banner

DSC_0282

Kobayogas.com – hola lads, setelah membahas fitur yang ada pada Mazda CX5, kali ini KBY akan memfokuskan test pada impresi berkendara si CX5, bagaimana posisi mengemudinya, performa mesinnya, handling dan kestabilannya. Selain itu secara singkat KBY akan membandingkan dengan para rivalnya yang secara head to head atau berhadapan langsung di kelas medium SUV.

Impressi Mazda CX5 di jalan raya

Setelah mendapatkan posisi mengemudi yang pas seperti jangkauan tangan terhadap tombol-tombol di sekitar dashboard, serta jangakauan tangan dan lengan pada setir, mesinpun dinyalakan. Posisi mengemudi Mazda CX5 sangat baik dan ergonomis, setir tebal mantap digenggam. Pada jejeran mobil Jepang, selain Honda, Mazda memang terkenal konsisten akan posisi mengemudi yang baik, pada semua lini produknya. Setirnya pun selain sudah tilt steering, juga sudah mengadopsi reach, alias bisa di maju mundurkan sehingga jangkauan tangan terhadap setir bisa lebih baik lagi. Fitur ini juga diadopsi oleh Honda CRV, Mitsubishi Outlander Sport, namun tidak pada Xtrail (afaik).

Setelah memasang seatbelt, tuas transmisi dipindahkan ke D, rem diangkat, Mazda CX5pun bergerak perlahan tanpa harus menginjak pedal gas. Di atas jalan tidak rata, bantingan suspensinya sedikit firm, 11-12 lah dengan CRV dan Outlander Sport, kalah empuk dari Xtrail. Saat melantai di aspal mulus, terasa nikmat dan gleser, seingat KBY semua kandidat di kelas ini sama lah kalau berjalan di atas jalan mulus, yang membedakan hanya tingkat peredam kebisingan, untuk CX5 peredamannya patut diacungi jempol, sekelas dengan OS dan Xtrail.

DSC_0256

Saatnya memacu di jalan tol, treknya masuk pintu tol Pd Gede dan kemudian keluar di Bekasi Barat untuk kemudian kembali masuk dan keluar di Pd Gede. Tenaga yang dikeluarkan dari mesin 2500cc Skyactive G, 4 silinder segaris DOHC 16 Valve dengan pengaturan katup variabel yang dinamakan Mazda S-VT (Dual Sequential Valve Timing) dan penambahan fitur gas tanpa kabel yang Mazda sebut Electronic Throttle Control, mampu memuntahkan tenaga sebesar 187 PS/5700 dan torsi sebesar 250 Nm/3250 di Mazda CX5 ini.

Tenaga dan torsi yang ada ternyata didapat pada putaran cukup rendah, salah satu indikasi mesin ini bisa efisien dalam mengolah bbm. Bandingkan dengan CRV 2.4 yang 190 PS  namun harus diraih di 7000 RPM, serta torsinya kalah dari Mazda CX5, hanya 222 Nm saja pada 4400, sedangkan Xtrail 2.5 hanya 170 PS/ 6000 dan 226 Nm/4400. Outlander Sport? Maaf, ini battle of 2.4 – 2.5 liter lads :). Mesin CRV pastinya akan sangat nikmat saat digeber di putaran tinggi dengan jeritan merdu dari i-VTEC-nya, khas Honda lah. Tapi hal itu hanya akan terjadi saat menemukan jalan yang lowong saja. Untuk harian, menurut KBY sih spek CX5 yang paling pas ya.

DSC_0265
Salah satu indikasi mesin efisien, jalankan konstan pada kecepatan 100km/jam, dan perhatikan posisi RPM ada pada angka berapa.

Saat KBY coba melaju konstan di kecepatan 100km/jam, Mazda CX5 melaju tenang dan hening, RPM pun berada di 2000, indikasi mesin Skyactiv G ini bisa efisien. Rentang RPM 2000 – 2800 saat melaju konstan di 100 km/jam merupakan salah satu indikasi mesin dengan efisiensi BBM.

DSC_0267

Sedikit catatan, kadang transmisi Mazda CX5 seperti malas dipacu lebih tinggi jika kita tidak tepat saat menginjak gas, namun jika pada momen yang pas, maka transmisi otomatis 6 kecepatannya akan sigap mengikuti kemauan kita. Well, salah satu kelemahan drive by wire ya gini, kadang injakan kaki pada pedal gas tidak serta merta diterjemahkan langsung pada mesin, ada jeda sesaat sebelum sensor mengirim sinyal kepada ECU untuk kemudian memerintahkan injektor menyembur lebih banyak bensin ke ruang bakar. Penjelasan singkatnya, terkesan lemot, hehe. Ada triknya sih, memasang device yang namanya Throttle Controller.

Satu lagi, transmisi matik Mazda CX5 ini unik, atau KBY menyebutnya, sangat sporty. Pada transmisi matik lain yang KBY pernah coba, saat kita bermain pada mode Manual, alias pindah giginya dengan memainkan tuas (+) dan (-), lalu kita melakukan Pedal to Metal, maka saat RPM mencapai RedLine (limiter), transmisi akan pindah ke gigi lebih tinggi dengan sendirinya. Nah di CX5 ini tidak, sepertinya insinyur Mazda ingin sang pengemudi benar benar “berbaur” dengan mobil sehingga meniadakan intervensi ECU pada transmisi. Saat KBY geber dari gigi 2 pada manual mode di jalan bebas hambatan, si transmisi tidak berpindah ke gigi lebih tinggi padahal RPM sudah menyentuh 6500 dan gas mbrebet karena menyentuh limiter. Wooww….

Handling bisa dikatakan superb, gejala limbung minim terdeteksi saat KBY mencoba berpindah jalur dengan zig-zag, memang ada sedikit terasa, tapi wajar karena bodi SUV yang cukup tinggi. Berapa kecepatan maksimalnya? Karena KBY fokus ke handling dan kenyamanan, top speed bukan patokan (padahal sebenarnya lupa geber :P), sempat meraih 140km/jam dengan cukup cepat, dan menurut KBY 180km/jam bukan hal yang sulit untuk diraih oleh Mazda CX5.

Bagaimana dengan akselerasi Mazda CX5 dari 0-100km/jam? Berikut KBY petik dari AutoBild:

Mazda CX5 2.5 = 8.6 detik. Honda All New CRV 2.4 = 10.2 detik. Nissan Xtrail 2.5 = 9.42 detik

Foto-fotoan dulu sebelum pulang, mampir ke BKT.

 

THE VERDICT

Tak pelak, I must admit that I was right, and sometimes I hate myself when I was right… Mazda CX5 (baik yang 2.0 Sport, 2.5 Touring dan 2.5 Grand Touring 19″) adalah yang terbaik di kelasnya. Memang bukan tanpa kekurangan, namun cerdiknya Mazda, mereka bisa menutupi kekurangan tersebut dengan fitur dan performa yang sangat baik, hingga pembeli akan melupakan kekurangannya yang tidak seberapa itu.

Harga memang terkesan mahal saat pertama kali dilihat, tapi silakan breakdown satu persatu antara harga dengan fitur, gimmick dan performa yang didapat, maka akan sangat value for money, apalagi semua line up Mazda kecuali Mazda 2 adalah CBU Japan.

Sebagai penggemar mobil Honda, dalam kelas ini tentunya CRV, KBY kecewa karena CRV bisa dibilang tidak berdaya melawan kedigdayaan Mazda CX5, bahkan CRV terasa overpriced jika dilihat dari sisi value for money, material plastik cheapy nyaris disegala bagian interior, mesin yang ternyata kalah kencang dan efisien, miskin fitur dan gimmick (ini sih khas Honda Indo dari dulu hehe), membuat desain yang sudah bagus dan akomodasi terbaik di kelasnya menjadi tidak ada apa apanya. Belum lagi harganya yang mirip mirip dengan CX5 membuatnya menjadi overpriced. Honda sangat beruntung mempunyai customer loyal dan fanatik sehingga dapat membuatnya bertahan pada penjualan di kelas ini.

So, punya duit sebanyak 384jt s.d 437jt dan sedang bingung mencari SUV medium? This CX5 is highly recommended lads. Silakan kontak Irina di Mazda Jakarta Timur Jl. Jatinegara Barat No. 140 Jak-Tim. Diskon sangat sangat menarik menanti para potential buyer.

DSC_0273
Makasih banyak ya Mbak Irina
DSC_0278
Mas, mas… maaf udah penuh tuh 😀

Thanks for reading lads. Sori kalau kepanjangan, mangga digeberrrr…. Mohon maaf jika ada kekurangan, maklum amatir lads 🙂

*Special Thanks to: Victory atas foto fotonya dan Irina atas CX5-nya…

Link Youtube

Baca juga artikel lainnya lads…

76 KOMENTAR

  1. CR-V emang overpriced mas Yogas, meterial interiornya itu lho … jiiaann plastik. Di Eropa or Amrik ada Sunroof, lho kok di sini ndak ada ? Lha piye ? Siapa tahu bisa dibuka pas jalan” di Taman Safari mas kasih makan Jerapah via Sunroof hehehe … harga CR-Vne nggilani masbro … masalahe Mazda 6, CX5 dan 9, mukane mirip” ya mas. Tenane mas CX5 highly recommended ?

    • Lah iya itu yg ay sesalkan, Honda (HPM) suka mengklaim produknya itu setingkat di atas rivalnya, makanya harganya suka lbh tggi di kelasnya tapi kenyataannya, CRV di KO banget sama CX5…gak cuma CRV sih, City juga overpriced, Jazz juga, tp jazz itu memang paling advance di kelasnya, banyak fitur dan teknologi mesin yg rivalnya mmg ga punya.
      So jika itu kenyataannya knp diriku gak berani bilang highly recommended? Hehehe.

      • Krn ad mazda 2r yg ksh velg 17″ audio dgn lcd screen yg kualitasny ok. Slma sy jln lwt tol blm ad jazz yg nyalip sy tp sy pernah nyoba nguntit mazda2 dan emang tu mobil lincah n kenceng. Itulah knp Jazz jd tkesan biasa aj. Dan mnrut sy pribadi jazz itu imageny mobil perempuan.

        • Masa perempuan? Wkwkwk… Yasir kali ama M2? Hehehe.
          Yg GD3 idsi standar mmg agak manis, terkesan feminin, GE8 mah gak… GD3 VTEC aja udah lepas sisi feminimnya karena bumper dah lbh sporty.
          Jazz kenceng kalau pengemudinya mau kenceng, kalau gak ya gakan terasa/terlihat kencengnya.
          M2 itu powernya cuma 102Ps aja, secara teori gakan bisa ngalahin 120Ps, tapi M2 itu beratnya gak smp 1 ton, dan sasis derivative ford focus yg terkesan mantap memang sangat membantu hehe.
          Btw si om pake Pug?

      • Pengaruh dr jazz gen1 yg bnyk pk prmpuan kbwa ke gen2. Tp yg bru mg sporti. Sy g sk yaris krn spido ditengah n kualitas catny g ok, dirumh ad yaris 2008 tp kalah kinclong sm si Pug sy yg jauh lbh tua. Kl hatchback idaman msh golf tsi, mobil itu di eropa n amrik jg dikenal sbg mobil ibu2/prmpuan hehehe.. Sy pk 406 d9, ud lumyn tua.

    • Fitur2 dr luar suka disunat sama Honda sini, alasannya biar harga terjangkau… Yaaa kira2 aja deh, CX5 bisa lengkap harganya masih msk akal. Juga Outlander dan Xtrail. Hehehe.

  2. nah kan crv boyo angkatannya.. 😆
    tapi kalo kenyamanan belok high speed (bukan zigzag) sama crv stabil mana kang?
    jadi inget pernah baca ada yg compare sama outlander dan menang ini. ya beda kapasitas mesin dan harga terpaut cukup jauh juga sih. :mrgreen:

    • Dari karakteristik singkat sih sptinya mirip mirip kalau high speed corner ya. Karena bantingan dan handling serta kestabilannyapun mirip mirip.

      OS kuduna vs yg 2.0 semua, CRV, CX5, XTrail

  3. Material dashboard sm yg 2000cc sm ga? Kl Mazda cx-5 modelny msh gampang diterima. Tp kl subaru xv smp skr sy msh blm in sm modelny cm penasaran sm mesin boxerny aj. Dan hargany plg murah diantara suv jepang yg lain ya ga? Sm dash boardny ok g? Oy request VW tiguan, kan skr cm 400jt-an.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini