dasarnya KBY lebih suka yang tanpa kondom, tapi MV Agusta F3 dan Brutale 1090 yang sudah KBY tes membuktikan asalkan pembuatan dan perakitannya baik, maka kualitasnya pun akan mumpuni. Somehow, itu yang kurang dari R25, perakitan bagian plastik  di tangki terasa kurang solid, menimbulkan bunyi krinyet krinyet saat tertekan, baik oleh tangan atau bodi. Mutu perakitan bagian lainnya baik kecualiiii area setang, karena areanya tidak tertutup banyak seperti Ninja dan CBR, kabel kabel pada R25 ini terlihat berantakan, memang tidak sampai mengganggu visibilitas ke speedo sih, tapi mengurangi estetika saja.

R25

FITUR

Masih mau bahas monoshock tanpa linknya? Lupakan, bosen!! Lagipula lads sudah pada tahu kan? Jadi mari kita berkonsentrasi kepada fitur pada meter cluster yang disebut terlengkap di kelasnya, bahkan melampaui kelasnya jika KBY boleh sebut…

Selain Monocross tanpa link pada suspensi belakangnya, fitur lainnya masuk kategori Superb!! Metercluster atau tepatnya Meter cluster dengan MID menjadi daya tarik luar biasa bagi si empunya. Ibarat gadget, seharusnya sang pemilik nantinya akan sangat menikmati fitur ini…terutama konsumsi bbm realtimenya… jadi saat berjalan, akan terbaca berapa konsumsi bbm rata-rata secara real, sedangkan untuk rata-rata saat sudah berhenti, ada di bagian average.

Bagi yang peduli efisiensi, adanya konsumsi bbm real time dapat menggiring rider untuk melakukan economy riding… hanya sayangnya, untuk average, perhitungannya seperti kendaraan eropa, Liter/100 KM. Agar bisa diterima langsung konsumen eropa? Bisa jadi. Konsumsi BBM yang sempat tercatat di video adalah 4,8 Liter/ 100 KM. Artinya si R25 ini punya konsumsi bbm 1:21,27 km/ liter. Boros? wajar wong habis digeber geber hehehe.

Fitur super lengkap
Fitur super lengkap

RIDING IMPRESSION

Akan KBY bagi menjadi beberapa bagian…

1. Mesin dan Suaranya

Saat kunci diputar ke ON dan Starter ditekan, mesinnya halus, sehalus 1 silinder, tidak ada bunyi katup berlebih sebagaimana yang kerap ditemui pada mesin Ninja. Saat idle mesinnya berbunyi mirip adiknya, NVL, hanya dengan geraman yang lebih dalam.

Saat gas digeber, raungan exhaustnya kering dan mengeluarkan suara lebih kencang dari Ninja, alias memiliki suara yang dapat menaikkan adrenalin. Bagi yang tidak suka exhaust aftermarket, KBY yakin suara R25 sudah cukup memuaskan karena tidak sesenyap milik Ninja. Apalagi jika digeber saat jalan, tidak percaya? Tonton lagi aja videonya hehehe…

2. Handling

Pada bagian ini KBY dan Iday sempat membahas lama, mencari persamaan walau tidak harus sama juga sih ujung-ujungnya… Satu hal yang disetujui oleh KBY dan Iday adalah, suspensinya yang empuk, empuk disini lebih lembut daripada Ninja, Z250 bahkan sedikit lebih lembut dari CBR. Positifnya saat kita cruising di kecepatan rendah sampai sedang, ayunan suspensinya membuai, jamin tidak akan cepat lelah. Begitu pun saat melalui speed trap, suspensinya mengayun lembut… Kalau KBY boleh bilang, mirip mirip NVL.

Trade off-nya? Jelas ada, saat KBY gas pol di trek lurus dan mulus, no problemo, gerakan-gerakan bodinya bisa diterima, stabil mirip CBR namun masih lebih stabil Ninja dan Z250 karena suspensinya yang firm dari Kawasaki. Ninja dan Z terasa lebih tenang dan ampeg saat kecepatan tinggi dan lurus, bahkan saat menemui jalan yang berlegok, tetap tenang… unlike R25, suspensinya yang empuk mengayun dan sedikit menerbangkan kita, membuat tangan harus memegang erat setang, efek tanpa link? Mungkin. Contohnya pada Video yang KBY publish, di awal awal jika lads perhatikan, KBY mengeluarkan efek suara…wooo wooo…itu karena terkejut bagian buritannya mentul mentul.

Namun demikian, saat dicoba geser bodi, zig zag kiri kanan pada kecepatan relatif tinggi, bodinya sangat penurut, tinggal sedikit goyang bodi dan kaki yang menjepit tangki ke arah yang dituju, R25 dengan manutnya ikut kemauan rider. Dari sisi ini, KBY sepertinya harus menyamakannya dengan CBR, namun dengan keungglan mesin R25 yang 2 silinder tentunya. RR Mono gimana? Maaf, sepertinya om Leopold yang lebih paham soal ini…

3. Ergonomi

Lagi lagi mirip CBR, tangan tidak harus menjangkau ke depan, setang R25 mirip – mirip dengan kompetitornya, Ninja dan CBR, nyaman dan sedikit tegak. Bahkan Z 250 FI lebih rendah dan jauh jangkauannya loh. Tinggi KBY yang 163 mampu menjejakkan kaki ke bumi dengan pede, hanya sedikit jinjit. Bodinya yang 166 kg ++ (+ bensin) sangat mudah dipindahkan tanpa harus turun dari pelana.

Masih jinjit walau sedikit
Masih jinjit walau sedikit

4. Akselerasi dan Tenaga

Butuh sedikit menekan perasaan ingin membandingkan dengan kelas di atasnya, terutama yang masih sarat diingatan adalah MV Agusta… Jelas bukan lawan. Sebelum jalan, KBY mencoba mengingat ingat impresi Ninja, terutama si Shiro Z saat masih standar, wajib dikomparasikan sesama standar tentunya.

Akhirnya, disimpulkan, dari awal sampai dengan 6000-7000 RPM, ninja, z dan R25 sama semua, kalaupun ada perbedaan, itu tidaklah signifikan…Pemenangnya di rentang ini jelas si jomblis, CBR 250, buka gas titik, josss… Nah saat mesin berkitir melewati 7000…si jarum RPM R25 melejit seperti katapel, terussss hingga shift light berkedip…unstopable saat sudah di zona ini, hanya nyali dan habisnya trek lurus yang dapat menghentikannya. Luar biasa untuk 250 cc. Ninja dan Z wajib angkat topi di zona ini.

Video akselerasi dan top speed bisa dilihat di sini

Lain Lain

Angka pada speedometer terlihat jelas, harusnya siang pun demikian. Lampu depan terangnya sangat mumpuni. Busa joknya tebal dan empuk. Tingginya  tangki bisa membuat rider mantap menempelkan helmnya disitu saat harus rebah. Koplingnya ringan, sangat ringan, tidak seperti 250 cc, teringan di kelasnya, bagai CBR dan NVL 150 cc.

Harga

Rp. 53 juta OTR, lebih murah 700 ribu dari Ninja. Jika kita melihat statusnya yang CKD, mungkin secara logika, kenapa bedanya tipis saja dengan yang CBU? Menurut KBY, CKD tidak selalu harus jauh lebih murah, banyak faktor yang menentukan mengapa R25 tidak bisa lebih murah. Namun demikian, sepertinya maksimal 51 juta adalah harga yang pas…kompensasi ketiadaannya link monocross.

Kesimpulan

Sebagai pendatang baru, R25 memang sangat dinantikan kehadirannya terutama bagi Yamaha lovers, mesin yang performanya digadang gadang terbaik memang bukan isapan jempol, paling tidak di atas kertas pun R25 paling superior. Tidak adanya link monocross seakan-akan termaafkan dengan desain yang fresh (walau bukan yang terbaik), mesin powerful, bobot ringan, dan fitur super lengkap pada meter clusternya.

Tertarik kah KBY? Bicara tertarik tentu iya, duitnya aja yang gada hahaha…bagusnya, karena sudah tes, penasarannya tidak menggebu gebu, plus pengalaman pernah memiliki 2 silinder serta test ride beberapa moge yang juosss, dapat menekan keinginan memiliki kembali 2 silinder 250 cc… at least untuk sementara 😀

Catatan Minor:

– Foot step sebelah kiri sepertinya harus disetel ulang, longgar, terlalu mudah terlipat, mengganggu konsentrasi saat sedang meluncur kencang karena kaki kiri harus sering dirubah posisinya. Mudah-mudahan hanya terjadi di prototype yang ini saja

– Kabel speedo, selang rem, kabel kopling yang terlihat bersliweran harusnya bisa disembunyikan dengan rapi, mengurangi estetika dan terkesan motor dibuat asal-asalan.

– Shock depan sebesar 41 MM kurang terlihat efek visualnya, karena tertutup fairing

– Tangki kondom menimbulkan bunyi yang annoying saat tertekan

– Foot step posisinya kurang kebelakang sedikit

– Brake lever harusnya dicat hitam seperti Ninja, akan terlihat lebih mewah

Mangga Videonya lads…

Link HP

Many thanks to sahabat Iday… what would I be without you bro… 🙂

Gallery Picts

165 KOMENTAR

  1. cbr yg dimaksut dual keen bukan setauku 2 lamp sekarang jok nya lebi ramping . hm low mid jelek hi mid mantep artinya kalo di jalan macet yg butuh stop n go jelek dong ya . mau ngebut dimana tapi produk nya kok ceprt di hi rpm ‘:| .

    • wah mantep… ada setelan ketinggiannya keknya, makin tinggi makin keras…sama aja donk sama Z dan Ninja hehe

      Kalau yang pake gas n bisa disetel soft/ hard nahhhh baru tuh…

  2. Ada yg kurang kan masbro dr segi design dibndingin prototype pertma kluar yg dsandingin sma M1,apa gtu yg kurang sreg di mata IMHO loh kawan2 yg lain

  3. Maaf Om Kobay tinggi badan berapa ya..kl utk tinggi badan 170 msh jinjit gak? Keren banget pas photo dr blkg. Photo yg saya tunggu2, krn dr 1 photo ini saya jd minat utk milih R25.
    Makasih Om.

  4. Wah dari bocoran jdi ambil nih kayaknya,klo shock belkang tinggal di setel,makin keatas makin keras otomatis nambah kestabilan kayaknya tpi dngan resiko rentan bocor 😀

  5. good review bro, semakin memantapkan untuk memboyong, meski istri juga makin mantap untuk mereject 🙂 hehehehehe liat aja nanti kalo tiba2 udah nongkrong di rumah, btw kira2 bisa nggak dipasang spakbor aftermarket buat ban belakang? kira2 velg aftermarket apa ya yang cocok (dengan kualitas yg setara namun dengan model yg lebih cihuy),..
    thnks anyway

  6. masih juga bilang ga pakai link di kesimpulan. itu kurang dikerasin settingannye bang. otimotif sama mplus bilang gitu. nvl pakai link aja ga enak buat nikung saat lawan cbsf yang keras suspensinya. motor bagus itu buat nikung cepat shock belakang memang harus keras. kayal motogp itu keras loh. 😉

    • Ay ga bilang gak enak buat nikung loh, coba baca lagi deh hehe… Justru mentul2 itu yg gw rasain saat lurus n ketemu jalan bumpy/legok.
      Satu hal yg gak pernah ay alamin pake CBR atau Ninja dan Z… Dijalan yg sama. (Kebetulan semua yg disebut sdh pake link).

      Kalau lebih percaya media sih silakan, tp ay sih pure independen loh ?

  7. jooos ulasany .bikin ga jdi galo .. tdiny siang mlam galo pngin tuker punya anu …setelah bca ulasan mas kobay jdi hti ademm

  8. efek dari progresif shape pulley…., tarikan awal jadi smooth, tidak agresif.
    kalau mau diubah jadi agresif, tinggal di modif atau diganti jadi bulat.
    kata pak Abidin….

  9. sudah terlihat sih dri foto juga, hnya dri sudut2 tertentu yg bkin cakepnya krna tiap yg foto psti sudut itu trus, entah aslinya gmana
    ngmng velg blkn brpa inch ya sama ukuran bannya ? 😀

  10. hmm kok ane merasa masih kurang sreg sama desain R25, padahal dulu sih expetasi nya bakal mirip R6 atau R125. untuk 250cc tetep ninin 250 deh yg paling ganteng IMHO
    kalo liat dari review nya bang kobay,kelebihan nya di banding CBR cuma 2 silinder nya + 36 ps nya doang yak.. :v desain selera sih

  11. Long post om kobay…. in the midle agak lelah membacanya (apa krn gak minat R25) ampe hampir mau langsung komen tapi akhirnya terbaca semua… Menurut om Kobay worthed gak penantian FBY selama ini menunggu R25?

  12. Apa sih keistimewaan link suspensi? Apa karena pake link distribusi bisa dibagi dan tidak butuh kemiringan socbrraker yg ideal sehingga lengan ayun bisa lebih pendek?..kalo ga pake link otomatis lengan ayun panjang karna butuh kemiringan sock .? Masalah kurang stabil apa ga bs di perbaiki dngn travel suspensinya? Maaf brow..banyak yg udah menilai kok ga pake link ..coba aja r25 di geber di sentul..samoai limit .

    • Gw sih gak peduli mau canggih kek gimana itu suspensi R25…tapi kalau tanpa link ya di mata gw valuenya jatoh…

      Kenapa jatoh? Lah rival rival nya pake kenapa doi kagak? Simple aja lah mikirnya. No link = lebih murah krn ga harus ada tambahan parts, kena kan ya?

      Urusan lbh stabil bla bla urusan sembalap dan rider pro lah…

        • betul, masalahnya si Duke mau dibandingin sama siapa? Dia mah maen sendirian hehe.. R25 kalau sendirian juga gakan ada yang banding bandingin sama CBR dan NInja kan yg udah pake link kan? Setuju gak? Hehehe…

  13. mantap bang, review nya lengkap dan jelas.
    btw, tangkinya kriyek-kriyek ya bunyinya saat terkena tekanan, klo dibandingkan dengan Byson gimana bang, kualitas tangki kondomnya?

  14. yang item dan doff kayaknya bagus. tapi beneran sih, kalo fisik kayaknya lebih enak diihat si n250. kalo muka lebih enak lagi si z250. hahahaha. masih nunggu kabar xmax…..

  15. Artikel hiburan buat penunggang 250cc lain, pas jejeran di jalan dlm hati masih bisa bilang : “Ah.. Tangki gue asli gak kondoman, kabel2 gue lebih rapi, suspensi gue pake link…dll”. Tapi begitu Sang rider R25 bejek gas sampai 14rb rpm… ya selamat kembali ngowoh bin ngaplo sambil sibuk cari2 alasan hiburan lain lagi…

  16. Gan boleh tau ga tinggi nya brp?
    Soalnya jd penasaran nih motor emang gede banget atau .xsx£@!!! hehehe
    Tinggi sys 188cm berat hmpr 100kg, gmn ya kalau duduk di atas motor ini?
    Soalnya lum prnh liat lgsg. Cuma inden kucing dalam karung.
    WKWKW.. tolong dikasi gambaran dikit dong dimensi nya dibanding ninja.

  17. mantab ulasannya mas,, lengkap,,,,, kalo lihat r25 lama2 jadi tambah keren ya,,,, apalagi yg biru ni…… dibanding ma ninfi kayaknya tampangnya jadi bagusan ni motor….. padahal pas awal kelahiran kemaren jujur masih bagusan ninfi menurut saya……. bener gk mas?
    ehh,,,, kalo buat cornering gmn mas? ma ninfi dan cbr enak mana? di kecepatan sedang j maksudnya…..

  18. mantab ulasannya mas,, lengkap,,,,, kalo lihat r25 lama2 jadi tambah keren ya,,,, apalagi yg biru ni…… dibanding ma ninfi kayaknya tampangnya jadi bagusan ni motor….. padahal pas awal kelahiran kemaren jujur masih bagusan ninfi menurut saya……. bener gk mas?ehh,,,, kalo buat cornering gmn mas? ma ninfi dan cbr enak mana? di kecepatan sedang j maksudnya…..

  19. mantap ulasanny.memang penilaian tiap orang berbeda beda.kloa ane malah udah indent nih motor tinggal nunggu aja.klo mnurut ane dibandingkan ninja 250FI ya desain jauh lebih bagus R25.Klo liat ninin ga tau ada yg buat ga sreg,kliatan sangar tapi ga ada elegantnya sama sekali.makanya dulu ninin FI kluar ane ga ambil.klo di R25 elegant dapet,sporty dapet,speed dapet,sangarnya dapet.

    • betulll sangat berbeda beda, kadang kalau sudah suka ya suka aja… gak usah dengerin kata orang..

      kalau saia kan mencoba mengulas apa adanya… termasuk komparasi rival2nya R25 yang sudah brojol duluan…

      Misal rival sudah link dia belum, rival gak pake kondom tangki dia pake, R25 paling kenceng rivalnya gak, R25 speedonya paling canggih, rivalnya gak…dst…

      • Tapi yg bikin ngilu tulisanya sockdepan 41 tapi sayang ketutup fairing…nih nilainya tampilannya ga dilihat fungsinya….kalo tangki mending yg model kondom kalau jatuh tinggal ganti bajunya jatuh lebih murah di banding biaya kenteng plus cat..moge jgbanyak yg model gini

        • Wah moge banyak banget kok yg model tangki kondom…dah baca kalimat saya soal MV Agusta kan? Jd ya ga masalah…cuma masalah selera kok itu mah…

          Soal shock, ya emg bener gak keliatan… Gedenya kan? Namanya juga pake fairing…kalau byson tuh keliatan ?

          Gmn sudah liat video performanya? Masih bilang diparkiran doang? Hihihihi….

  20. mungkin bunyi kriyek” itu dari anunya si anu
    EH
    😆

    brarti ni R25 gabungan dari CBR250 (handling) n power (ninja250) kah?

    mungkin yg bikin mahal dr sisi power e yak yg katanya 36HP,ninja250 32HP brp duit biar bisa jadi 36HP?

    ini yg overprce ninja dgn cuman mesin jadul dibedakin kata si atlantis ato si r25 yg overprice karena “Lokal” nya?

    jadi menurut om kobay dr tes ride 250cc fairing pilih mnrut selera si om

    si jomblo tukang cebok/CeBokeR250 (isitilah BC cbr250 dr FBY n FBK)

    si kaoskaki Tinja250 (istilah BC ninja250 dari FBY n FBH)

    ato si Rongsokan 250 (isitilah BC R25 dari FBH n FBK

  21. Sumpah bikin ngiri kang, lah gimana enggak, yg inden perdana aja blom dapat unitnya, hihii… Makin penasaran iya, makin kebawa mimpi iya, yimm lama bingit sih nganter R25 ane, huhuu………. Oiya kang, kalo standarnya superior semoga setelah dioptimalkan bisa lebih beringas, anggaplah kalo efisiensi volumetrik engine nya di-full-kan + set up ECU etc. moga bertaji di balapan kelas 250, biar honda ama suziku tertarik meramaikan double cyl fairing, makin rame jg balapannya, biar ngga pembalap bebek aja yg kita hasilkan, hehee….

  22. masalah kabel seliweran di dashboard, moge R series macem R1 dan R6 juga begitu sih….namun memang masih lebih berantakan motor ini (R25)…

    tp kalo bisa jangan kaya ninja juga lah, di tekuk gitu….ane pribadi ngeri2 juga ngeliat kabel2 begitu di tekuk….ngeri ngga maksimal nantinya….

    walaupun ni motor udah di geber2 sama media2 otomotif terkenal di SENTUL (dan di tempat ini juga salah satu tester mampu meraih top speed hingga 173km / jam @ gigi 5), namun menurut gw IRS adalah “ujian” yang paling pantas untuk R25 ini…

    apa pantas kualitas lokal diharga 53 juta? kalo R25 mampu bersaing dengan si cebong 250….gw pribadi menilai ini motor CUKUP worth dengan harga segitu….power besar, fitur speedo lengkap, kualitas material baik, 2 silinder, bobot enteng? gue katakan sekali lagi CUKUP worth……

    kenapa cukup? karena minus DELTABOX…fitur ini yang menurut gue paling vital yang justru ngga ada di R25…orang adenya aja (R15) ada…

    Last, ngga ada nya banana arm, dan USD masih bisa diterima kalo menurut gue pribadi…cuma yaaaa…disayangkan aja….terutama USD nya…

  23. Bagus sih menurut saya, mungkin juga karna model baruyg belum dikenal mata kita makanya masih enak diliat. Tapi jujur sih, kalau diliat sekilas, lebih memukau Ninja yah.

  24. Mantap bro…! Emang menurut saya R25 itu kaga fotogenik, krn sampe saat ini saya blm bisa dapet angle yg tepat sehingga R25 ini cakep di mata saya, hehehe…

  25. om kobayy , om kan udah test r25, saya mau minta klarifikasi dong sebelum beli r25 😀
    bener gak kalo r25 itu : ‘bagian setir dan fairing yang kosong melompong, kabelnya berserakan tidak rapi, las antar besi kasar, lampu sein nya ringkih, fairingnya tipis, knalpot nya kuecil bangetz, skok nya aneh, tangkinya mungkin dari plastic, rangkanya sepertinya koq model lama ya? dan penampilannya di lihat dari belakang kayak cungkring sekali. ‘ ini kutipan chat dr sodara saya yang akhirnya memilih meminang ninja250, infonya ya om, asap. tengyu :)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini