banner

1-recall-box

KBY – Dear lads, masih seputar recall nih, kali ini KBY ingin menyampaikan sebuah opini berdasarkan pengalaman, literatur dan juga hasil obrolan maupun diskusi terdahulu dengan rekan-rekan pecinta otomotif terutama klub otomotif.  Jika sudah mengetahui arti atau definisi dari RECALL maka silakan dilanjut, kalau belum, silakan boleh di klik artikel ini, biar nyambung nanti diskusinya hehehe….Yukkk dilanjut diskusi ringannya, nah jadi kenapa sih kata kata RECALL itu seolah olah menjadi hal yang tabu, dihindari bahkan menjadi momok menakutkan bagi produsen dalam hal ini otomotif? Mau di roda dua atau empat sama saja. Namun, dunia roda empat masih mendingan, karena tercatat dan sejauh ingatan KBY ada beberapa produsen mobil yang berani mengambil langkah Public Recall alias Recall secara terang-terangan melalui media massa.

Produsen tersebut adalah Mercedes Benz dan Honda, itu yang KBY ingat, kalau Merc KBY gak tau persis apa yang di recall, yang KBY ingat betul adalah Honda, karena KBY mengalaminya langsung. Seingat KBY tercatat dua kali Honda melakukan public recall, yang pertama sekitar tahun 2005 akhir, kasusnya adanya penggantian pelumas transmisi CVT untuk matik dari ATF menjadi CVTF plus update software CVT-nya, Free… dan KBY saat itu melakukannya di Bengkel Resmi Honda Mugen Pasar Minggu. Pengumumannya ada di media massa dan KBY sendiri tahu dari tabloid otomotif saat itu. Berlaku untuk Honda City AT dan Jazz AT keluaran awal s.d 2005 akhir. Di milis klub pun ramai pembahasannya.

wpid-kuenceng.jpg
Si Kuro pun pernah kena recall…

Yang kedua, penggantian katup per LSA dalam mesin i-VTEC, karena  disinyalir mengalami defect produk yang mengakibatkan suara mesin menjadi kasar karena pernya yang terlalu kaku, sehingga bisa patah. Sama seperti kasus pelumas CVT, Honda melakukan public recall melalui media massa. Recall berlaku untuk nomor sasis dan mesin tertentu yang disebutkan dalam pengumuman recall tersebut. Untuk jenis mobilnya, berlaku untuk All New Jazz GE8, All New City dan Freed, karena ketiganya menggunakan mesinnya yang sama, i-VTEC L15A.

Kesimpulan yang bisa diambil dari Recall Honda tersebut adalah, ternyata Recall tidak mempengaruhi nama atau brand Honda di dunia roda empat, begitu juga dengan penjualannya, Jazz tetap memimpin penjualan di kelasnya dan menjadi mesin uang nomor satu Honda di Indonesia, All New City pun demikian, menjadi leader di penjualan small sedan non taksi, Freed pun penjualannya cukup menggembirakan.

Tapi mengapa untuk produsen lain, Recall serasa menakutkan? Honda sudah membuktikannya bahwa konsumen saat ini sudah cerdas dan melek informasi, Recall sebagai tanggung jawab produsen sudah diterima dengan positif oleh konsumen sehingga tidak mempengaruhi penjualan, bahkan nama Honda dikenal sebagai brand yang tanggap dan bertanggung jawab. Namun demikian, beberapa brand yang belum established memang masih malu-malu serta takut-takut melakukannya, kemungkinan besar adalah takut brandnya tercemar dan takut produknya terkenal sebagai produk yang ringkih, padahal saat itu produknya sedang laku-lakunya, misalnya.

Diketahui juga, bahkan merek yang sudah terkenal puluhan tahun di dunia roda empat pun masih enggan melakukan public recall, dan memilih melakukan silent recall, hmmm… padahal nama-nya sudah dipercaya oleh konsumen loh, tapi masih malu-malu juga. So apakah kekhawatiran produknya tidak laku dan brand jadi tercemar menjadi penyebab utamanya? Sepertinya iya… padahal Honda roda empat sudah membuktikannya loh… dan terbukti tidak berpengaruh pada penjualan produknya. Recall? Siapa takut?  🙂

Thanks sudah sharing opininya lads….

61 KOMENTAR

  1. kalo di roda 2 karena konsumennya masih banyak menengah ke bawah
    kalo d roda 4 karena honda percaya konsumennya tau arti recall, kalo pabrikan nganu takut konsumennya lari macem di roda 2nya.
    eh tapi daihatsu kemaren ngumumin recall feroza yang bahkan udah g diproduksi

    • Betul, karena apa? Karena udah jauh lama produksinya makanya berani wkwkwa…

      Mana kemaren grandmax, luxio, silent recall tuh mereka… Kekekekek

  2. lha justru ini yg jd anget di kawasan blog, kenapa agak gimanaaa gitu kalo nyebut kata recall
    mungkin krn masalahnya udah terlampau banyak, sedangkan recall kan bla bla bla (kemaren udah ane tulis di mari :D)

    *neverending comment

  3. Di indonesia, karena mayoritas masyarakatnya belum faham, buat produsen recall tu efek jangka panjang dan pendeknya ngeri2 sedap.. Ahaaaay… Di recall euy 😀 #saya mayoritas kah?

  4. Dan ini hanya berlaku untuk produk tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.. Maksudnya anggap salah satu produk pabrik H atau Y atau S kena recall, nah produk yg 1 itu tu yg ga bakalan laku, sedang yang lainnya, tetep moncer.. Apalagi kalo ada produk baru yg tiba2 jadi booming ya konsumen sini bakal lupa dulu pernah ada recall #karena itulah uniknya konsumen indonesia 😀

  5. Untuk kalangan yg belum mengerti, produk recall dianggap sebagai produk gagal..makanya pabrikan yg menyasar kalangan itu jadi rada malu2 mengatakan recall 😀

  6. Kalau di Indonesia ada satu tambahan penyebab kenapa produsen enggan mengatakan “Recall”, karena banyak dari pengunjung warung yang relatif sangat mengerti apa itu recall malah sering dengan sengaja membelokkan opini dan arti bahwa recall itu sesuatu yang buruk.

  7. ah recall kok menakutkan yangmenakutkan itu kalo kecelakaan gara gara produk gagal . recall kan malah asik kan kendaraan jadi semakin kuat tahan banting .

  8. Buyer di MISCALL dealer honda…..
    Gantian owner RECALL dealer…. bla.bla.bla.
    intinya bisik2 aja ntar tetangga dengar…ha.ha.ha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini