banner

lawan arus2

KBY– Judul di atas adalah kenyataan pahit yang memang terjadi di dunia nyata (baca: jalan raya), kebetulan terjadi di Ibu Kota sehingga beritanya lebih terekspos. Mau musim hujan, musim panas, musim banjir kecuali musim kawin, pelanggaran lalin tersebut sepertinya sudah menjadi hal lumrah, utamanya di kalangan biker. Dan kali ini, mengakibatkan korban jiwa, dua sekaligus!!Ayo ngaku aja lah, bohong kalau gak pernah putar balik lalu melawan arah (mungkin ada yang benar-benar tidak pernah tapi berapa persen sih), karena di depan macet dan kita tahu hanya sekian puluh meter ada jalan yang lebih lancar tapi mau gak mau harus lawan arah. Itu baru karena macet, belum lagi karena ada razia atau banjir. Nah yang parah sekaligus berbahaya itu biasanya saat di depan ada razia.

lawan arus

Kenapa berbahaya, karena merasa bersalah (either tidak punya sim atau STNK) si biker ini biasanya sontak reflek ngerem mendadak dan tidak jarang tanpa melihat area sekitar, langsung putar balik, iya kalau kosong, kalau sedang ramai dan kendaraan lain sedang berjalan lumayan tinggi apa gak kapiran kalau ketabrak/ tabrakan? Bukan sulap lagi kalau sampai mengalami luka, ya motor rusak ya badan ringsek.

Kejadian sesuai judul di atas terjadi di JLNT (Jalan Layang Non Tol) daerah Kuningan adalah akibat si pengendara motor panik saat mengetahui ada razia di ujung jalan layang, simak seperti yang KBY kutip dari detik:

Menurut sejumlah saksi mata, memang pada saat kejadian yakni sekitar pukul 23.00 WIB tadi, ada razia polisi di Karet. Diduga, Faisal yang sudah terlanjur masuk ke JLNT, mencoba menghindar dengan memilih putar balik.

“Pengendaranya sendiri bilang dia putar balik dan melawan arus untuk hindari razia,” ujar seorang saksi yang sudah sempat bertanya kepada Faisal, Selasa (28/1/2014) dinihari.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Kapolsek Setia Budi AKBP Tri Suhartanto mengaku belum mendapatkan informasi. “Saya belum tahu kalau soal itu,” ujar Tri ketika ditemui di lokasi.

JLNT memang tidak diperuntukkan untuk kendaraan roda dua. Hanya kendaraan roda empat atau lebih yang diperbolehkan untuk melintas.

Windawati yang tengah hamil muda duduk di jok belakang. Sedangkan sang suami Faisal berada di depan, mengendalikan Honda Beat B 3843 SLA yang mereka tumpangi. Keduanya nekad masuk ke JLNT menuju dari Cassablanca menuju ke Tanah Abang. Padahal ruas jalan tersebut tidak diperuntukkan untuk kendaraan roda dua.

Tak hanya itu saja, keduanya juga melintas di jalur yang berada di sebelah kanan, atau melawan arah. Tak lama kemudian kendaraan yang mereka tumpangi ditabrak Honda City B 852 RS yang saat itu tengah melintas.

Sang suami dan sepeda motor masih berada di JLNT. Sedangkan Windawati terpental dan jatuh dari ketinggian ke arah bawah. Di depan Mall Ambassador. Windawati meninggal di RSCM.

Bayangkan lads, akibat ketololan sendiri, dua nyawa melayang! Ya sang istri tercinta dan si calon anak! … Gusti. Kalau sudah begini apa patut disalahkan si mobil yang menabrak? Gila aja kalau iya. Terus apa kita tidak kasihan kepada korban? Ya kasihan lah, itu masih saudara kita loh, jelas. Tapi kecelakaan ini murni akibat kesalahan sendiri, si rider sadar semua konsekuensinya saat dirinya melakukan pelanggaran tersebut, melanggar aturan tidak boleh lewat jalan layang, menghindari razia, tidak ada SIM dan lawan arus.

KBY tidak bisa melarang satu persatu dari lads sekalian, hanya ingat, sayangi diri sendiri, sayangi keluarga, sayangi nyawa anda! Karena cuma punya nyawa 1 bukan 9. Jika harus terpaksa melakukannya, ingat kalau terpaksa, maka banyak-banyaklah berdoa. Lalu, soal melanggar peraturan ini, bagaimana opini lads sekalian? Agar tidak terjadi lagi hal-hal seperti di atas apa yang harus dilakukan terutama dari sisi penegak hukum?

Thanks for reading and sharing…

42 KOMENTAR

  1. mereka para pelanggar lalu lintar terlalu takut akan kehilangan sebagian kecil uang dari yang mereka punya untuk ( sidang / damai di tempat ) jika benar melanggar lalin. tp mereka tdk jg menyadari konsekuensi yang lebih mengerikan akibat perbuatannya yaitu bukan lg kehilangan materi tapi juga orang yang di sayang dan di cinta.

  2. Untuk itulah kewajiban kita semua, selalu kampanyekan “safety riding”, terutama artis2 bloger R2 kita ini, hehehe…

  3. Itu foto yang bawah keknya di tanah abang ya ?
    Kok bonusnya ilang kang ? habis stock atau gimana ni ??

  4. Ya kalo naik kendaraan yg alon alon,ak aj naik motor paling cepet 40km/jam. Ngeri masbro,biar lambat asal selamat,klo g mw telat y bngun pagi,bkan kebut2an atw lawan arus biar g telat.. Inget masbro,istri,anak,ortu,pcar mnunggu di rmh..

  5. persepsi bikers HALAL dan WAJIB melanggar peraturan di jln tp HARAM buat drivers melakukan pelanggaran
    masih gk yakin,cb buktiin dmn ada bikers yg bs tertib rapi dan sopan spt drivers?? mana yg lbh byk tingkat pelanggaran bikers ato drivers,ini smua udah terjawab tp bikers lgs dehh marah

  6. farrel, lgs kiamat dunia bikers bs tertib rapi n sopan spt drivers,gk ada rumusnya bikers bs kek gt.tarohan jg gw brani (sori bukan maksud sombong ini kenyataan)
    kata bikers komen kudu puja puji,dukung bikers,drivers hrs salah,biar disenengin n terkesan Brotherhood(liat yg komen org nya itu2 melulu spt katak dlm tempurung).Brotherhood cm slogan doank,wuahahahahaaaa….. artinya aja gk ngerti pake bilang brotherhood sgala,wuahahahaaaaaa……kek gt lah dunia anak motor,wuahahahahaahaaaa……..

  7. Kl denger ceritanya sih ada kesalahan polisinya juga,mestinya di depan jalan layang itu ada polisi yg siap menghentikan motor kl lewat situ,bukan malah razia di belakang jalan layang
    Mestinya Polisi itu jangan nyari kesalahan orang,tapi mengayomi

  8. klo resiko-nya adalah taruhan nyawa, ditilang dan mengakui kesalahan entah sidang atau “nitip” sama pak polkis harusnya menjadi pilihan dan konsekuensi yang lebih bijak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini